Sanubari Teduh – Mengendalikan Batin Sendiri agar Tidak Terpengaruh Kondisi Luar

 

Saudara se-Dharma sekalian,   setiap hari berbicara tentang menyelaraskan pikiran kita. Hal ini sungguh penting. Setiap hari, dalam menghadapi berbagaia kondisi baik manusia, masalah, maupun objek, pikiran kita harus dikendalikan, jangan samapai tanpa kita sadari kegelapan batin timbul dan berkembang sehingga muncul banyak kerisauan terhadap segala yang kita hadapi itu.

 

Akibat adanya noda batin, timbullah berbagai karma buruk. Akibat adanya karma buruk, diperolehlah buah penderitaan. Oleh karena itu, (kami) hari ini bertobat sepenuh hati. Noda batin sering membingungkan dan menyesatkan pikiran kita sehingga kita melakukan banyak kesalahan. Oleh karena itu, kita harus bertobat. “ Bertobat atas rintangan noda batin.” Kita harus bertobat atas segala noda batin yang menghalangi kita. Kita memiliki banyak noda batin yang berasal dari sebersit kegelapan batin. Jadi mulai saat ini kita harus senatiasa bertobat karena noda batin dapat merintangi kita. Maka, kita perlu mengingatkan diri sendiri untuk selalu membangkitkan rasa bertobat.  “Seluruh noda batin ini timbul dari Pikiran” Noda batin sesungguhnya muncul dari pikiran kita. “Lalu apakah dampaknya?” Apakah dampak selanjutnya? “Akibat munculnya karma pikiran, tubuh dan ucapan mengikuti.” Saat sebersit pikiran muncul akan diikuti dengan tindakan atau ucapan. Tindakan dilakukan oleh tubuh. Sebersit perasaan tidak suka akan pengaruhi pada raut wajah dan gerak-gerik kita. Lihatlah saat orang merasa tidak suka. Raut wajahnya sangat tidak enak dilihat. Tindak tanduknya pun menjadi kasar. Mereka mungkin akan mengambil sesuatu dan membantingkannya dengan kuat. Melihatnya kita tahu bahwa pikirannya sedang bergejolak, memiliki kebencian, merasa marah dan tidak senang. Juga adalah pikiran yang membuat tubuh melakukan tindakan.

 

Jika pikiran kita teguh, maka bagaimanpun kondisi di luar, pikiran kita tidak akan terpengaruh sehingga karma lewat tubuh dan ucapan pun tidak timbul. Kita harus selalu mengendalikan pikiran. Pikiran kita harus dikendalikan hingga tidak tergoyahkan. Dengan demikian,  pelatihan diri kita akan berkembang baik. Jika karma pikiran tidak timbul, maka karma lewat tubuh dan ucapan, juga tidak akan muncul. Jika dapat senantiasa mengendalikan pikiran sendiri dan tidak terpengaruh kondisi luar inilah yang disebut pelatihan diri.

 

Karma pikiran ada tiga:

Pertama adalah sifat kikir dan ketamakan

Kedua adalah kebencian dan kemarahan

Ketiga adalah kebodohan dan kegelapan batin

 

Ketamakan tidaklah terbatas, setelah memiliki tetap merasa kurang. Ketamakan selamanya tak akan terpuaskan. Ini sungguh membawa penderitaan. Memiliki keinginan tentu menderita. Kikir, berarti segala yang telah diperoleh tidak akan rela dilepaskan. Selamanya ia tak akan merasa cukup. Oleh karena itu, dia tidak rela menggunakan yang dimiliki.

 

Kebencian ditandai oleh kemarahan, kita semua tahu akan hal ini. Dalam masyarakat banyak hal yang mengganggu ketenangan.  Banyak diantaranya disebabkan oleh kebencian dan temperamen buruk. Bahkan, di masa sekarang dikatakan bahwa jika seseorang tak dibiarkan meluapkan emosi, ia akan semakin bermasalah. Saudara sekalian, melatih diri bertujuan untuk melatih batin dan membina sifat kita. Janganlah mudah terpancing emosi. Marah karena emosi adalah sesuatu yang sungguh membawa penderitaan.

 

Berikutnya, kebodohan dan kegelapan batin. Kebodohan berarti tidak mengerti kebenaran. Betapa banyak orang di dunia  yang akibat kebodohan sendiri terjerumus dalam asmara atau terbelenggu dalam cinta, benci dan dendam. Kebodohan ini sungguh menakutkan. Cinta asmara akan membuat seseorang menjadi buta. Ini menyebabkan kegelapan dalam batin terus menerus bertambah inilah kebodohan dan kegelapan batin. Kegelapan batin sama dengan ketidaktahuan.  Kebodohan dapat menumbuhkan banyak noda batin. Akibat kebodohan dan kegelapan batin, timbullah pandangan salah dan segala perbuatan tidak baik.

 

Betapa menakutkan, dari sebersit pikiran saja dapat timbul ketamakan, kebencian, kebodohan. Terutama kebodohan, dapat menjerumuskan kita pada pandangan salah. Banyak karma buruk bermula dari kebodohan. Sesungguhnya kebodohan ini adalah kegelapan batin yang sesungguhnya. Singkat kata, akibat kegelapan batin, dalam pikiran kita timbullah ketamakan, kebencian dan kebodohan. Intinya, akibat kegelapan batinlah ketamakan dan kebencian timbul. Karena kebodohan ini pulalah pandangan hidup kita jadi menyimpang. Dengan pandangan hidup yang menyimpang.  Kita akan tersesat ke arah yang jahat. Karena itu, pengetahuan dan pandangan benar sangatlah penting. Kebodohan dan kegelapan batin dapat menjerumuskan kita ke dalam pandangan salah. Saudara sekalian, yang terpenting dalam berlatih di jalan Buddha adalah tetap lurus. Kita harus melatih batin, membina sifat, dan menjaga prilaku yang lurus. Inilah pelatihan diri yang sesungguhnya.  Jalan Bodhisattva adalah jalan yang lapang dan lurus, juga merupakan jalan yang Agung dan benar. Jadi, kita harus meneguhkan tekad untuk sungguh-sungguh menapaki jalan ini. Harap semuanya tekun dan bersemangat, janganlah menyimpang sedikitpun. Kita harus sungguh-sungguh menjaga pikiran dengan baik. Untuk itu dalam kehidupan sehari-hari kita harus selalu bersungguh-sungguh hati.

 

Demikianlah diintisarikan dari Sanubari Teduh – Mengendalikan Batin Sendiri agar Tidak Terpengaruh Kondisi Luar (079)

https://youtu.be/Ioqqmudgc2o

 

 

Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA : Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB

Channel  Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/#/live/daaitv

GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva