Sanubari Teduh – Belenggu Empat Jenis Kelahiran dan Karma Buruk yang Tanpa Batas
Saudara se-Dharma sekalian, jika hati kita tenang dan jernih, maka noda batin pun akan berkurang. Jika hati kita kacau, maka noda bati akan bertambah. Bukankah kita mempelajari ajaran Buddha demi memiliki hati yang jernih dan melenyapkan noda batin ? Inilah hal yang terpenting dalam mempelajari ajaran Buddha. Noda batin berasal dari kegelapan batin. Kegelapan batin membawa banyak noda batin. Kita harus memahami hal ini. Berapa lamakah kehidupan manusia? Akan tetapi, noda batin malah terus membelenggu. Akibat kegelapan batin, manusia terus terlahir di 6 alam kehidupan. Akibat terus terbelenggu oleh noda batin dan tak dapat melepaskan diri. Kita terus terlahir di 6 alam kehidupan lewat empat jenis kelahiran. Kita semua tahu bahwa empat jenis kelahiran terdiri atas kelahiran melalui telur, melalui rahim, melalui kelembaban dan kelahiran spontan.
Manusia lahir mengikuti kekuatan karma. Jika memiliki karma baik, maka setelah karma buruk habis di tuai, jalinan jodoh baik akan muncul, penderitaan pun akan dapat berubah menjadi kebahagiaan.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sungguh harus berhati-hati, kita harus lebih banyak menciptakan berkah dan menanam benih kebaikan. Dengan menghindari perbuatan buruk, maka penderitaan yang kita alami juga akan berkurang. Setiap hari saya mengulas tentang bagaimana melenyapkan noda batin. Noda batin bagaikan musuh, pencuri, dan perampok. Noda batin bagai sebuah rantai yang terus membelenggu, menjerat, mengikat dan menggurung kita sehingga kita terus terlahir di 6 alam kehidupan dan mengalami empat jenis kelahiran. Tiada yang dapat kita bahwa serta. Hanya karma yang terus mengikuti.
Jadi, karma buruk yang berlimpah akan membuahkan penderitaan yang tiada henti. Dengan melakukan banyak perbuatan buruk, artinya kita telah menanam benih karma buruk. Akibatnya, rintangan karma menjadi tak terbatas. Tak terbatas berarti sangat banyak. Buah karma timbul karena adanya benih. Karena adanya benih, maka berbuahlah penderitaan tiada akhir. Kita akan terus mengalami penderitaan tanpa henti dan terus berlanjut. Lihatlah begitu banyak bencana yang membawa penderitaan tiada henti. Kita harus menyadari bahwa itu semua terjadi akibat noda batin. Kegelapan batin dan noda batin mengakibatkan kita menciptakan karma buruk lewat pelanggaran yang di sengaja ataupun kekeliruan yang tak disengaja. Ini adalah akibat noda batin kita. Kita sering terbuai oleh segala sesuatu dihadapan kita. Akibatnya pikiran kita terus bergejolak sehingga menyebabkan perselisihan yang membawa terciptanya karma buruk. Ini semua terjadi akibat noda batin. Akibat noda batin, kita melakukan banyak pelanggaran sehingga terlahir di tiga alam rendah, enam alam kehidupan, melalui empat jenis kelahiran, dan mengalami banyak penderitaan. Akibat kegelapan dan noda batinlah kekeliruan dan pelanggaran terjadi. Karena itu mulai sekarang kita harus sungguh-sungguh berintrospeksi.
Sebersit kegelapan batin menumbuhkan berbagai noda batin. Akibat noda batin ini, terciptalah benih karma buruk yang tak terhingga. Jika tidak berintropeksi dan bertobat, manusia akan terjerumus ketiga alam rendah dan menderita dalam waktu panjang.
Saudara sekalian, kita harus menjaga ketulusan hati senantiasa mawas diri. dan waspada terhadap noda batin. Kita harus selalu waspada, berhati-hati, dan senantiasa meningkatkan kewaspadaan. Akan tetapi, janganlah kita merasa panik, melainkan cukup tingkatkan kesadaran. Saudara sekalian, Kita harus menjaga pikiran dengan baik dan senantiasa meningkatkan kewaspadaan, saat berinteraksi dengan orang lain, kita harus menjaga pikiran dengan baik agar tidak salah berucap. Kita hendaknya saling mendukung dan membantu. Inilah cara menciptakan pahala dan menanam benih yang baik. Jika mengucapkan sesuatu yang membuat orang tidak senang, berarti kita telah menanam benih buruk. Jadi, hanya lewat ucapan saja kita sudah bisa menciptakan karma buruk. Saudara sekalian saat berbicara dengan orang lain, kita harus membiasakan diri untuk bertutur kata yang baik dan mengubah kebiasaan berbicara tanpa kontrol. Untuk itu dalam kehidupan sehari-hari kita harus lebih selalu bersungguh-sungguh hati.
Demikianlah diintisarikan dari Sanubari Teduh – Belenggu Empat Jenis Kelahiran dan Karma Buruk yang Tanpa Batas (086) https://youtu.be/ZxRxJ1pihF8
Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA : Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB
Channel Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/#/live/daaitv
GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva