Sanubari Teduh – Menebarkan Benih Kebajikan dan Cinta Kasih di Dunia

 

Saudara se-Dharma sekalian, di pagi yang tenang ini, apakah hati setiap orang merasakan kejernihan ? Ketika berada di kondisi yang hening  tanpa ada nafsu keinginan yang bangkit, maka kondisi ini seharusnya menunjukkan kondisi tertinggi dalam pelatihan diri. Tujuan mempelajari ajaran Buddha adalah untuk mencapai kemurnian batin yang jernih, tanpa pamrih, dan tanpa penyesalan. Mempelajari ajaran Buddha adalah pilihan kita. Karena kita sendiri yang memilih untuk berlatih dalam jalan Buddha ini, maka kita hendaknya tidak menyesalinya.  Jika tidak menyesal, kita harus bersemangat. Bersemangat berarti harus giat dan tidak malas.

 

Sebelumnya telah dibahas 37 Faktor Pencapaian Pencerahan, Yaitu Empat Landasan Perenungan, diikuti oleh Empat Usaha Benar.

 

Empat Usaha Benar merujuk pada :

  1. Mengakhiri keburukan yang sudah timbul
  2. Menghindari keburukan yang belum timbul
  3. Membangkitkan kebajikan yang belum timbul
  4. Memupuk kebajikan yang sudah timbul

 

Inti dari Empat Usaha Benar afalah meningkatkan kesadaran dan selalu mawas diri terhadap kondisi pikiran kita. Jika sebersit niat buruk timbul, kita harus segera memadamkannya. Jangn biarkan niat buruk timbul. Sebelum niat buruk timbul, kita harus sungguh-sungguh menjaga pikiran agar tetap murni dan tidak ternoda. Inilah “Menghindari Kejahatan” Selain menhindari kejahatan, kita juga harus “memperbanyak Kebajikan”. Kebajikan yang belum timbul harus segera di bangkitkan agar semakin bertumbuh. Kita pun bukan hanya harus membangkitkan cinta kasih dalam diri sendiri. Setelah benih cinta kasih ini tumbuh. Kita harus segera menciptakan kondisi agar benih ini terus tumbuh. Inilah “Membangkitkan kebajikan yang belum timbul”. Setelah kebajikan itu timbul dan akar kebajikan ini mulai tumbuh, janganlah kita berhenti di tengah jalan.

 

Setelah memiliki akar kebajikan dan yakin bahwa jalan ini adalah benar,  kita harus memperkuat niat baik ini. Kita tentu harus giat melakukan kebajikan. Selain mengembangkan niat baik diri sendiri, kita juga harus menciptakan kondisi ini bagi orang lain agar mereka juga dapat mengembangkan kebajikan. Inilah yang sering kita sebut “Menebarkan cinta kasih di dunia”.

 

Empat Landasan Keberhasilan disebut juga Empat Dasar Kekuatan Batin. Landasan berarti pondasi; berhasil berarti tercapainya harapan, merujuk pada tercapainya cita-cita dalam pelatihan diri.

 

Empat Landasan Keberhasilan meliputi :

  1. Landasan Keinginan
  2. Landasan Pikiran
  3. Landasan Semangat
  4. Landasan Kebijaksanaan

 

Arti dari “berhasil” adalah terus maju dalam kondisi yang sesuai harapan tanpa adanya rintangan. Kalaupun bertemu kondisi yang tak diharapkan, ini dianggap sebagai pemicu untuk maju. Jika kita giat dan bersemangat, maka semua kondisi dapat dijadikan pemicu untu terus maju. Saat bertemu dengan kondisi yang tak  sesuai harapan, kita harusnya menggagapnya sebagai pemicu. Semua ini tergantung pada cara pandang kita.

 

Landasan pertama adalah “Landasan Keinginan”, yakni keinginan untuk melatih diri dan memperoleh buah pencapaian. “Keinginan”berarti harapan kita, cita-cita kita jika kita membangkitkan tekad, maka kekuatan kita semakin besar. Sebaliknya, meskipun kita telah berikrar, namun tanpa keinginan dan harapan ini, kekuatan besar tidak akan timbul. Karena itu Landasan Keinginan perlu dimiliki.

Senantiasa bertekad dan berikrar untuk melangkah maju dengan penuh semangat, bersumbangsih dengan sukacita dan sukarela, inilah Landasan Keinginan.

 

Berikutnya adalah “Landasan Pikiran”, artinya kita harus memusatkan pikiran pada kebenaran.  Sangatlah penting untuk menjaga pikiran. Setiap saat pikiran hendaknya tetap terpusat. Pikiran ini harus terpusat pada kebenaran. Berlatih di jalan Buddha. Kita tidak boleh menyimpang. Jika menyimpang sedikit saja. Jiwa kebijaksanaan kita akan muda terluka. Untuk menumbuhkan jiwa kebijaksanaan kita, kita harus berada diatas kebenaran. Inilah yang di sebut “Perhatian Benar”, pikiran kita selalu terpusat pada kebenaran. Inilah yang disebut “Landasan Pikiran”.

Bertekad dan berikrar memusatkan pikiran pada kebenaran, senantiasa menjaga pikiran agar bebas dari noda, inilah landasan pikiran.

 

Berikutnya adalah  “Landasan Semangat” Bersemangat berarti berani terus maju. Saya selalu mengatakan pada semua orang bahwa  jalan Bodhi amatlah lurus. Sesungguhnya jalan Bodhisattva adalah jalan yang lapang dan rata, yang membawa pada pencerahan. Selama kita berada di arah yang benar, maka tidak akan ada kesulitan. Terus maju melangkah dengan berani dan tidak menyia-nyiakan waktu hingga mampu melihat jelas kebenaran yang cemerlang, inilah “Landasan Semangat”.

 

Yang keempat adalah “Landasan Kebijaksanaan“.  Jika kita dapat mengamati semua hal dengan hakikat sejati kita yang murni dan  melihat segala sesuatu dengan kebijaksanaan, maka kita tak akan memiliki pandangan salah ataupun pikiran kacau. Untuk itu dibutuhkan kebijaksanaan. Hakikat kebijaksanaan ini tak akan pernah berubah, berkurang ataupun lenyap. Jadi, pada dasarnya kita memiliki kebijaksanaan hakiki. Kini kita harus sungguh-sungguh membangkitkan kebijaksanaan hakiki ini.  Layaknya Pelita, kebijaksanaan dapat menerangi kehidupan yang gelap.  Dengan begitu pikiran kita tak akan kacau.

 

Berlatih di jalan Buddha berarti melatih semangat dan menjaga pikiran agar tidak kacau. Untuk itu di butuhkan kebijaksanaan untuk menganalisis. Jadi, Empat Landasan Keberhasilan amat penting.

 

Kita semua harus bersungguh-sungguh. Jangan biarkan pikiran kita menyimpang. Sulit berkesempatan bertemu ajaran Buddha. Namun, jika tidak sungguh-sungguh menjaga keteguhan pikiran dan memanfaatkan tubuh untuk bersumbangsih bagi masyarakat dengan penuh semangat, maka memiliki usia panjangpun akan sia-sia. Meski memiliki usia yang panjang, namun kehidupan kita akan sangat sempit dan tidak bermakna. Apa gunanya kehidupan seperti ini ? Jadi, kita bukan hanya harus melatih Empat landasan Perenungan dan Empat Usaha Benar, namun juga Empat Landasan Keberhasilan. Inilah awal dari 37 Faktor Pendukung Pencapaian Pencerahan. Tentu saja, berikutnya masih ada Lima Akar, Lima Kekuatan, Tujuh Faktor Pencerahan, dan Jalan Mulia Beruas Delapan. Namun, faktor awal tadi harus lebih dahulu dilatih dengan baik. Dengan Demikian, barulah kita dapat memiliki pandangan benar dan tak akan menyimpang dari jalan jalan ini. Harap semua senantiasa bersungguh-sungguh.

 

Demikianlah diintisarikan dari   Sanubari Teduh – Menebarkan Benih Kebajikan dan Cinta Kasih di Dunia – 053

https://youtu.be/F5uFXfbB_eM

 

 

Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA :
Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB

Channel  Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/#/live/daaitv

GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva