Sanubari Teduh – Jalan Mulia Beruas Delapan Bagian 2 – 058
Saudara se-Dharma sekalian, setiap hari pasti memiliki titik awal. Awal dari setiap hari tersebut haruslah kita hargai dengan mensyukuri kehidupan yang kita miliki. Seperti yang Buddha ajarkan pada kita, hidup hanyalah sebatas tarikan nafas. Jika dalam hidup ini kita dapat bernafaf dengan lancar, dapat menarik dan mengembuskan nafas dengan leluasa. Berarti kita masih hidup dan sehat. Jadi, kita harus sungguh-sungguh memahami dimana letak nilai kehidupan.
Buddha mengajar kita dengan tuntunan terampil penuh kesabaran. Noda batin makhluk hidup sangat banyak, dikatakan ada 84.000 jenis, bahkan tak terhingga, dibutuhkan metode yang tak terhingga pula untuk mengatasinya. Dapat kita lihat kerasnya usaha Buddha membimbing semua makhluk. Saudara sekalian kita harus selalu bersyukur. Itulah sebabnya saya sering mengatakan “Dharma bagaikan air”, ?kekotoran yang begitu banyak ini seperti noda yang banyak ini dapat dibersihkan ? Dengan air yang dapat membersihkan noda. Dengan apa noda batin makhluk hidup dapat di bersihkan ? Dengan Dharma, hanya dengan Dharma yang dapat mengatasi noda batin makhluk hidup. Karena itu Buddha banyak membabarkan banyak ajaran untuk mengatasi noda batin kita. Kita pun harus sungguh-sungguh menerima dan meyakini Dharma. Seperti pasien yang menerima pengobatan.
Semua makhluk menderita akibat noda batin. Hanya air Dharma yang dapat menyucikan batin dan membersihkan segala noda sehingga hati kembali pada hakekat sejati.
Jalan Mulia Beruas Delapan meliputi :
- Pandangan Benar
- Pikiran Benar
- Ucapan Benar
- Perbuatan Benar
- Penghidupan Benar
- Usaha Benar
- Perhatian aenar
- Konsentrasi Benar
Sejauh ini kita telah membahas Pandangan Benar, Pikiran Benar, Ucapan Benar, dan Perbuatan Benar. Mengenai perbuatan benar, perbuatan sama dengan karma. Semua perbuatan kita adalah benih yang akan tertanam dalam kesadaran, yaitu benih yang akan tertanam pada kesadaran kedelapan.
Segala tindakan murni dari kesalahan, membawa manfaat bagi diri sendiri dan makhluk lain, inilah yang disebut, perbuatan benar. Dengan menyempurnakan perbuatan benar, karma melalui tubuh pun akan menjadi murni.
Berikutnya adalah penghidupan benar, ini berkaitaubun dengan cara hidup kita. Demi mengejar kehidupan yang baik, banyak orang menciptakan karma buruk. Karena itu dikatakan bahwa masalah terbesar bagi manusia adalah karena memiliki tubuh ini. Dengan adanya tubuh ini, manusia merasakan berbagai sensasi. Baik dalam hal mata pencaharian maupun dalam melakukan Dharma, berpencaharian patut dan lurus, menggunakan cara-cara yang tepat dalam memenuhi kebutuhan hidup inilah yang disebut “Penghidupan Benar”.
Lebih baik memiliki kehidupan yang penuh berkah daripada berusia panjang. Dapat mengenal ajaran Buddha, giat berlatih di jalan Bodhisattva, dan berikrar untuk bersumbangsih bagi semua makhluk sehingga memiliki makna hidup yang luas, inilah kehidupan yang paling beruntung.
Jadi, hendaknya kita merenungkan cara menciptakan kehidupan yang beruntung. Kehidupan yang beruntung tergantung pada perbuatan kita sendiri. Saya sering berkata kehidupan yang panjang namun sangat sempit dan sangat dangkal tidaklah berguna, hanya menambah karma buruk. Kehidupan kita haruslah luas dan panjang. Tak hanya itu, kita juga harus membuatnya bermakna dalam dan memiliki pondasi yang kokoh. Kita harus sungguh menyelami makna kehidupan kita yang sesungguhnya. Untuk itu, semua harus bersungguh-sungguh hati. Sulit terlahir sebagai manusia jangan biarkan semata-mata bertahan hidup. Kita kehilangan hakikat sejati yang murni. Jadi mengenai kehidupan sebagai manusia, harus kita gunakan sebaik-baiknya. Kita semua harus lebih bersungguh-sungguh hati.
Demikianlah diintisarikan dari Sanubari Teduh – Jalan Mulia Beruas Delapan Bagian 2 – 058 https://youtukeras.be/pdvPVTio49U
Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA :
Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB
Channel Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/#/live/daaitv
GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva