Sanubari Teduh Delapan Belas Elemen (258)

 

Video Youtube : https://youtu.be/098E5QNBNDI

 

Para Dharmakaya – Mahasattva, yang telah mencapai sila, samadhi, kebijaksanaan, pembebasan dan pengetahuan tentang pembebasan, hatinya selalu tenang dan hening. Selalu dalam keadaan Samadhi, hidupnya tentram bersahaja, bebas dari kondisi dan nafsu, tidak lagi terjerumus dalam pemikiran keliru. Hatinya hening dan jernih, tekadnya luas dan luhur, teguh tak tergoyahkan dalam masa miliaran kalpa, berbagai pintu Dharma yang tak terhingga semua terpapar di hadapan, memperoleh kebijaksanaan agung, memahami segala kebenaran. ( Sutra Makna Tanpa Batas  )

Saudara se-Dharma sekalian, jika batin kita hening dan tenang, kondisi alam sangat lapang. Dalam keseharian,  kita berharap batin kita bisa terbuka lapang, damai dan bersahaja seperti ini. Ini adalah kondisi pelatihan diri. Jika kita dapat merasakan kondisi batin yang di gambarkan dalam Sutra Makna Tanpa Batas ini, bahkan bukan hanya merasakan, tetapi kondisi ini bisa bertahan dalam keseharian kita, maka inilah kondisi yang terindah, terbaik, dan teragung.

Mempelajari ajaran Buddha bertujuan menyucikan batin kita. Bagaimanakah kondisi batin yang suci ? Inilah yang disebut tubuh Dharma. Tubuh Dharma adalah hakikat murni setiap orang yang merujuk pada pikiran dan tindakan kita. Batin yang murni dan tak tercemar itu disebut tubuh Dharma atau Dharmakaya, sedangkan yang dimaksud Mahasatttva adalah Bodhisattva. Siapa yang berhak disebut Bodhisattva ? Orang yang memiliki empat pikiran tanpa batas. Empat pikiran tanpa batas terdiri atas cinta kasih, welas asih, sukacita, dan keseimbangan batin. Intinya, ini adalah kondisi batin yang lapang, yang penuh cinta kasih dan welas asih agung. Jika setiap orang memiliki cinta dan welas asih seperti ini, maka  batin kita secara alami akan kembali murni. Inilah Dharmakaya-Mahasattva.

Setelah enam belas pandangan, kita akan membahas 18 elemen. Delapan belas elemen meliputi tiga bagian yakni indera, objek dan kesadaran. Ada enam indera, enam objek dan enam kesadaran. Semuanya berjumlah delapan belas. Delapan belas elemen ini bagaikan susunan, lapisan demi lapisan

Delapan Belas Elemen :

Enam Indera : Mata, telinga, hidung, lidah, tubuh dan pikiran

Enam Objek :  Rupa, suara, aroma, rasa, sentuhan dan objek pikiran

Enam Kesadaran :  Penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan, perabaan dan pikiran

Kondisi batin kita selalu berkelanjutan sesungguhnya indera, objek dan kesadaran bisa dikategorikan sebagai dalam, tengah dan luar. Kesadaran berada di dalam, yaitu di dalam pikiran kita. Indra berada ditengah, sedangkan objek berada di luar.

Objek luar adalah objek pengondisi bagi terciptanya karma buruk. Kekacauan di dunia tercipta akibat akumulasi karma buruk semua makhluk yang disebabkan oleh ketamakan dan kemelekatan terhadap objek luar.

Indra adalah kondisi pemicu terciptanya karma buruk. Tanpa indra, maka kondisi itu tidak ada. Objek luar tetaplah objek luar, kondisi luar tetaplah kondisi luar. Tidak akan membawa reaksi bagi diri kita. Akibat pengaruh dari enam indra, timbul ketamakan pada objek luar di dalam batin sehingga terciptalah karma buruk.

Kesadaran adalah penyebab langsung terciptanya karma buruk. Disebabkan oleh ketamakan dalam batin dan di kondisikan oleh indra dan objek, terciptalah karma buruk. Inilah yang disebut penyebab langsung.

Saat indera, objek dan kesadaran saling bereaksi, berarti objek pengondisi, kondisi pemicu, penyebab langsung dan kondisi penyambung bersatu, maka terciptalah segala karma buruk.  Kita hendaknya tahu bahwa saat kondisi luar bersentuhan dengan mata, telinga, hidung atau lidah kita, maka pikiran kita akan bergejolak. Jika timbul ketamakan, kita akan mudah menciptakan karma buruk. Jika pikiran kita murni, kondisi batin kitapun akan damai kitapun tak akan melakukan karma buruk. Jadi, harap setiap orang dapat bersungguh hati.

Demikianlah diintisarikan dari Sanubari Teduh – Delapan Belas Elemen (258) https://youtu.be/098E5QNBNDI

Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA : Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB

Channel  Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/#/live/daaitv

GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva