Sanubari Teduh – Mengubah Ketersesatan Menjadi Kesadaran

 

Saudara se-Dharma sekalian,  saya sering mengatakan bahwa  segala pencapaian dicapai seiring waktu. Begitupula dengan studi akademis kita, usaha, dan karier kita. Kehidupan seseorang di dunia ini tidak akan lupput dari pengaruh waktu karena waktu mencakup seluruh sendi dunia ini, termasuk segala sesuatu kehidupan manusia.  Nafas kitapun tergantung pada waktu. Berapa kali kita menarik dan mengembuskan nafas dalam sedetik ? Semua ini berkaitan dengan waktu, Terlebih lagi pikiran kita. Segala perubahan pikiran yang terjadi apakah tidak ada hubungannya dengan waktu ? Intinya, waktu sangatlah penti bagi manusia. Akan tetapi kita tidak menyadari dan tidak merasakan bahwa waktu begitu penting bagi kita. Kita harus selalu menghargai waktu yang ada, karena waktu dapat menentukan  pencapaian kita dalam pelatihan diri. Kita tidak boleh menyia-nyiakan waktu, kita harus memanfaatkannya dengan baik.

 

Enam indra tamak dan melekat terhadap enam objek, sehingga timbullah berbagai perasaan yang menimbulkan tiga racun, yakni ketamakan, kebencian dan kebodohan. Saat ketiganya timbul, batin manusia akan diliputi kerisauan dan ketersesatan.

 

Kita sering membahas tentang pertobatan. Bertobat berarti tidak menutupi kesalahan. Jika bersalah, kita harus berterus terang. Jika menyadari pemikiran kita mulai menyimpang, kita harus cepat-cepat menemui seseorang untuk menyatakan pertobatan secara terbuka. Karena itu di dalam vihara sering diadakan Ksama, Persamuan ini bertujuan agar orang lain tahu pemikiran keliru apa yang kita miliki akhir-akhir ini, kita memahami prinsip kebenaran, hanya saja tidak dapat berpikiran terbuka. Kita harus mencari teman yang dirasa nyaman diajak berbicara untuk menceritakan masalah kita. Mereka dapat mencari cara membantu kita. Ini juga termasuk pengakuan terbuka, tidak lagi menyimpan kerisauan di dalam hati, melainkan membuka kerisauan batin kita dan membiarkannya orang lain mengetahuinya. Ini diperlukan karena meski kita mengetahui kebenaran, namun banyak kerisauan di dalam batin kita dan tidak ada orang yang mengingatkan. Jika ada yang mengingatkan kebenaran yang sesungguhnya telah kita ketahui, maka meski hanya satu kalimat. Kita sadara bahwa sesungguhnya kita tahu, tetapi tidak terpikir  untuk mempraktikkan kalimat itu guna melenyapkan belenggu batin kita. Intinya, semua makhluk memiliki sifat bebal. Adakalanya kita dinasihati, kita tidak terima, dan tetap keras kepala atau bersikap bebal. Ini merupakan akibat dari akumulasi kegelapan batin dari kehidupan ke kehidupan. Kita tak boleh terjerumus dalam kebodohan ini. Kita membutuhkan bimbingan dari orang lain yang menunjukan jalan. Jika tidak demikian, selamanya kita akan tenggelam dan pasti menderita, terus menerus terlahir kembali di tiga alam rendah atau terlahir sebagai manusia yang miskin dan kesepian atau manusia yang kejam dan bebal, penuh kebodohan dan ketidaktahuan. Lingkaran buruk ini tak akan pernah berakhir. Beragam buah karma akibat noda batin ini berawal dari karma pikiran.

 

Jadi, dalam berlatih di jalan Buddha, hal terpenting adalah menjaga pikiran dengan pikiran dengan baik. Noda batin berasal dari pikiran. Pikiran adalah dari batin kita. Batin kita diliputi noda sehingga pemikiran kita bisa menyimpang. Jadi, dalam mempelajari ajaran Buddha, tidak boleh mengabaikan pikiran. Sebersit niat pikiran dapat menimbulkan  84.000 noda batin. Sungguh menakutkan. 84.000 melambangkan jumlah yang tak terukur. Dengan menjaga sebersit niat agar senantiasa murni dan sederhana. Maka noda batin yang kompleks akan lenyap. Untuk itu dalam kehidupan sehari-hari kita harus selalu bersungguh-sungguh hati.

 

Demikianlah diintisarikan dari Sanubari Teduh – Mengubah Ketersesatan Menjadi Kesadaran (081) https://youtu.be/3dAGfVgKDYs

 

Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA : Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB

Channel  Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/#/live/daaitv

GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva