Sanubari Teduh – 業田種子 Benih Di ladang Karma
Bentuk kesalahan begitu banyak, namun semuanya tak terlepas dari tiga faktor, pertama Noda Batin, kedua Karma, ketiga Buah Karma.
Saudara se-Dharma sekalian, suasana di pagi hari tidak dingin tidak panas, segala sesuatu di alam terasa sangat selaras. Keadaan ini sungguh indah. Kita sebagai praktisi Buddhis memiliki tujuan untuk mencapai kondisi batin yang hening dan murni. Kondisi batin yang hening dan murni ini bagaikan pagi yang cerah. Yakni saat kita dapat merasakan keselarasan alam. Bukankah keadaan ini yang selalu kita harapkan ? Meski tubuh fisik tetap terus menerus berubah, terus tumbuh dan menua. Ini hanyalah proses hukum alam, namun hakikat sejati kita tidak akan berubah, tiada perbedaan tua dan muda. Baik di usia muda maupun usia tua, hakikat sejati kita tetap sama. Hakikat ini adalah sifat Buddha yang murni.
Manusia pada hakikat bersifat bajik, semua orangpun mengetahui hal ini. Namun belakangan ini saya terus membahas, berlapis-lapis noda batin dan tabiat buruk terakumulasi dari banyak kehidupan lampau, belum lagi karma buruk dari kehidupan sekarang terus menerus menebal dan masih terus bertambah. Inilah penyebab penderitaan manusia. Karma buruk yang terus bertambah membawa buah penderitaan bagi manusia.
Setiap kali niat pikiran timbul, noda batin pun turut bergejolak dan terus menerus bertambah. Ketika noda batin timbul, karma buruk melalui tubuh dan ucapan pun bertambah. Berbagai bentuk kesalahan ini tak terlepas dari tiga faktor. Kesalahan-kesalahan yang banyak ini, jika ingin di rinci jenisnya, sungguh sangatlah banyak. Namun dari semuanya ini, penyebabnya digolongkan menjadi tiga. Jenis kesalahan yang sangat banyak ini berawal dari tiga akar. Karena itu, dalam kitab suci dikatakan “Namun, semua tak terlepas dari tiga faktor, pertama Noda batin, kedua Karma, ketiga Buah Karma.” Bentuk kesalahan sungguh tak terbatas. Hanya karena tiga penyebab ini, àkibatnya kita terus melakukan karma buruk dan terus menerus mengakumulasi noda batin. Belakangan kita sering membahas noda batin. Noda batin berakar dari ketamakan, kebencian dan kebodohan. Noda batin sendiri saja terdiri atas 3 jenis. Mengenai ketamakan, di dunia ketamakan sangatlah banyak, ia dapat membawa kita pada perbuatan buruk dan perlahan-lahan semakin menjerat hingga kita terjatuh dalam perbuatan buruk.
Yang kedua adalah Karma. Kekuatan karma sesungguhnya sangat menakutkan bagi orang-orang. Karma bagaikan sebidang lahan. Karena itu sering di sebut “Ladang Karma”, Karma dapat membawa suka maupun duka, karena di ladang karma ini terdapat benih yang baik dan buruk. Jika anda menanam benih yang baik, berkah akan terus tercipta. Setelah menciptakan berkah, benih ini akan tertanam dalam ladang karma, dalam Buddhisme di sebut Alaya-vijnana.
Perbuatan buruk menanamkan benih karma buruk pula. Begitulah makhluk hidup terus menciptakan karma baik maupun buruk. Selama anda menanam karma baik, anda akan memperoleh berkah.
Saudara sekalian, perubahan pola pikir dapat mengubah segalanya. Pikiran adalah pelopor segalanya. Karena itu, kita semua hendaknya senantiasa menjaga kondisi hati dengan baik. Dalam kehidupan sehari-hari kita harus selalu mempertahankan kondisi batin yang hening dan jernih bagai pagi yang cerah. Jangan biarkan noda batin atau kerisauan meliputi batin kita. Untuk itu, harap semua senantiasa bersungguh-sungguh.
Demikianlah diintisarikan dari Sanubari Teduh – 業田種子 Benih Di ladang Karma – 027 https://youtu.be/dAUTAMPD260
Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA :
Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB
Channel Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/#/live/daaitv
GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva