Sanubari Teduh – Berjalan Bersama Sesuai Dharma (495)
Video Youtube : https://youtu.be/Ejat4N7DjuM
Saudara se-Dharma sekalian, sulit terlahir sebagai manusia, sulit bertemu Dharma yang benar, sulit bertemu sahabat baik, sulit untuk bertekad untuk bersama-sama berlatih; sulit untuk mempertahankan tekad awal. Lihatlah kesulitan yang ada begitu banyak. Bukankah kita harus menghargai saat ini ?Pertama, kita harus menghargai tubuh kita. Saya selalu merasa bahwa sungguh sulit terlahir sebagai manusia. Saya juga merasa waktu berlalu dengan cepat. Saya bersyukur selama puluhaan tahun ini, segalanya berada dalam ketentraman. Yang lebih saya syukuri ialah dapat mendengar Dharma yang benar. Setiap hari kita berada dalam Dharma, atau ajaran Buddha. Kita memiliki jalinan jodoh untuk terus menyerap Dharma. Ini juga patut di syukuri.
Terlebih lagi setiap hari saya bersyukur karena dapat bertemu sahabat baik, meski pada dasarnya sahabat baik sulit ditemui. Jadi, setiap hari saya perlu selalu bersyukur. Selain itu, sulit untuk bertekad untuk bersama-sama berlatih. Namun, orang-orang di sekitar saya berlatih di jalan yang sama dengan satu hati. Banyak orang yang bertekad bersama-sama kita. Ini tidak sulit sama sekali. Jadi saya harus kembali bersyukur. Yang terpenting kita harus mempertahankan tekad awal. Namun sebagai manusia, untuk mempertahankan tekad awal ini, sungguh sulit sekali. Namun jika dipikirkan, sejak pertama kali bertekad hingga sekarang, puluhan tahun telah berlalu. Saya juga bersyukur pada diri sendiri. Terhadap orang lain, begitu banyak sahabat baik di sisi dan disekeliling saya, juga sama-sama bertekad dan mempertahankan tekad awal hingga kini, saya juga harus bersyukur. Dengan banyaknya kesulitan yang dilalui, kita memperoleh pencapaian hari ini.
Karena itu, kita harus bersyukur pada diri sendiri dan bersyukur pada orang lain. Kita harus saling bersyukur. Jadi, kita semua harus senantiasa mengenggam segala yang sulit di dapat tetapi telah kita dapat. Dengan rasa syukur, kita memanfaatkan semua ini. Jika tidak, seiring waktu yang cepat berlalu,
kita menyadari satu hari telah berlalu, tidak menyadari satu bulan telah berlalu, juga tidak menyadari satu tahun telah berlalu, sampai seterusnya hingga sepuluh, duapuluh, bahkan berpuluh-puluh tahun. Semuanya berlalu tanpa kita sadari. Jadi, kita harus sungguh-sungguh menggengam jalinan jodoh yang langkah ini. Kita telah mendapatkan semuanya.
Jadi, di dalam Sutra dikatakan, Namun jika manusia awam tidak bertemu sahabat bajik yang dapat mendukung dan membimbing, tiada kejahatan yang tidak dilakukan. Kita makhluk awam, meski terlahir sebagai manusia, jika tidak bertemu sahabat baik yang mendampingi kita dan mendukung kita, mungkin tiada kejahatan yang tidak kita lakukan. Kegelapan batin serinng timbul di dalam pikiran kita. Saat timbul kegelapan batin, tindakan kita akan mengarah pada kesalahan. Tindakan yang salah mungkin kita lakukan dalam banyak hal.
Kita juga mungkin melakukan berbagai kejahatan. Jadi, kita harus senantiasa mengakui bahwa kita adalah makhluk awam. Begitu tersesat, makhluk awam tak kunjung sadar. Jadi, kita harus selalu berusaha untuk mendapat teman baik. Berhubung sulit untuk menyadarkan diri sendiri, kita harus bergantung pada bimbingan dari orang lain. Seperti orang tersesat di jalan , saat sudah tidak tahu arah, kita harus segera bertanya. Kita harus bertanya saat ada orang lain. Kita berharap orang itu benar-benar bisa menunjukkan
jalan yang benar. Dengan demikian barulah kita tidak terus salah jalan.
Namun, jika setelah diberitahu, kita tidak mendengarkan dengan sungguh hati, mungkin saat ditunjukkan arah kita salah tangkap
dan malah berbelok
sedikit hingga
akhirnya jauh
tersesat. Jadi, kita harus bersungguh hati. Mendapat sahabat baik yang menunjukkan jalan, jika kita tidak bersungguh hati, kita tetap mudah tersesat. Jadi, kita harus mempertahankan jalinan jodoh untuk dapat terus
menyerap Dharma.
Kita harus
senantiasa menghirup
Dharma.
Makhluk awam diliputi kebodohan dan tidak memiliki kesadaran diri, harus senantiasa bergaul dengan mitra bajik sering mendengar dan menghirup Dharma, lalu merenungkannya dan mempraktekannya. Praktik kebajikan membawa pahala, praktik kejahatan membawa kebinasaan. Dengan melenyapakan kejahatan dan mnumbuhkan kebajikan, manusia mulai memahami pahala dari pertobatan.
Jika tidak bertemu sahabat bajik yang mendukung dan membimbing, manusia tetap samar akan kesadaran karma sehingga tiada kejahatan yang tidak dilakukan.
Saudara sekalian, dalam mempelajari ajaran Buddha jangan terpaku apakah kehidupan kita kini menderita atau bahagia. Ada orang yang menderita sejak lahir. Dia lahir dalam keluarga yang kurang mampu, ayah dan ibunya tidak rukun, atau menghadapi banyak rintangan. Dia begitu menderita. Namun niat baik di hatinya masih tetap ada. Begitu dia bertemu sahabat baik, atau jalinan jodoh membimbingnya, dia dapat mengembangkan kekuatan cinta kasih dan menginspirasi banyak orang. Jadi, kini kita telah lahir sebagai manusia, telah mendengar Dharma yang benar, telah bertemu sahabat baik, telah untuk bersama-sama berlatih, dan telah memegang tekad awal. Berbagai kondisi yang langkah telah kita peroleh.
Saudara sekalian, kini kita telah mengatasi berbagai kesulitan. Berbagai kondisi langka tadi bukan lagi kesulitan bagi kita selama kita sungguh-sungguh bertekad. Mempertahankan tekad sangat penting. Tekad adalah yang paling tulus. Kita harus menggengam niat yang timbul seketika. Kita harus menggengam tekad awal yang paling tulus itu dan mengubah agar bertahan selamanya.tekad ini harus teguh selamanya. Kita sungguh penuh keberuntungan. Jadi, kita harus menghargai berkah dan kembali menciptakan berkah. Kita telah mengatasi berbagai kesulitan. Jadi, kita semua harus selalu bersungguh hati.
Demikianlah dikutip dari video Sanubari Teduh – Berjalan Bersama Sesuai Dharma (495) https://youtu.be/Ejat4N7DjuM
Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA : Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB
Channel Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/live/daaitv
GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva