Sanubari Teduh – Delapan Penderitaan Bagian 8/8 (207)

 

Video Youtube : https://youtu.be/tS128iVSGnI

 

Saudara se-Dharma sekalian,  setiap saat, setiap hari, setiap bulan dan setiap tahun, kita hendaknya senantiasa dipenuhi rasa syukur. Kita harus melewati setiap detik dengan penuh rasa syukur. Karena usia kehidupan kita, dimulai dari lahir, tua, sakit hingga mati, semuanya adalah akumulasi detik demi detik yang membuat usia kehidupan kita menjadi panjang. Apakah usia kehidupan panjang bernilai dan bermakna ?  Usia kehidupan yang tidak bernilai dan tidak bermakna sungguh membawa penderitaan tak terkira.  Ini karena saat waktu semakin panjang, karma yang terakumulasi juga semakin banyak. Lingkaran kehidupan tidak pernah berhenti, tetapi semua makhluk menjalaninya dalam fragmen-fragmen. Setiap fragmen kehidupan  memiliki kelahiran dan kematian. Dibalik kelahiran dan kematian makhluk awam, ada sebuah kekuatan yang selalu hidup atau yang sering disebut kekuatan karma. Karma buruk kita terus mengikuti tanpa henti. Dari kehidupan ini ke kehidupan mendatang, kita terus membawa benih karma ini bersama kita. Jika kita bisa segera sadar dan menciptakan berkah, maka benih itu akan berbuah baik. Setelah benih berbuah, maka kita akan perlahan-lahan menghimpun benih karma baik yang akan kita bawa hingga kehidupan mendatang. Benih ini yang di sebut dengan karma.

 

Segala sesuatu tak dapat dibawah serta, hanya karma yang terus mengikuti. Pada kehidupan ini dan yanga akan datang kita akan selalu membawa benih karma. Jika segera dapat menciptakan berkah, maka yang akan dibawah adalah benih berkah. Jika terus mengejar kenikmatan, maka yang akan dibawah adalah benih keburukan.

 

Delapan Penderitaan :

  1. Lahir
  2. Tua
  3. Sakit
  4. Mati
  5. Berpisah dengan yang di kasihi
  6. Berkumpul dengan yang di benci
  7. Keinginan Tidak terwujud
  8. Penderitaan akibat Lima Agregat

 

Dua jenis buah karma :

Buah karma langsung dan buah karma pengkondisi.

Buah karma pengkondisi : buah karma yang menentukan kondisi tempaat tinggal makhluk hidup, seperti negara, keadaan alam, rumah, materi, dll.

Buah karma langsung : Buah karma yang membentuk perpaduan semu Lima Agregat diri pada makhluk, sehingga makhluk hidup dapat menciptakan banyak karma akibat noda batin.

 

Buah karma langsung adalah tubuh kita. Sesungguhnya jalinan jodoh apa yang telah kita buat sehingga bertemu dengan orang tua kita ? Jalinan jodoh apa yang kita buat sehingga kita tumbuh di lingkungan yang ada  sekarang ? Jalinan jodoh apa yang membuat kita bertemu dengan orang-orang disekitar kita? Di keluarga, kita berjodoh dengan orang tua dan saudara. Kita lambat laun tumbuh besar dan bersekolah. Kita berjodoh dengan teman-teman dan guru. Setelah dewasa, orang-orang terjun ke tengah masyarakat dan bertemu dengan banyak rekan kerja. Saudara sekalian dalam kehidupan ini, kekuatan karma terus membelenggu kita. Tabiat buruk kita terus berlanjut sejak masa lampau, membuat kita menciptakan jalinan jodoh yang tidak jelas dengan orang-orang disekitar. Jika memiliki tabiat baik, maka akan menjalin jodoh baik. Dengan memiliki tabiat baik, kita akan bertutur kata baik, membangkitkan tekad yang baik dan melakukan hal yang baik sehingga dapat memupuk berkah. Bukan hanya jalinan jodoh baik, kita juga dapat memupuk berkah.

 

Lawan dari jalinan jodoh baik dan berkah adalah jalinan jodoh buruk. Ini adalah benih yang buruk atau karma buruk, ia terus terakumulasi. Benih-benih ini akan berbuah yang membuat kita merasakan penderitaan tak terkira.

Karma terus membelenggu kita sesuai kondisi. Jika selalu menjalin jodoh baik, dengan sendirinya berkah akan tumbuh. Jika kita menanam jodoh buruk, penderitaan yang dihasilkan pasti tidak terkira.

 

Kini kita akan membahas kedelapan dari Delapan Penderitan, yakni derita akibat membaranya Lima Agregat. Kita sudah membahas bahwa Lima Agregat sama dengan Panca Skandha yang berarti menutupi. Ia menutupi hakikat sejati kita yang murni. Hakikat yang murni bagai tertutup oleh bayangan. Karena itu, kita tidak bisa memancarkan hakikat murni yang sama dengan Buddha. Ini karena Lima Agregat menutupi kita.

 

Semua makhluk diliputi kegelapan batin, bagai anak kecil di dalam rumah yang terbakar, terus menciptakan karma buruk sehingga terjerumus dalam penderitaan yang tak terkira di tengah dunia yang penuh Lima Kekeruhan.

 

Saudara sekalian, sesungguhnya penderitaan ini adalah kenyataan. Semua orang harus memahami kebenaran tentang penderitaan, baru bisa memperoleh kebahagiaan. Kita semua harus selalu bersungguh hati.

 

Demikianlah diintisarikan dari Video Sanubari Teduh – Delapan Penderitaan Bagian 8/8 (207) https://youtu.be/tS128iVSGnI

 

Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA : Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB

Channel  Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/#/live/daaitv

GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva