Sanubari Teduh – 罪業滅 福就生 Berkah Muncul Kala Karma Buruk Lenyap – 020

 

Saudara se-Dharma sekalian,  Ketidakkekalan terjadi di segala hal di dunia ini. Hanya saja ada yang waktunya lebih lama,  ada yang lebih singkat, namun  semuanya tak terlepas dari pembentukan, keberlangsungan, kerusakan dan kehancuran. Itulah gambaran dunia ini. Begitu juga dengan manusia tak terlepas dari lahir, tua, sakit dan mati. Yang paling mengkhawatirkan adalah batin. Pikiran kitapun timbul, berlangsung, berubah dan lenyap. Proses perubahan ini terjadi dalam waktu singkat. Timbul dengan sangat  cepat, berlangsung dalam batin kita tidak lama. Berubah dengan sangat cepat, dan lenyap dalam waktu singkat. Pikiran kita tidak lah kekal. Segala hal yang ada di dunia ini, bahagia atau tidaknya kehidupan manusia, kebanyakan berawal dari batinnya sendiri,       karena jika ada kemelekatan dalam batin kita, maka kerisauan akan terus menganggu.

 

Bagaimana pun kondisi dunia luar, apa yang disebut dengan kebahagiaan ? Jika dalam hidup tak pernah merasa puas, maka selamanya tak akan merasa bahagia. Jika dalam hati kita bisa merasa puas, meski dalam keadaan serba sulit juga akan merasa bahagia.  Inilah fenomena pikiran yang selalu berubah. Bukan hanya selalu berubah, yang buruk pikiran selalu bimbang. Inilah batin manusia awam.

 

Karena ketidaktahuan, manusia diliputi kegelapan batin. Karena kegelapan batin, noda batinpun terus bertambah. Dengan bertambahnya noda batin, karma buruk pasti tercipta. Yang terpenting bagi praktisi Buddhis adalah mencari kembali potensi kebuddhaan sehingga batin memiliki sandaran dan tidak terbelenggu noda batin.

 

Aku yang bertobat saat ini, terlahir di dunia sejak masa tanpa awal, apapun status sosialku, telah melakukan karma buruk yang tak terhingga. Karma buruk ini muncul akibat pelanggaran melalui tiga pintu karma maupun kelalaian melalui enam indra.

Tiga Pintu Karma : Karma melalui tubuh, ucapan dan pikiran

Karma melalui tubuh : membunuh, mencuri, berbuat asusila

 

Sepuluh  Jenis karma buruk

Tubuh:  membunuh, mencuri, berbuat asusila

Ucapan: Bertutur kata kasar, berdusta, berkata-kata kosong, bergunjing

Pikiran: Ketamakan, kebencian, kebodohan

 

Saudara sekalian baik membunuh, mencuri, maupun berbuat asusila, semua terjadi karena adanya noda batin. Sejak masa tanpa awal, kita terus diselubungi noda batin selapis demi selapis, sehingga terbentuklah tabiat buruk yang bersumber dari kegelapan batin dan ketidaktahuan. Karena itulah, kita menciptakan karma buruk. Saat ini kita hendaknya lebih banyak bertobat. Bertobat bagai mencuci noda dengan air bersih. Dharma bagaikan air, saya terus menerus mengatakan hal ini. Jadi sebagai praktisi Buddhis, dalam hidup sehari-hari, senantiasalah bertobat, tak cukup berintrospeksi tiga kali sehari. Kita hendaknya senantiasa  bertobat atas semua karma yang kita ciptakan. Jadi, harap semua selalu bersungguh-sungguh.

 

Demikianlah diintisarikan dari Sanubari Teduh – 罪業滅 福就生 Berkah Muncul Kala Karma Buruk Lenyap – 020 https://youtu.be/cRs7zeQ6BGw

 

Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA :
Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB

Channel  Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/#/live/daaitv

 

 

GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva