Sanubari Teduh – 佛如良醫法如藥 Buddha Bagaikan Tabib Agung dan Dharma Bagaikan Obat – 018
Saudara se-Dharma sekalian kita harus senantiasa menjaga hati ini, agar tetap murni baik fisik maupun batin. Belakangan ini kita sering mengatakan bahwa Dharma bagaiakan air yang senantiasa membersihkan kekeruhan batin. Sebagai praktisi Buddhis, kita harus giat menyucikan hati dan pikiran. Jika ingin menyucikan hati, kita harus menggunakan Dharma. Kita harus senantiasa menggunakan ajaran Buddha di dalam hati dengan sungguh-sungguh menerapkannya dalam praktik nyata. Dengan pikiran yang terjaga, maka setiap perbuatan kita tak akan menyimpang dan tak akan diliputi kegelapan dan noda batin. Untuk itu dengan penuh ketulusan, dengan batin dan fisik yang murni, kita hendaknya menghormati Tiga Permata.
Mereka yang ingin bertobat harus terlebih dahulu memberi penghormatn kepada Tiga Permata. Demikianlah bagi semua makhluk, Tiga Permata adalah mitra yang baik dan ladang menanam berkah. Tiga Permata merujuk pada ladang penghormatan umat Buddha, yakni Permata Buddha, Permata Dharma, dan Permata Sangha. Karena jarang ada dan sulit ditemukan di dunia, maka disebut permata. Lihatlah, kehadiran Yang Maha Sadar yaitu Buddha di dunia amatlah langkah. Hadirlah seorang yang mencapai pencerahan. Di dunia, beliau melihat berbagai masalah dan kondisi. Sebagai orang yang memiliki kebibijaksanaan, beliau dapat melihat kondisi yang terus berubah serta tidak kekal. Karenanya dalam ketidakkekalan ini beliau terdorong untuk mencari kebenaran mutlak. Beliau terus mencari dan akhirnya menemukannya. Sejak itu, ada seorang Yang Maha Sadar di dunia. Kita menyebut-Nya Buddha.
Dharma ditemukan oleh Yang Maha Sadar ini. Dengan Hakikat dan kebijaksanaan-Nya yang murni, Beliau mengamati kebenaran sejati dari segalanya. Dengan demikian, segala misteri kehidupan ini satu demi satu dijelaskan-Nya pada kita hingga kita menyadari kebenaran abadi. Untuk memahami kebenaran abadi, kita harus mempraktikkan ajaran Buddha. Ajaran inilah yang di sebut Dharma. Siapakah yang dapat menerima Dharma ? Seperti kita yang dalam hidup bisa jatuh sakit, penyakit ini harus diperiksa oleh dokter dan di beri resep obat, baru bisa sembuh. Jadi seperti inilah Dharma. Dharma sangat sulit ditemukan. Tanpa Dharma, penyakit batin semua makhluk tak bisa disembuhkan, sebagaimana orang sakit memerlukan obat. Namun, meskipun obat telah tersedia, juga dibutuhkan orang yang merawat orang sakit. Jadi, Obat mutlak diperlukan, dan karenanya di sebut sebagai permata. Obat yang dapat mrenyembuhkan penyakit kita itu, itulah permata sejati, itulah Permata Dharma.
Buddha bagaikan tabib, Dharma bagaikan obat, Sangha bagaikan perawat. Untuk menyembuhkan penyakit di dunia, tabib, obat dan perawat tak boleh kurang satupun.
Praktisi Buddhis harus memiliki semangat Bodhisattva. Menyucikan batin adalah hal yng utama, memberi manfaat bagi makhluk lain adalah yang terpenting.
Menghormati Buddha, Sangha, orang tua, dan orang yang menderita akan mendatangkan berkah, bagai petani yang menuai setelah menanam. Karena itu, ladang di gunakan sebagai perumpamaan di sini, dan disebutlah mereka sebagai ladang berkah.
Buddha adalah ladang berkah yang teragung dan terunggul, sedangkan orang tua merupakan ladang berkah terunggul di Tiga Alam.
(Sutra Balas Budi)
Saudara sekalian, kita harus sungguh-sungguh menjaga hati. Dengan Demikian, kita dapat menanam benih baik diladang batin dan mengarapnya dengan baik. Untuk itu, kita tetap harus senantiasa bersungguh-sungguh.
Demikianlah diintisarikan dari Sanubari Teduh – 佛如良醫法如藥 Buddha Bagaikan Tabib Agung dan Dharma Bagaikan Obat – 018 https://youtu.be/ekLNPJt8wuY
Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA :
Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB
Channel Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/#/live/daaitv
GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva