Sanubari Teduh – Empat Kediaman Mental Bagian 1

 

Saudara se-Dharma sekalian,  ketika duduk bermeditasi, kita berharap mencapai ketenangan batin, namun di luar terdengar kicauan burung yang sangat nyaring. Disaat-saat seperti ini, kita ingin bermeditasi dengan tenang. Akan tetapi bagi burung-burung di luar ini merupakan awal hari yang menyenangkan untuk berkicau. Bagi dunia yang berbeda, pemanfaatan waktunya pun menjadi berbeda. Karena itu kita harus belajar bagaimana dalam waktu-waktu seperti ini kita dapat menyelaraskan kondisi pikiran terhadap kondisi luar yang berbeda-beda. Ini juga sangat penting. Segala sesuatu di dunia memiliki kondisi kehidupan yang berbeda. Kita hanya dapat mengendalikan batin sendiri. Bukankah semua maklhuk di dunia seperti ini ? Bukan manusia dan makhluk lain saja yang memiliki kondisi batin berbeda dalam waktu yang sama. Sesungguhnya kondisi batin manusia juga berbeda satu sama lain.

 

Praktisi Buddhis harus memilih pola hidup yang benar, kondisi batin, waktu dan pola hidup yang selaras dan normal merupakan kondisi yang terbaik.

 

Terlebih lagi, kami para murid sejak masa tanpa awal hingga hari ini adakalanya menciptakan segala karma buruk akibat Empat Kediaman.

Berikut dikatakan, “Adakalanya menciptakan segala karma buruk akibat Empat Kediaman.” Ini juga di sebut sebagai Empat Kediaman Mental. Empat kediaman   adalah kegelapan batin yang muncul dari pandangan dan pemikiran. Dalam Tiga Alam kita diliputi belenggu pandangan dan belenggu pemikiran. Sebagaimana kita ketahui, dalam kehidupan ini terdapat berbagai pandangan dan pemikiran. Hal ini memiliki kaitan yang erat dengan lahan batin kita. Baik masa lampau, sekarang maupun akan datang, pandangan dan pemikiran kita tidak terlepas dari kondisi batin kita pada tiga masa itu.  Maka, kita harus benar-benar memerhatikannya.

 

Empat Kediaman :

  1. Kediaman Segala Pandangan
  2. Kediaman Kemelekatan Nafsu
  3. Kediaman Kemelekatan Rupa
  4. Kediaman Kemelekatan Eksistensi Tanpa Rupa

 

Dari Kediaman Mental, pertama adalah “Kediaman Segala Pandangan” , dalam kehidupan sehari-hari, kondisi batin kita terpengaruh enam objek luar akibat kontak dari enam indra. Begitulah kita melihat dan bersentuhan dengan sebuah objek tersebut sehingga terbawa ke dalam pikiran kita. Apakah objek-objek tersebut memiliki dampak pada pikiran kita ? Ya. Ia memberi dampak yang sangat kompleks terhadap kita sebagai makhluk awam. Ketika kita bersentuhan dengan objek luar, maka muncullah berbagai pandangan dalam pikiran kita yang dipengaruhi oleh ketamakan, kebencian dan kebodohan. Akibat dari noda kegelapan batin ini kita mulai melakukan hal-hal yang menyimpang. Inilah yang terjadi pada makhluk awam. Jika kita tidak memerhartikan kondisi batin kita dengan baik, maka tindakan kita sewaktu-waktu oleh pandangan subjektifitas kita. Orang yang noda batinnya sangat tebal, tabiat buruknya dan sangat melekat pada pandangannya. Sikapnya akan cenderung ekstrem.

 

Empat Kediaman adalah penyimpangan pemahaman, pemikiran dan pandangan yang menimbulkan berbagai noda batin dan menciptakan Karma Buruk yang tak terhitung. Oleh karena itu, kita harus senantiasa menjaga batin dengan baik. Jangan biarkan kegelapan dan noda ketamakan, kebencian serta kebodohan menyesatkan pemahaman dan pemikiran kita.

 

Intinya tak peduli bagaimanapun perbedaan kondisi kehidupan di dunia, jika batin dapat di kelolah dengan baik, maka hidup kita dapat di bawa ke arah kebajikan.  Hindarilah segala kejahatan dan praktikanlah semua kebajikan. Selama memiliki hati yang baik dan cinta kasih, apapun suku bangsanya, apapun rasnya, apapun agamanya, apapun kewarganegarannya. Setiap orang akan memiliki cinta kasih yang sama. Dunia seperti ini di sebut Tanah Suci.  Kondisi dunia kini begitu keruh dan tercemar. Penyebabnya tidak lain adalah pandangan dalam batin manusia. Jadi Batin kita adalah tempat kediaman segala  jenis pandangan. Konsep dan pandangan dalam batin kita ada akibat kontak dengan kondisi luar yang menumbuhkan noda dan kegelapan batin. Karena itu sebagai praktisi Buddhis, kita harus sungguh sadar dan waspada baik terhadap masa lau, sekarang maupun akan datang. Kapanpun dimanapun kita berada kita harus menjaga pikiran dengan baik. Benih pikiran ini sungguh harus di jaga dengan baik. Jadi kita harus selalu lebih bersungguh-sungguh hati.

 

Demikianlah diintisarikan dari Sanubari Teduh – Empat Kediaman Mental Bagian 1 (097) https://youtu.be/n8BashqykIo

 

Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA : Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB

Channel  Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/#/live/daaitv

GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva