Sanubari Teduh – 無量功德智慧生 Bangkitnya Pahala Dan Kebijaksanaan

 

Saudara se-Dharma sekalian, apakah pikiran kita setiap  harinya senantiasa terisi dengan niat baik ? Saudara sekalian, jika memiliki niat baik, maka dalam menghadapi orang, masalah, segala sesuatu, kita harus membawa manfaat bagi banyak orang dan membawa titik terang bagi masalah. Inilah niat bajik. Buhkankah tujuan kita mempelajari ajaran Buddha adalah untuk mempertahankan pikiran baik dan ketulusan tanpa noda ? Karena itu, Buddha berharap kita sungguh-sungguh melatih diri hingga pikiran bebas dari kerisauan.

 

Kerisauan adalah noda batin. Buddha juga berharap kita senantiasa mengembangkan cinta kasih, melindungi semua makhluk tanpa kecuali, welas asih, suka cita dan keseimbangan batin demi memberi kebahagiaan bagi semua makhluk. Melihat makhluk hidup menderita, Buddha berusaha melenyapkan penderitaan mereka tanpa memikirkan kesulitan yang ada. Jika semua makhluk memperoleh kebahagiaan dan memperoleh pembebasan, Buddha pun turut bersuka cita, namun tetap memahami kekosongan tiga aspek dana, yakni tidak sombong karena menolong. Tidak memperhitungkan banyaknya sumbangsih, dan tidak melihat adanya orang yang ditolong.   Beliau dapat melepas segalanya, termasuk pemikiran bahwa diri-Nya mampu melakukan ini dan itu. Inilah pikiran yang murni. Apakah kita setiap hari telah menjaga kondisi pikiran seperti ini ?

 

Buddha ingin kita berpaling dari samsara,  dan untuk itu kita harus membangkitkan Bodhicitta. Jika kita tidak mengembangkan Bodhicitta, yang adalah pikiran yang sadar, dan hanya berbuat amal saja, “Mari lakukan ini perbuatan baik, besar kecil harus dilakukan,” maka kelak yang kita dapat hanyalah kelahiran bahagia di alam manusia atau dewa. Sepuluh kebajikan berbuah kelahiran di surga, sedangkan praktik lima sila berbuah kelahiran di alam manusia. Semua ini hanya berbuah kelahiran di alam baik.  Jadi, Buddha ingin kita maju selangkah dengan membangkitkan Bodhicitta. Selain mengembangkan Bodhicitta dan mempraktikkan ajaran Buddha dalam keseharian,  kita pun harus terus memupuk pahala dan kebijaksanaan dalam jangka waktu tak terhingga melalui setiap perbuatan kita. Inilah yang di sebut “Terealisasi berkat akumulasi pahala dan kebijaksanaan tak terhingga.” Untuk merealisasikan tubuh Dharma, dibutuhkan akumulasi banyak pahala serta praktik Enam Paramita. Kita semua tahu tentang Enam Paramita, yakni Enam Kesempurnaan.  Semua makhluk di enam alam sungguh menderita. Mungkin ada yang menjawab, Lahir di surga sanggat bahagia.” Namun, ketika perbuatan baik habis, mereka tetap akan jatuh ke alam rendah. Alam-alam yang baik bukanlah alam yang kekal, melainkan tetap tidak kekal. Meski usia di alam surga sangat panjang, namun suatu saat pasti akan berakhir. Jadi, kehidupan surgawi tidaklah abadi, apalagi kehidupan sebagai manusia.

 

Segala perbuatan manusia tiada satu pun yang bukan karma melalui pikiran, tiada satupun yang bukan karma melalui tubuh. Jika menanam benih perbuatan buruk, berarti menciptakan karma buruk, dan akan menerima akibat buruk. Jika menanam benih perbuatan baik, berarti menciptakan karma baik dan akan menerima akibat baik. Manusia lahir sesuai karmanya, meninggal sesuai karmanya, tiada yang kuasa menentukannya.

 

Enam Paramita adalah praktik Bodhisattva dalam menyelamatkan diri sendiri dan makhluk lain, memberi manfaat bagi diri sendiri dan makhluk lain, menyadarkan diri sendiri dan makhluk lain. “Paramita”berasal dari bahasa Sanskerta yang di terjemahkan sebagai “menyeberang”dalam bahasa mandarin. Dengan mengembangkan Enam Paramita, pasti dapat menyeberangi lautan noda batin, meninggalkan pantai kelahiran dan kematian menuju pantai kebahagiaan Nirvana.

 

Memegang teguh sila berarti menghentikan keburukan dan mencegah kejahatan; ketika menghadapi kondisi yang buruk, dapat memiliki kewaspadaan; dan ketika melakukan kesalahan, dapat segera bertobat.

Memegang teguh sila adalah dasar dalam praktik ajaran Buddha. Jika dapat senantiasa menjaga pikiran, maka pikiran buruk mudah untuk dilenyapkan.

Demikianlah diintisarikan dari   Sanubari Teduh – 無量功德智慧生 Bangkitnya Pahala Dan Kebijaksanaan – 043  https://youtu.be/z5cGLHHoiVA

 

 

 

 

Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA :
Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB

Channel  Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/#/live/daaitv

 

 

GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva