Sanubari Teduh – 法髓入心耕福田 Menyerap Intisari Dharma dan menggarap Ladang Berkah
Saudara se-Dharma sekalian, tekad kita untuk mendalami ajaran Buddha hendaknya di pelihara dengan baik karena pikiran terus berubah-ubah. Jika kita dapat menjaga pikiran dengan baik, maka kebenaran yang akan kita peroleh bersifat mutlak dan abadi. Kebenaran yang abadi ini haruslah dijaga dan dipelihara. Jika kita tidak memiliki keteguhan tekad dan tidak memiliki ketulusan. Meski telah memperoleh kebenaran abadi, kemurnian kita akan segera tertutup kembali. Maka sebagai praktisi Buddhis, sangatlah penting untuk menjaga pikiran.
Kita telah membahas sebelumnya bahwa manusia diliputi noda batin, sering kali, niat baik yang timbul segera tertutupi noda batin. Setiap kali noda batin muncul, setiap kali itu pula batin kita tercemar. Jadi kita perlu bertobat setiap hari. Setiap saat pikiran kita akan bersentuhan dengan dunia luar. Baik ketika menghadapi masalah di luar maupun dalam keluarga, jika pikiran kita melekat, noda batin akan terus bertambah. Jadi kita harus bertobat setiap saat. Untuk bertobat kita harus memiliki hati yang murni, barulah memiliki rasa hormat kepada Tiga Permata. Jika kita memberi penghormatan dengan hati yang penuh noda kita tidak akan dapat bertobat dengan tulus. Kedua hal ini pada dasarnya saling berkaitan, bertobat haruslah dengan hati yang murni, setelah bertobat, kita harus menjaga ketulusan dan rasa hormat. Meski kekuatan Tiga Permata sangat besar, jika pikiran kita tidak mendukung, tetap tak akan berpengaruh.
Mereka yang kembali dan berlindung kepada-Nya akan mengikis karma buruk dan menumbuhkan berkah yang tak terhingga. Mereka yang mempraktikkannya akan terbebas dari penderitaan tumimba lahir serta memperoleh kebahagiaan dari pembebasan.
“Mereka yang kembali..” jika memang kita dapat kembali, hendaknya kita kembali secara utuh. Jangan kembali, lalu “keluar”lagi dan mengulangi perbuatan buruk, lalu setelah kehilangan arah, barulah berkeinginan untuk kembali lagi. Jika terus demikian, maka selamanya orang ini tak akan berubah dan tak akan memperoleh pencapaian. Demikian pula halnya, karena kita adalah praktisi Buddhis, kita harus berlindung dengan sepenuh hati. Hati kita hendaknya tetap selaras dengan ajaran Buddha.
Kita tahu bahwa sejak masa tanpa awal, sebagai makhluk hidup kita telah menimbun banyak karma buruk. Buddha mengajarkan hukum sebab dan akibat. Segala sebab dan kondisi pasti akan mendatangkan akibat. Berlindung pada Buddha Dharma bukan berarti bahwa setelah menyatakan perlindungan, maka pasti kita akan terselamatkan, dan dapat bertindak semaunya, atau segala keinginan kita akan terkabul; ingin sehat maka akan sehat, ingin harta maka dapat harta, meminta anak maka dapat anak, ingin kedudukan maka dapat kedudukan, bukan seperti itu. Jika anda mengharapkan kekayaan, kesehatan, anak dan kedudukan, namun di kehidupan lampau anda tidak menanam benih ini, dan tidak menghimpun berkah, bagaimana pun anda memohon tak akan berguna. Kecuali mulai saat ini kita segera memahaminya, lalu segera menciptakan berkah. Setelah menanam benih kebajikan ini, barulah kita dapat memetik hasilnya. Jadi, kita harus paham bahwa saat ini, kejadian hari ini adalah buah dari perbuatan masa lampau. Penderitaan yang kita alami pada kehidupan ini adalah akibat dari perbuatan kita di masa lalu. Jadi hukum sebab dan akibat harus kita pahami dengan jelas.
Sebagaimana benih yang di tabur, demikianlah buah yang akan di tuai. Hati kita hendaknya kembali pada kebenaran dan mengerti untuk menerima buah karma dengan ikhlas; tidak lagi mengalami siksaan batin karenanya serta tidak lagi menciptakan karma buruk baru.
Saudara sekalian, saya berharap saat kita semua masih bernafas, janganlah kita membiarkan niat dan pikiran kita lengah. Untuk itu, bersungguh-sungguhlah setiap saat.
Demikianlah diintisarikan dari Sanubari Teduh – 法髓入心耕福田 Menyerap Intisari Dharma dan menggarap Ladang Berkah – 019 https://youtu.be/FhKKijwVyrw
Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA :
Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB
Channel Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/#/live/daaitv
GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva