Sanubari Teduh – Delapan Kekeliruan Bagian 1/4 (195)

 

Video Youtube : https://youtu.be/QtZoeIouuRs

 

Saudara se-Dharma sekalian,waktu berlalu dengan sangat cepat. Sesungguhnya ada berapa tahun dalam hidup kita ?. Dengan begitu cepatnya waktu berlalu, kita semakin merasa hidup kita tidak lama.  Karena itu kita harus selalu mengenggam setiap waktu.  Kita sudah membahas bahwa Dharma bagaikan air yang dapat menyucikan kegelapan batin. Kita harus selalu rajin untuk membersihkan dan menyucikan batin. Dengan begitu barulah batin kita akan jernih. Jika jernih batin kita akan cemerlang. Inilah pancaran kebijaksanaan. Jadi, tiada sesuatu yang istimewa dalam mempelajari ajaran Buddha, yang paling penting hanya membangkitkan kebijaksanaan agar dapat melenyapkan kegelapan batin. Banyak kekeliruan dalam kehidupan manusia.

 

Delapan Kekeliruan :

Pandangan dan pemahaman keliru yang dimiliki makhluk awam dan praktisi Hinayana

Delapan jenis kekeliruan ini dimiliki kita makhluk awam dan praktisi Hinayana. Makhluk awam memilikinya karena kegelapan batin. Praktisi Hinayana memilikinya karena mementingkan pencapaian pribadi. Jadi, meski sudah melatih diri. Tetapi jika berlatih dengan semangat Hinayana, maka tak akan menembus kebenaran agung. Jadi, mereka masih punya pandangan keliru. Apa saja Delapan Kekeliruan itu ?

 

Empat Kekeliruan Makhluk Awam :

  1. Menganggap yang tidak kekal sebagai kekal
  2. Menganggap yang bukan kebahagiaan sebagai kebahagiaan
  3. Menganggap yang “bukan aku” sebagai “aku”
  4. Menganggap yang tidak suci sebagai suci

 

Empat Kekeliruan Praktisi Hinayana :

  1. Menganggap yang kekal sebagai tidak kekal
  2. Menganggap yang kebahagiaan sebagai bukan kebahagiaan
  3. Menganggap yang “aku” sebagai “bukan aku”
  4. Menganggap yang suci sebagai tidak suci

 

Jadi secara keseluruhan ada delapan. Jadi, yang paling dikhawatirkan dalam mempelajari ajaran Buddha adalah kita memiliki kekeliruan sehingga mudah berpikiran salah. Pikiran salah adalah tidak benar. Salah berarti keliru dan tidak jelas. Inilah yang disebut salah. Jadi, untuk memahaminya, kita haru mengkaji nya secara mendalam. Untuk mematahkan empat jenis noda batin tadi, kita harus memahami kebenaran. Kita harus merenungkan tubuh, perasaan, pikiran dan segala fenomena.

 

Empat Landasan Perenungan :

  1. Merenungkan bahwa tubuh tidak bersih
  2. Merenungkan bahwa perasaan membawa derita
  3. Merenungkan bahwa pikiran tidak kekal
  4. Merenungkan bahwa segala fenomena adalah tanpa inti

 

Dalam mempelajari ajaran Buddha haruslah memahami kebenaran, barulah tidak akan timbul kegelapan batin dan kekeliruan terhadap Dharma hanya karena perasaan dengan tubuh.

 

Setelah memahami kebenaran bahwa tubuh tidak bersih, kita harus sungguh-sungguh menjaga kesehatan tubuh karena tubuh adalah sarana pelatihan diri. Dengan adanya tubuh yang sehat, barulah kita dapat melatih diri.

 

Intinya kita harus berjalan di Jalan Tengah, jika kita terus memikirkan bahwa tubuh tidak bersih, maka kita akan cenderung menutup diri. Sebaliknya, jika menganggap tubuh ini bersih, juga sangat berbahaya.

Sebagai praktisi pelatihan diri, berhubung sudah memahami hal ini, maka kita menggunakan tubuh ini sebagai sarana melatih diri. Kita harus menggunakan tubuh ini untuk melatih diri. Harap semua orang memahami kebenaran ini , kita harus meningkatkan kewaspadaan, baik sandang, pangan, papan, maupun transportasi, semua digunakan untuk tubuh ini. Karena itu terhadap empat hal ini, kita harus selalu bersungguh hati.

 

Demikianlah diintisarikan dari Video Sanubari Teduh – Delapan Kekeliruan Bagian 1 (195) https://youtu.be/QtZoeIouuRs

 

Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA : Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB

Channel  Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/#/live/daaitv

GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva