Sanubari Teduh – Delapan Kekeliruan Bagian 3 (197)

 

Video Youtube : https://youtu.be/oQK6C_DvZz4

 

Saudara se-Dharma sekalian,   kemarin, hari ini, dan hari besok adalah istilah yang berbeda-beda. Anda, saya dan dia adalah panggilan yang berbeda-beda. Manusia awam saling bertikai demi istilah dan panggilan yang berbeda-beda ini. Sikap saling bertikai adalah kekeliruan.

 

Makhluk awam diliputi noda batin dan suka perhitungan. Noda batin dan kemelekatan membuat kita dipenuhi kerisauan.Kita sudah membahas hingga kekeliruan makhluk awam keempat, yakni tentang ketidaksucian. Pada dasarnya tubuh manusia memang tidaklah bersih, tetapi makhluk awam menganggap tubuh ini bersifat bersih. Baik tubuh kita maupun tubuh orang lain semua manusia menganggap tubuh mereka masing-masing adalah bersih. Karena itu, timbullah ketamakan.  Baik pria maupun wanita, semuanya tamak akan rupa. Mereka percaya tubuh ini bersifat kekal dan bersih. Sesungguhnya tubuh ini tidaklah bersih. Karena adanya lima kekotoran. Akan tetapi makhluk awam tidaklah mengerti  dimana letak tidak bersihnya  tubuh.

 

Lima kekotoran makhluk awam :

  1. Benih yang tidak bersih
  2. Unsur Penyusun yang tidak bersih
  3. Tempat Tinggal yang tidak bersih
  4. Karakteristik yang tidak bersih
  5. Akhir yang tidak bersih

 

Manusia memiliki 5 kekotoran  dimulai dari benih yang tidak bersih. Apakah benih yang di maksud ? Artinya manusia lahir dengan membawa benih karma. Bukankah kita sering berkata bahwa segala sesuatu tak dapat dibawa serta, hanya karma yang terus mengikuti ? Segala perbuatan kita di masa lalu akan menjadi benih yang mengikuti kita. Jika kita melakukan perbuatan buruk, maka benih yang dibawah adalah benih yang buruk. Kekuatan karma, perpaduan sperma dan telur orang tua, dan kesadaran kedelapan kitalah yang telah menghasilkan benih yang tidak bersih ini. Inilah benih yang tidak bersih.

 

Selanjutnya adalah unsur penyusun yang tidak bersih, kita harus merenungkan unsur penyusun tubuh kita ini. Setiap hari kita memakan makanan dan mencernanya. Adakah yang bersih ? Jadi unsur penyusun tubuh kita sungguh tidak bersih.

 

Berikutnya adalah karakteristik tidak bersih. Contohnya saat kita menderita penyakit. Atau orang yang terlahir dalam kondisi cacat. Ada orang yang mengalami keterbelakangan mental, ada pula orang yang menderita cacat fisik. Ini semua adalah karakteristik yang tidak bersih.

 

Yang kelima adalah akhir yang tidak bersih. Setelah meninggal dunia, unsur tanah dan air pada tubuh manusia akan kembali terurai. Saat unsur tanah terurai jenazah akan membusuk. Saat unsur air terurai, jenasah akan mengeluarkan cairan. Unsur api juga akan terurai, ini terlihat pada penurunan suhu tubuh saat manusia meninggal. Unsur angin juga terurai kaarena manusia tak lagi bernafas. Karena tak lagi bernafas maka manusia  kehilangan panas tubuh sehingga tubuhnya membusuk dan mengeluarkan cairan. Sungguh, akhir adalah tidak bersih. Inilah Lima kekotoran pada tubuh manusia.

 

Sejak terlahir ke dunia kita sudah membawa benih yang tidak bersih. Hingga saat meninggal, akhir kita juga tidak bersih. Jadi tubuh kita memiliki Lima kekotoran. Makhluk awam selalu menganggap yang tidak suci sebagai yang suci. Karena tidak memahami ketidakbenaran, makhluk awam terbelenggu oleh ketamakan. Akibat terbelenggu oleh, lima jenis nafsu keinginan, manusia menjadi gemar bertikai. Semua itu terjadi pada tubuh ini. Karena itu, pandanan bahwa tubuh ini adalah suci adalah kekeliruan.

 

Saudara sekalian, dalam mempelajari ajaran Buddha, kita harus lebih bersungguh hati. Tak peduli tubuh kita bersih atau tidak bersih, kita harus memahami kebenaran lewat semua orang dan hal yang kita temui. Sesungguhnya prinsip kebenaran bersifat netral. Hal yang tidak membahagiakan timbul dari hubungan antar sesama dan masalah yang dihadapi. Jika bisa memahami kebenaran, maka kita akan berjalan di Jalan Tengah dan merasakan kebahagiaan. Untuk itu, kita harus selalu bersungguh hati.

 

Demikianlah diintisarikan dari Video Sanubari Teduh – Delapan Kekeliruan Bagian 3 (197) https://youtu.be/oQK6C_DvZz4

 

Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA : Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB

Channel  Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/#/live/daaitv

GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva