Sanubari Teduh – 染著為緣生三業 Kemelekatan sebagai Kondisi Terciptanya Karma

 

Dalam mempelajari ajaran agama Buddha, kita harus belajar mengendalikan pikiran. Jika saja kitaa memiliki sedikit noda batin, maka seperti yang sebelumnya telah dibahas, ia berhubungan dengan ttiga pintu karma,  yakni tubuh, ucapan dan pikiran. Namun, akar dari segalanya adalah pikiran, pikiran kita,  batin kita. Jika batin kita dipenuhi pikiran buruk, maka niat buruk ini akan terus bertambah dan terus tumbuh, memperkuat belenggu dan membuat kita semakin terjerumus.  Begitulah sebagai makhluk awam, kita memiliki noda batin karena tak dapat mengendalikan pikiran dengan baik. Karena batin terpengaruh kondisi luar, timbullah kemelekatan. Kemelekatan ini sungguh mengkhawatirkan.

 

Lihatlah, sehelai kain putih, jika kita tak hati-hati membuatnya ternoda, maka untuk membersihkannya hingga menjadi putih kembali tidaklah mudah. Inilah yang disebut terpengaruh, terpengaruh dengan sangat dalam. Demikianpula dengan hati kita, sulit untuk dibersihkan dari noda batin ini. Inilah yang di sebut kemelekatan.

Kemelekatan membawa pada terciptanya karma. Ketamakan, kebencian, dan kebodohan mempertebal noda batin.

Sesungguhnya, kemelekatan  timbul karena kondisi batin yang tidak benar sehingga mengarah pada pemikiran menyimpang. Ketika batin menyimpang, pemikiran buruk pun terus timbul. Dengan demikian, pikiran kita menjadi benih karma buruk. Pikiran yang menyimpang ini menjadi sebab yang membawa kita pada kemelekatan akan objek luar. Ketika bertemu dengan hal yang indah, timbul ketamakan. Semua kondisi yang indah dan baik seperti ketenaran, keuntungan, harta, kecantikan, dll, ini semua di sebut kondisi yang indah. Kita orang awam melihat ini semua sebagai hal yang paling indah dan harus dikejar sebagai tujuan hidup.  Maka, akibat adanya kondisi-kondisi ini, timbul kemelekatan dalam diri kita. Kemelekatan ini pun menjadi sebuah kondisi.  Dalam kondisi yang buruk, kondisi yang tidak diinginkan, timbullah kebencian di dalam hati. Inilah pikiran yang bertemu kondisi. Ketika kondisi tak sesuai dengan yang diharapkan, muncul kebencian di dalam hati.

 

Kebodohan membuat manusia tak memahami kebenaran dan kehilangan kemampuan membedakan yang baik dan buruk sehingga membawa pada perbuatan menyimpang. Dalam kondisi yang tidak buruk maupun tidak baik, yang sedang-sedang saja, kebodohan batin sering kali meliputi kita sehingga tidak memahami kebenaran. Dengan ketidaktahuan ini, kita memercayai apa saja  yang di dengar dan bereaksi tanpa berpikir panjang, ini akan menimbulkan keresahan masyarakat. Jadi untuk menciptakan masyarakat yang damai dan stabil, kita semua harus melenyapkan kebodohan batin. Dengan lenyapnya kebodohan, kebencian akan dapat diredam. Jika kebencian dapat diredam, maka ketamakan juga akan terhenti.

 

Kebodohan berarti tidak memahami kebenaran. Jika kebodohan ini dapat dilenyapkan, maka kebencian akan dapat diredam, dan ketamakan dapat di hentikan, masyarakat pun akan hidup harmonis dan damai. Karena itu, mari kita lebih bersungguh-sungguh.

 

Demikianlah diintisarikan dari Sanubari Teduh – 染著為緣生三業 Kemelekatan sebagai Kondisi Terciptanya Karma – 024 https://youtu.be/8ad0O8kWv6Q

 

Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA :
Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB

Channel  Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/#/live/daaitv

GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva