Sanubari Teduh – Noda Batin Bagaikan Belenggu
Saudara se-Dharma sekalian, banyak hal didunia ini yang menambah noda. Akan tetapi sebagai praktisi Buddhis, kita dapat berlatih mengurangi noda batin. Sbagian orang memendam noda batin mereka. Kerisauan mereka bukan disebabkan masalah kondisi alam, juga bukan karena penderitaan semua makhluk di dunia. Sebaliknya mereka risau karena maslah pribadi, masalah perasaan, masalah hubungan orang lain, atau karena cinta, benci dan dendam. Hal ini mudah menimbulkan “badai topan” dalam batin. Kita tahu bahwa badai muncul akibat ketidakselarasan cuaca dan ketidakseimbangan tekanan udara. Tekanan udara ini tidak dapat dilihat ataupun disentuh. Mari kita perhatikan noda batin dalam diri kita. Noda batin juga tidak dapat disentuh. Akan tetapi, ketika noda batin ini muncul, bukankah kasusnya menyerupai tekanan atau arus udara yang tidak stabil dialam ? ia mengakibatkan gejolak atau badai dalam pikiran kita. Lihatlah kerusakan di bumi. Bukankah ini adalah akibat dari ketidakselarasan unsur angin, air, dll. Yang membawa bencana banjir, kebakaran, dan badai ? Demikian pula, bukankah ketamakan, kebencian dan kebodohan telah merusak lahan batin kita ?
Sesungguhnya, bumi telah menopang segala bentuk kehidupan di dunia. Akan tetapi, diantara semua makhluk yang ada, manusialah yang menyebabkan rusaknya bumi. Padahal dalam lahan batin kita, kita memiliki hakikat welas asih yang sama dengan Buddha, mampu mengasihi semua makhluk di dunia. Akan tetapi sifat welas aasih ini juga telah rusak. Apa yang merusak lahan batin kita ? Noda batin lah yang merusaknya. Karena itu noda batin sungguh menakutkan.
Begitu noda batin timbul, bagaikan alam yang kehilangan keseimbangan tekanan udara, batin manusia akan terus bergejolak. Jika manusia memiliki kewaspadaan, maka akan dapat melakukan antisipasi.
Buddha dan para suci yang telah memahami kebenaran sudah menggunakan beragam metode untuk mengajar dan membimbing kita. Akan tetapi, semua makhluk diliputi kebodohan sehingga tak dapat menyadari kebenaran yang diajarkan para suciwan. Akibatnya noda batin kita terus bermunculan, bagaikan musuh yang datang menyerang. Musuh seperti ini akan terus berusaha menghancurkan kita. Yang terparah adalah menghancurkan akar jiwa kebijaksanaan.
Dalam berlatih ajaran Buddha, tujuan kita adalah mengembangkan jiwa kebijaksanaan. Dengan tumbuhnya kebijaksanaan. Kegelapan batin baru dapat lenyap. Akan tetapi, musuh ini terus berusaha membasmi akar jiwa kebijaksanaan kita. Sungguh menakutkan. Jadi, kita harus berusaha mencegah munculnya noda batin dalam pikiran kita. Noda batin juga disebut bagaikan perampok. Noda batin sama seperti pencuri ataupun musuh, juga bagaikan perampok. Diumpamakan sebagai pencuri karena pencuri selalu mengincar barang berharga. Begitu juga dalam batin setiap orang, terdapat permata alami yang berharga. Permata alami tersebut adalah cinta kasih, welas asih, sukacita dan keseimbangan batin. Kita memiliki timbunan jasa kebajikan yang sangat berlimpah. Akan tetapi tanpa kebijaksanaan, timbunan jasa kebajikan kita tak terlindungi, pencuri malah berkesempatan untuk masuk dan membawanya pergi.
Jika manusia tidak dapat menghentikan noda batin sang pencuri, maka segala kebajikan dalam batin akan di rampas olehnya. Batin akan diliputi kegelapan, niat baik akan tertutup niat buruk, sehingga manusia berani melakukan kejahatan.
Saudara sekalian, tujuan mempelajari ajaran Buddha adalah melenyapkan noda dan kegelapan batin. Akan tetapi jika tidak memanfaatkan kesempatan untuk berlatih, kita akan segera terjatuh lagi ke dalam penjara kelahiran kembali. Kehidupan ini tidak kekal. Karena itu kita harus memanfaatkan waktu yang ada. Jika hari ini telah memahami kebenaran, maka kita harus segera berintrospeksi. Setelah sadar, kita harus segera mengikis noda dan kegelapan batin kita. Semua ini tergantung pada niat kita. Dalam mempelajari ajaran Buddha, kita semua harus meningkatkan kewaspadaan. Untuk itu dalam kehidupan sehari-hari kita harus selalu bersungguh-sungguh hati setiap saat.
Demikianlah diintisarikan dari Sanubari Teduh – Noda Batin Bagaikan Belenggu (084) https://youtu.be/pAJ9vzHftRU
Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA : Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB
Channel Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/#/live/daaitv
GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva