Sanubari Teduh – Empat Pikiran Tanpa Batas dan Enam Paramita

 

Saudara se-Dharma sekalian, setiap hari sepertinya saya mengatkan hal yang sama. Meskipun yang saya katakan sama setiap hari, entah apakah kalian telah menyerapnya. Apakah kalian sudah mengingatnya ? Kebenaran apa yang sesungguhnya saya sampaikan, apakah kalian sudah menanamnya di dalam hati dan mempraktikannya dalam kesaharian ? apakah kalian sudah menjalankannya ? Jika kita dapat menyerapnya ke dalam hati,  maka kita akan mendapatkan pengetahuan hidup. Jika kita dapat menjalankannya. Maka jiwa kebijaksanaan kita akan bertumbuh. Jika kita tidak mengingat ajarn tersebut, maka kita tidak akan mampu memahami pengetahuan itu, apalagi mengembangkan kebijaksanaan.

 

Dalam berlatih di jalan Buddha, kita harus bersandar pada Dharma  dan mengikuti bimbingan Buddha sesuai dengan urutan dan tahapannya, mengenggam waktu untuk mempraktikkannya. Oleh karena itu dalam syair Pertobatan dibahas tentang pengembangan Bodhicitta. Kita telah memahami dalam Sutra di katakan kita harus bergembira melihat tubuh Buddha, kita harus membangkitkan rasa suka terhadap Buddha. ATubuh Buddha sama dengan tubuh Dharma. Terhadap kebijaksanaan dan tubuh Dharma dari Buddha, kita harus menumbuhkan rasa hormat, kegembiraan, dan keinginan mencari. Mencari, makhluk awam umumnya mencari dan mengejar kemasyuran dan kekayaan, sedangkan praktisi Buddhis mencari kebenaran ajaran Buddha. Karena itu kita juga harus mencari rasa gembira ini.

 

Tubuh Buddha adalah tubuh Dharma, yang di capai berkat kebijaksanaan dan jasa kebajikan yang tak terhingga. Dalam mencari ajaran Buddha, jika kita mengabaikan pencarian kebijaksanaan dan jasa kebajikan tak terhingga, maka tiada lagi yang perlu kita pelajari. Oleh karena itu, kita harus mengembangkan kebijaksanaan dan jasa kebajikan tak terhingga. Lalu apakah yang harus dikembangkan ? Yakni Empat Pikiran Tanpa Batas  dan Enam Paramita, ditambah 37 Faktor Pendukung Pencapaian Pencerahan.

Membangkitkan cinta kasih orang banyak sehingga setiap orang merasakan kebahagiaan dan kegembiraan inilah yang di sebut “cinta kasih agung”.

 

Memandang kehidupan semua makhluk dengan pandangan saling keterkaitan dan berusaha melenyapkan penderitaan mereka inilah yang di sebut “welas asih agung”.

 

Mengubah kerisauan sehingga timbul keyakinan dan sukacita dalam diri setiap orang inilah yang disebut “sukacita agung”.

 

Bersumbangsih tanpa pamrih demi orang lain, inilah yang di sebut “keseimbangan batin agung”.

 

Empat sifat luhur ini haruslah tanpa batas. Karena itu, disebut Empat Pikiran Tanpa Batas. Kita harus memiliki cinta kasih tanpa batas, welas asih tanpa batas, sukacita tanpa batas, dan keseimbangan tanpa batas. Dengan Empat Pikiran Tanpa Batas ini kita mempraktikkan Enam Paramita, yaitu dana, disiplin moral, kesabaran, semangat, konsentrasi dan kebijaksanaan. Empat Pikiran Tanpa Batas dan Enam Paramita merupakan jalan benar yang harus dipraktikkan dalam mempelajari Jalan Bodhisattva. Jalan benar ini adalah jalan utama yang harus kita praktikkan.

Kita pernah membahas tentang Enam Paramita dan praktik berbagi kebajikan. Enam Paramita antara lain  dana, disiplin moral, kesabaran, semangat, konsentrasi dan kebijaksanaan. Banyak Metode yang mendukung kita mengembangkan Enam Paramita. Enam Paramita dapat berkembang menjadi berbagai praktik kebajikan. Seluruh ajaran Buddha tak lepas dari Empat Pikiran Tanpa Batas dan Enam Paramita. Jika kita setiap hari mengembangkan Empat Pikiran Tanpa Batas dan mempraktikkan  Enam Paramita, maka dengan demikian, saya percaya bahwa seluruh ajaran dan Sutra telah tercakup di dalamnya. Mempelajari ajaran Buddha, tidak perlu mempelajari hal yang rumit. Sesungguhnya ajaran yang sederhana sekalipun, jika didukung dengan 37 Faktor Pendukung Pencapaian Pencerahan, tekad kita melatih diri akan teguh. Dalam menghadapi segala kondisi, manusia, dan masalah,  37 Faktor Pendukung Pencapaian Pencerahan ini hendaknya kita gunakan untuk meningkatkan kewaspadaan. Jika kita bisa melaksanakannya, maka jalan Bodhisattva ini tidak akan sulit dilalui. Jadi dalam berlatih sesuai ajaran Buddha, kita harus menggunakan pikiran yang sederhana dan keyakinan yang murni untuk menerima dan mempraktikkan ajaran. Kita harus menerima dan melaksanakan ajaran dengan pikiran sederhana dan keyakinan murni. Empat Pikiran Tanpa Batas, Enam Paramita dan 37 Faktor Pendukung Pencapaian Pencerahan harus dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Meski saya terus mengulangnya, namun coba kalian renungkan apakah ajaran yang telah terus diulang ini telah kita praktikkan dalam keseharian. Harap kita semua lebih bersungguh-sungguh setiap saat.

 

Demikianlah diintisarikan dari   Sanubari Teduh – Empat Pikiran Tanpa Batas dan Enam Paramita – 061 https://youtu.be/SPIA05O9wH0

Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA :
Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB

Channel  Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/#/live/daaitv

 GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva