Sanubari Teduh – 回歸清淨本性 Kembali Pada Hakikat Yang Murni
Saudara se-Dharma sekalian, hari berlalu begitu cepat. Sejak kemarin hingga hari ini, bila dihitung secara sederhana, panjangnya adalah 24 jam. Waktu 24 jam ini jika dihitung dalam satuan detik, sama dengan 86.400 detik. Jumlah tersebut kelihatannya banyak, namun sesungguhnya hanya 24 jam. Namun, dalam waktu satu hari ini, kita begitu sibuk sampai tak menyadari bahwa waktu terus berjalan, dan kita melaluinya dengan tanpa arah. Jumlah detik yang begitu banyak ini berlalu begitu saja dengan sia-sia. Entah sudah berapa banyak hari yang terlalui seperti ini. Karena itu Buddha selalu mengingatkan kita untuk senantiasa waspada menjaga pikiran kita. Ini karena pikiran kita dalam waktu yang sangat singkat mampu membawa kita menuju pembebasan abadi. Namun jika pikiran ini tidak dijaga dengan baik, dalam waktu singkat pula dapat membuat kita jatuh dari alam manusia dalam masa yang lama. Itupun bermula dari pikiran kita. Itulah sebabnya Buddha mengajarkan kita untuk senantiasa menjaga pikiran dengan baik.
Jika kita membiarkan pikiran ternoda, batin kita akan dipenuhi dengan noda batin. Sebagai makhluk awam, sekali terjatuh dari alam manusia, akan sulit untuk kembali. Kita akan terus berputar di alam-alam rendah dan sangat sulit untuk membebaskan diri. Berapa lama waktu yang diperlukan ? Puluhan ribu kalpa. Mungkin saja puluhan ribu kalpa lalu. Buddha pun sama seperti kita, terlahir sebagai makhluk awam. Mungkin juga kita dan Buddha bersama-sama melatih diri pada masa itu. Namun, Buddha sejak saat itu sungguh-sungguh menjaga pikiran-Nya. Oleh karena itu beliau telah mencapai pencerahan untuk waktu yang lama. Kemungkinan pada waktu itu kita tidak menjaga pikiran dengan baik sehingga kita terus berkelana di 6 alam dan masih menjadi makhluk awam. Itulah sebabnya kita sering mengatakan bahwa kita harus membangkitkan hati yang bertobat. Hanya dengan bertobat kita dapat merasa malu dan memahami bahwa ternyata dunia ini penuh dengan bahaya dan jebakan.
Melenyapkan noda batin dan segala pemikiran yang kompleks, kembali pada hakikat sejati yang sederhana, murni dan tanpa noda, inilah tujuan mempelajari ajaran Buddha.
Sampai kapan kita harus melatih diri hingga dapat kembali ke hakikat diri yang murni ? saat ini juga. Jika saat ini juga kita dapat meresapi Dharma dan terus menjaga pikiran; jika selama 86.400 detik yang ada kita selalu menjaga pikiran dengan baik, tidak membiarkan pikiran buruk dan noda batin mencemarinya, maka niscaya pikiran yang murni, hakikat kebuddhaan, akan muncul saat ini juga. Jadi, dalam mempelajari ajaran agama Buddha, kita harus mempertahankan niat baik yang timbul seketika.
Tiga Permata yang hakiki dimiliki oleh setiap orang.
Buddha yang hakiki adalah sifat welas asih,
Dharma yang hakiki adalah kebijaksanaan,
Sangha yang hakiki adalah kedisplinan diri.
Mereka yang mempelajari ajaran Buddha dan berlindung pada Tiga Permata harus meneladani perilaku Buddha, mempraktikan Dharma ajaran-Nya, dan menghormati permata Sangha; lewat perlindungan formal pada Tiga Permata, berusaha maju dengan membangkitkan Tiga Permata yang hakiki di dalam diri.
Enam Paramita meliputi; Dana, disiplin moral, kesabaran, semangat, konsentrasi, kebijaksanaan.
“Paramita”berasal dari bahasa sanskerta yang diterjemahkan sebagai “Menyeberang” dalam bahasa mandarin karena itu dalam bahasa mandarin Enam Paramita disebut juga “Enam Cara Penyeberangan” disebut juga praktik Enam Kesempurnaan.
Berdana berarti bertekad untuk bersumbangsih. Memberi dengan pemahaman tentang kekosongan tiga aspek dana, tidak melekat pada wujud dana tersebut, pikiran senantiasa tak tergoyahkan dan berada dalam kesadaran yang jernih, inilah praktik Bodhisattva yang tertinggi, inilah pahala kebajikan yang sesungguhnya. Jadi, kita semua harus bersungguh-sungguh memerhatikan setiap waktu yang kita miliki, yaitu dalam 86.400 detik sehari selalu menjaga niat pikiran kita setiap detiknya. Hidup tidaklah kekal, niat pikiran kita harus dijaga dengan baik agar kita dapat mempertahankan “Tiga Permata yang hakiki dalam diri”. Semua orang hendaklah lebih bersungguh-sungguh.
Demikianlah diintisarikan dari Sanubari Teduh – 回歸清淨本性 Kembali Pada Hakikat Yang Murni – (042) https://youtu.be/-SM1vhEgPvU
Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA :
Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB
Channel Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/#/live/daaitv
GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva