Sanubari Teduh – Jalan Mulia Beruas Delapan Bagian 3 (059)

 

Saudara se-Dharma sekalian, setiap detik, waktu terus berjalan, dan masa hidup kita pun terus berkurang. Waktu tidak pernah berhenti, dan hidup manusia tidaklah kekal. Dengan waktu banyak hal dapat di capai. Sama halnya, dalam kehidupan, seseorang dapat mencapai buah pelatihan diri. Jika kita dapat memanfaatkan waktu kita untuk berlatih dengan “ Usaha benar”, berpegang pada pandangan benar, pikiran benar, ucapan benar, perbuatan benar, penghidupan benar, usaha benar, perhatian benar, konsentrasi benar, senantiasa teguh di jalan benar dalam setiap waktu yang ada, maka dalam kehidupan ini kita akan meraih buah pelatihan diri kita.

Jalan Mulia Beruas Delapan meliputi :

  1. Pandangan Benar
  2. Pikiran Benar
  3. Ucapan Benar
  4. Perbuatan Benar
  5. Penghidupan Benar
  6. Usaha Benar
  7. Perhatian aenar
  8. Konsentrasi Benar

 

Seperti yang telah kita bahas sebelumnya, baik Tujuh Faktor Pencerahan maupun Jalan Mulia Beruas Delapan, semuanya adalah alat bantu yang sangat berguna ketika kita berjalan di jalan Bodhisattva. Semuanya berkenaan dengan cara menjaga pikiran dan cara memanfaatkan hidup kita untuk mencapai semua hal yang baik. Tanpa Kehidupan ini, kita tak akan punya kesempatan melatih diri. Kita memerlukan tubuh fisik ini, namun harus teguh pada “penghidupan benar”. Hidup hanyalah sebatas tarikan nafas. Apakah hidup hanya semata-mata bernafas ? tentu saja ketika kita hidup, bernafas adalah sesuatu yang mutlak. Menarik dan menghembuskan nafas terjadi hanya dalam bilangan detik. Jika proses ini berjalan dengan lancar, berarti kita dalam keadaan sehat. Tetapi bagaimana cara kita memanfaatkan tubuh sehat yang kita miliki ini ? Jika memiliki tubuh yang sehat. Namun tidak dibarengi batin yang sehat, maka semakin lama kita hidup. Hanya akan semakin menumpuk karma buruk. Jika masa usia kita panjang dan kita memanfaatkannya secara tepat, kita tentu akan mencapai buah pelatihan.

 

Bermata pencaharian yang patut, lurus, tidak berlawanan dengan hukum karma, bermanfaat bagi banyak orang, inilah yang di sebut “penghidupan benar”.

 

Manusia yang penghidupan benar dapat mencapai buah pelatihan diri serta mengembangkan makna dari nilai kehidupan, sedangkan orang yang sebaliknya hanya akan menciptakan karma buruk. Karen aitu, dalam masyarakat masa kini saat melihat manusia saling berseteru dan saling bertikai, kita sungguh merasa prihatin. Para suci dan para Buddha memandang dunia dengan cinta kasih. Jika setiap orang memiliki cinta kasih, maka semua makhluk akan hidup berdampingan dengan damai. Jadi untuk apa berseteru ? Berapa banyakkah kebutuhan seseorang ? setiap orang hanya memiliki satu mulut, berapa banyakkah yang dapat mereka makan ? Setiap orang juga hanya memiliki satu tubuh, berapa banyakkah yang dapat mereka pakai ? Berapa luas rumah yang di butuhkan satu orang ? Untuk apa berseteru ?

 

Jadi dalam hidup ini, jika kita memahami makna kehidupan, maka tiada yang layak diperebutkan. Hidup hanyalah sebatas tarikan nafas. Saudara sekalian dengan memanfaatkan waktu, kita dapat mencapai buah pelatihan dalam hidup. Sebaliknya, jika kita tidak berpenghidupan benar, menyimpang dalam pikiran dan perbuatan, maka semakin lama kita hidup, hanya akan menambah karma buruk. Jadi, selagi masih hidup. Kita harus memanfaatkan waktu yang ada untuk hal-hal yang bermanfaat. Untuk itu, semua harus lebih bersungguh hati.

 

Demikianlah diintisarikan dari   Sanubari Teduh – Jalan Mulia Beruas Delapan Bagian 3 (059) https://youtu.be/0ZNNM4wdpew

 

 

 

 

Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA :
Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB

Channel  Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/#/live/daaitv

 

 

GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva