Sanubari Teduh – Delapan Belas Keistimewaan – Bagian 4/4 (301)
Saudara se-Dharma sekalian, setiap hari saya lalu berkata bahwa kita harus menjaga pikiran dengan baik. Belenggu masa lalu lalu adalah pikiran penggangu, keinginan masa depan adalah pikiran ilusif. Hanya dengan menjaga kemurnian pikiran, baru kita dapat menunaikan kewajiban pada saat ini, inilah pola piker yang harus kita miliki setiap hari.
Sebelumnya kita telah mengulas yang ketiga belas, Keempat belas dan kelima belas dari delapan belas keistimewaan semua itu adalah tentang karma lewat tubuh, ucapan dan pikiran. Dalam sehari-hari kita harus menjaga tubuh, ucapan, pikiran dengan baik. Buddha juga mengajarkan kepada kita untuk menjaga tubuh, ucapan dan pikiran, Beliau juga melakukan hal sam. Pikiran makhluk awam yang selalu bergejolak membuat manusia sulit mengendalikan tubuh sehingga mudah membuat keliru dan melanggar sila. Begitupula dengan ucapan, jika tidak berhati-hati, ucapan juga dapat melanggar sila. Terlebih lagi pikiran. Pikiran tidaklah terlihat. Karena itu, kemungkinan besar melanggar sila lebih besar.
Berikutnya adalah keenam belas yaitu kebijaksanaan
Yang keenambelas dari 18 Keistimewaan :
Dengan kebijaksanan-Nya Buddha mengetahui seala hal di masa lampau. Baik makhluk hidup ataupun bukan lampau, semua diketahui-Nya tanpa rintangan. Inilah Kebijaksanaan mengetahui masa lampau tanpa rintangan
Yang ketujuhbelas dari 18 Keistimewaan :
Dengan kebijaksanaan-Nya, Buddha mengetahui segala hal dimasa depan. Baik makhluk hidup ataupun bukan lampau, semua diketahui-Nya tanpa rintangan. Inilah Kebijaksanaan mengetahui masa depan tanpa rintangan
Yang kedelapan belas dari 18 Keistimewaan :
Dengan kebijaksanaan-Nya, Buddha mengetahui segala hal dimasa kini. Baik makhluk hidup ataupun bukan lampau, semua diketahui-Nya tanpa rintangan. Inilah Kebijaksanaan mengetahui masa kini tanpa rintangan.
Jadi yang sudah berlalu biarlah berlalu. Jangan terpaku pada masa lalu. Segala yang terjadi masa lalu membawa kita pada masa kini. Pikiran tidak murni dan noda batin yang tebal di masa lalu telah memupuk tabiat buruk. Karena itu pada kehidupan ini, kita banyak memiliki noda batin dan pikiran tidak murni. Ini berasal dari tabiat buruk dimasa lalu. Karena adanya tabiat buruk dari kehidupan lalu, maka pada kehidupan ini, kita harus melatih diri dengan baik untuk mengikis tabiat buruk itu. Tabiat buruk terus terpupuk seiring waktu berlalu. Inilah yang di sebut tabiat buruk.
Kita harus menjaga kemurnian pikiran dan giat menunaikan kewajiban saat ini. Jika setiap orang dapat demikian, maka kita dapat mencapai kesempunaan Dharma. Untuk itu kita harus senantiasa bersungguh hati
Demikianlah diintisarikan dari Sanubari Teduh – Delapan Belas Keistimewaan – Bagian 4/4 (301) https://youtu.be/MS_g0xRdqjs
GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva