Sanubari Teduh – Buah Karma Ditanggung Sendiri – Bagian 2/2 (311)

Video Youtube : https://youtu.be/a0DI8-76_ro

Saudara se-Dharma sekalian, hindari segala kejahatan. Jalankan segala kebaikan, inilah ajaran para Buddha. Keyakinan kita haruslah teguh. Jangan meremehkan kebajikan kecil sehingga tidak melakukannya. Jangan pula melakukan kejahatan meskipun kecil. Kita semua harus sangat memperhatikan hal ini. Ajaran yang diberikan Buddha kepada kita hendaknya kita jalankan sepenuh hati.  Jadi kita sebagai umat Buddha harus terlebih dahulu membangun keyakinan.

Dharma bagaikan air. Setiap kalimat ajaran bagai aliran air jernih yang tengah membersihkan batin kita. Jadi, dimana kita menemukan air ini ? Intinya. Asalkan kita menyerap ajaran Buddha. maka kita akan memiliki mata air jernih. Asalkan kita bisa memanfaatkan mata air ini, aliran airnya tidak akan pernah kering. Jadi kita harus menggunakan Dharma dalam hati.

Jadi syair berikutnya berbunyi, “Seperti yang dijabarkan dalam Sutra, dakwaan di neraka tidak akan salah. Ada orang yang pernah melakukan kejahatan, tetapi melupakannya. “Ada orang yang tidak sadar saat berbuat jahat. Adapula yang setelah berbuat jahat, lalu berkata “Saya Lupa” inilah yang sering terjadi. Ada orang yang menganggap di dunia ini orang harus bersaing. Jadi, harus bersaing dan berebut sepertinya menjadi hal yang lumrah. Begitupula para pedagang pada umumnya. Semua orang merasa harus bersaing dengan mengatakan dagangannya sendiri lebih bagus dan  dagangan orang lain kurang bagus atau mengatakan apa hal buruk yang telah orang lain lakukan dan mengaku diri sendiri lebih baik. Agar barang dagangan mereka yang sesungguhnya sama atau tak lebih baik dari orang lain dapat dipandang lebih baik. Mereka mencari cara untuk menjatuhkan dagangan orang lain. Mereka menganggap hal ini lumrah. Begitupula dalam menangani suatu proyek. Banyak orang menerima proyek dengan harga rendah, tetapi kemudian menurunkan kualitas bahan.  Mereka berusaha untuk mendapatkan laba ditengah proyek yang tidak bagus. Baik dalam bidang industri dan perdagangan, semua ini dianggap sebagai hal yang lumrah. Jadi, orang-orang melakukan ini dan mengabaikan hati nurani sendiri. Mereka tak merasa bahwa hal tersebut jahat.

Dikatakan bahwa “lupa bahwa telah melakukan berbagai kesalahan” Meski telah melakukan banyak kesalahan, tetapi mereka tidak merasa bersalah. Atau meski jelas-jelas sadar  telah berusaha menjatuhkan orang lain, tetapi setelah melakukannya, mereka berkata bahwa mereka sudah lupa. Setelah melukai orang dengan ucapan kasar. Mereka juga berkata mereka sudah lupa. Kejadian ini sangat banyak.

Jadi saat ajal menjemput, saat dihadapan para penghakiman di neraka, tiada orang yang diadili secara keliru. Sedikitpun tidak akan keliru.   Tidak seperti di dunia manusia. Di dunia manusia apapun kasusnya. Kekuasaan juga berpengaruh. Jika orang itu memiliki kekuasaan besar, dia dapat bebas dari jeratan hukum. Inilah yang sering berlaku di alam manusia.  Ada pula orang yang terkena salah dakwaan.  Mereka harus menjadi tahanan puluhan tahun dan didakwa dengan hukuman berat. Kesalahan seperti ini  juga sering terjadi alam manusia.

Namun, lain halnya di alam baka. “Di neraka, dakwaan tidak akan salah “ Ada orang yang pernah melakukan kejahatan, tetapi melupakannya “ Jika ada orang seperti itu, penguasa neraka akan memeriksanya. Karena itu tidak aka nada dakwaan yang salah. Ini karena Raja Yama sang penguasa neraka tidak akan salah mendakwa orang. Segala yang manusia lakukan di alam manusia dicatat dengan jelas dan tepat.

Saudara sekalian janganlah meremehkan kebajikan kecil sehingga tidak melakukannya. Janganlah melakukan kejahatan meskipun kecil. Kita hendaknya memperbanyak kebajikan. Lebih banyaklah bertutur kata yang baik. Lakukan lebih banyak perbuatan baik. Lebih banyaklah membangkitkan tekad yang baik.

Saudara sekalian, tubuh, ucapan dan pikiran kita harus senantiasa kita jaga. Jika kita sampai dihadapan Raja Yama. Maka argument apapun tak akan berguna. Ini berbeda dengan alam manusia. Di alam manusia orang bisa membayar jaminan, tetapi catatan kriminal tetap ada. Meski harus menerima salah dakwaan dan dihukum. Mungkin orang itu tak perlu ke hadapan Raja Yama. Singkat kata buah perbuatan harus ditanggung sendiri. Jadi, harap semua selalu bersungguh hati.

Demikianlah diintisarikan dari Sanubari Teduh – Buah Karma Ditanggung Sendiri – Bagian 2/2 (311) https://youtu.be/a0DI8-76_ro

Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA : Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB

Channel  Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/live/daaitv

Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA :
Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB
TV Online : https://www.mivo.com/#/live/daaitv

GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva