Sanubari Teduh – Dengan Welas Asih Mempraktikkan Cinta Kasih (488)
Video Youtube : https://youtu.be/mlCWPhleOhM
Saudara se-Dharma sekalian, saya sering mengatakan bahwa seiringnya berlalunya satu hari, usia kehidupan juga berkurang. Jadi, kita harus tekun berlatih diri. dalam melatih diri, yang terpenting ialah mengembangkan pikiran kita. Kita hendaknya mempraktikkan cinta kasih, mengembangkan welas asih agung, dan mengatasi noda batin dengan kebijaksanaan agung. Semua ini kelihatannya sangat mudah. Kedengarannya juga tidak sulit. Benar. Welas asih agung sering menjadi pembahasan bagi
para praktisi
Buddhis. Namun apakah welas asih agung ini telah kita terapkan dalam keseharian ?
Setelah mendengarnya, kita mungkin bisa memahaminya, tetapi tidak mudah untuk mempraktikkannya. Welas asih adalah kasih sayang yang tanpa pamrih. Kita harus melepaskan kemelekatan dan ego untuk dapat melapangkan hati.
Seberapa luas hendaknyan cinta kasih kita ? Seluas jagat raya dan tidak terbatas.
Dalam kehidupan
kita sehari-hari,
dalam hal-hal yang
kecil sekalipun, batin kita harus mengembangkan welas asih. Dalam menghadapi orang masalah, kita tidak dari welas asih. Dengan adanya welas asih, kita akan dapat mengalah dan bertata krama. Dengan begitu dapat bersyukur dalam segala kondisi. Saat kita memiliki rasa syukur terhadap segala hal, kita harus ingat inilah cinta kasih. Inilah cinta kasih dan welas asih.
Dengan melepaskan kemelekatan ego, barulah bisa melapangkan hati; dengan welas asih agung mempraktikkan cinta kasih; dengan kebijaksanaan agung mengatasi noda batin .
Kita telah membahas bahwa pikiran harus di jaga dengan baik. Selain tekun berlatih dalam keseharian, kita tidak boleh malas. Namun yang terpenting ialah kita harus menumbuhkan welas asih. Jika di dalam hati kita masih menyimpan kegelapan dan noda batin serta tidak membangkitkan kebaikan, maka begitu sedikit saja niat buruk timbul, benih buruk tersebut bagaikan api kecil yang menyulut hutan bodhi. Saat kondisi mendukung, ia bagai angin ribut yang bertiup menerpah benih pelanggaran sehingga api berkobar dan menjalar. Akibatnya, seluruh hutan pahala terbakar.
Dalam melatih diri selama niat tidak baik masih ada di dalam batin kita, selama api kegelapan batin masih ada, saat kondisi luar mendukung, angin ribut kegelapan ini dapat bertiup dan tidak dapat di kendalikan. Ini akan membuat benih kebajikan yang kita sebarkan menjadi sia-sia. Benih bodhi yang menjadi hutan pahala bisa habis sebersit api kegelapan batin. Ia mungkin membakar seluruh hutan pahala kita. Jadi, kegelapan batin terjadi akibat kurangnya kebajikan. Jika niat baik dan welas asih lebih besar sedikit, tak ada angin kegelapan batin yang mudah terpicu kondisi luar dan membangkitkan kobaran api. Ini cenderung tidak akan terjadi. Kita melatih diri setiap hari, sesungguhnya untuk apa ? Jika memiliki tujuan yang jelas, kita akan senantiasa mengendalikan kegelapan batin kita. Untuk itu, kita harus selalu bersungguh hati.
Demikianlah dikutip dari video Sanubari Teduh – Dengan Welas Asih Mempraktikkan Cinta Kasih (488) https://youtu.be/mlCWPhleOhM
Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA : Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB
Channel Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/live/daaitv
GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva