Sanubari Teduh – Empat Ikatan – Bagian 4 (109)

 

Video Youtube : https://youtu.be/zl3xtoVlFWc

 

Saudara se-Dharma sekalian,   hari yang tenang selalu mendatangkan rasa bahagia bagi semua orang. Ketentraman merupakan berkah. Agar dapat hidup tentram, kita harus mengendalikan pikiran kita. Jika pikiran tidak stabil, hati kita akan sama seperti badai. Setiap saat hati kita akan penuh kerisauan. Gejolak batin seperti ini timbul akibat noda dan kegelapan batin.

 

Adakalanya menciptakan karma buruk akibat Empat Ikatan.

Empat Ikatan :

  1. Ikatan Ketamakan
  2. Ikatan Kebencian
  3. Ikatan Sila
  4. Ikatan Pandangan

 

Pikiran kita selalu risau karena ketamakan dalam diri. Ketamakan di dunia tiada batasnya. Kerisauan muncul saat keinginan tak tercapai, sedangkan keinginan yang tercapai masih akan membuat kita tersesat. Ada pula kebencian, kita akan marah saat keinginan tak tercapai. Bagi orang yang mudah emosi, jika berhadapan dengan orang dan masalah yang tidak sesuai dengan keinginan, dia tetap akan merasa risau. Kerisauan ini timbul akibat kebencian. Kebencian dan sifat mudah marah ini juga dapat membelenggu kita. Mengenai kemarahan, kalian juga tahu bahwa ada ungkapan yang berbunyi “ Terbaklar oleh api kemarahan” Marah bagaikan kegilaan. Ketika sedang marah, kita tak peduli dengan siapapun. Kita tidak bisa membedakan siapa yang ada di depan kita karena sedang marah. Setelah masalahnya berlalu, kita baru menyadari kesalahan dan berpikir mengapa tabiat kita begitu buruk. Setelah tahu diri ini bersalah, hati kita masih tetap terbelenggu. Saat bertemu dengan orang lain kita akan merasa malu. Orang yang lebih berani akan berkata “Maaf, saya marah hingga kehilangan kendali. Orang yang lebih berani akan mengakui kesalahannya, sedangkan orang yang tidak berani, batinnya akan terbelenggu oleh rasa malu. Bagi orang yang diliputi kebodohan, meski telah marah, mereka tetap  merasa paling benar. Mereka terus menyimpannya di dalam hati dan selalu merasa orang lainlah yang bersalah. Dia berpikir “ Orang itu membuat saya marah, jadi dia yang salah, bukan saya “ Noda batin seperti ini akan terus membelenggu hati kita. Penderitaan ini sungguh tak terkira.

 

Timbulnya noda dan kegelapan batin membuat manusia diliputi kebodohan. Orang yang bodoh mudah terbelenggu oleh ketamakan dan kebencian dan tida dapat membebaskan diri dari penderitaan yang tak terhingga.

 

Praktisi Buddhis harus mempraktikkan ajaran dengan sungguh-sungguh. Jika melekat dan menganggap bahwa metode pelatihan kitalah dan orang lain salah. Berarti kita terbelenggu oleh ikatan sila.

 

Pikiran mudah tersesat oleh kondisi luar. Tidak dapat merenung dengan hening, melekat padaa pandangan keliru diri sendiri. Inilah yang di sebut terbelenggu oleh Ikatan Pandangan.

Kadang orang lain jauh lebih baik dari kita, namun kita menganggap bahwa kita tidak berbeda jauh dengannya. Mengenai apakah benar-benar kita mampu atau tidak. Kita tidak pernah berintrospeksi diri. Kita hanya mengandalkan pemikiran sendiri dan berpikir terlalu banyak.

 

Senantiasa mawas diri dan rendah hati, menerima ajaran, memegang teguh, serta menjalankannya barulah manusia tidak terbelenggu oleh ikatan ketamakan, kebencian, sila dan pandangan serta dapat memperoleh pembebasan.

 

Saudara sekalian, baik perumah tangga maupun kaum monastik sama-sama dapat melatih kerendahan hati di dalam diri.Inilah yang disebut melatih “Gong” jadi “ Gong” adalah kerendahan hati di dalam diri. Selatih berlatih ke dalam batin, maka akan terwujud ke luar dalam prilaku kita saat menghadapi orang dan masalah disebut “de”. Saya sering berkata bahwa jika hubungan antar sesama dan segala hal harmonis, berarti hidup kita selaras dengan kebenaran. Jika antar sesama tidak harmonis, bagaimana kita dapat melakukan segala seuatu dengan sempurna ? Jika kedua hal ini sempurna, maka kebenaran bukanlah kebenaran.Jadi kita harus senantiasa bersungguh-sungguh.

 

Demikianlah diintisarikan dari  Sanubari Teduh – Empat Ikatan – Bagian 4 (109)

https://youtu.be/zl3xtoVlFWc

 

 

Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA : Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB

Channel  Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/#/live/daaitv

GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva