Sanubari Teduh – Empat Jenis Kelahiran – Bagian 1 (115)
Video Youtube : https://youtu.be/bPEMRHNSGPk
Saudara se-Dharma sekalian, mempelajari ajaran Buddha bertujuan untuk tersadarkan. Kita harus tersadar terhadap segala sesuatu, bahkan harus menghormati kehidupan. Sebagai praktisi Buddhis, kita harus sungguh-sungguh terhadap hidup ini. Darimana hidup ini berasal ? Apa tujuan kita terlahir ke dunia ini ? Kita harus mengetahuinya dengan jelas. Karena itu, terhadap kebenaran yang dalam, tentang bagaimana kita datang, bagaimana kita pergi, kemana kita pergi, dan darimana kita datang, kita harus lebig giat mendalaminya.
Adakalanya menciptakan segala karma buruk akibat Empat Jenis Kelahiran.
Empat Jenis Kelahiran:
- Kelahiran melalui rahim
- Kelahiran melalui telur
- Kelahiran melalui kelembaban
- Kelahiran spontan
Terdapat beberapa jenis kelahiran makhluk hidup. Bagi makhluk manusia dan hewan saja, terdapat 4 jenis kelahiran, yang pertama adalah kelahiran melalui rahim, contohnya seperti manusia, dengan bersatunya sel sperma dan telur, janin di kandung selama sepuluh bulan, dan akhirnya kita lahir. Kita tidak tahu darimana kita berasal. Kemana akan pergi kelak, kita lebih tidak tahu lagi. Berhubung sudah dilahirkan, kini yang terpenting adalah hendak kemana. Ini sangat penting.
Mempelajari Dharma, kita harus sungguh-sungguh, merenungkan kemana kita kan pergi kelak. Inilah yabng sangat penting. Karena itu, kita harus menyelidiki hidup ini. Makhluk hidup bukan hanya manusia yang lahir dari perpaduan antara sel sperma dan telur serta di kandung selama sepulu bulan, masih ada lagi makhluk lain. Kita harus menghormati setiap kehidupan. Sebenarnya bukan manusia saja yang takut mati, semua makhluk yang telah dilahirkan berharap dapat terus bertahan hidup. Dengan kata lain, semua makhluk yang hidup sama dengan manusia, berharap dapat panjang umur, bahkan kekal. Karena itu, ada ungkapan berbunyi “ Ingin hidup, takut mati” Makhluk apa yang tidak takut mati ? Bahkan seekor semut, nyamuk atau binatang kecil yang terlihat oleh kita, juga takut mati. Nyamuk yang mengisap darah saja sangat waspada. Begitu hendak kita pukul, ia segera terbang. Inilah maksudnya bahwa semua makhluk takut akan kematian.
Hidup harus saling menghormati. Terlebih lagi manusia harus melindungi segenap alam dan semua makhluk. Terlebih antar sesama manusia, harus hidup berdampingan dengan cinta kasih. Saudara sekalian, mistri kehidupan sangat menakjubkan. Intinya, apa yang kita perbuat pada kehidupan lampau sudah tidak bisa kita ubah. Namun bisa dipastikan bahwa kita akan menuai apa yang kita tanam. Ada sebab pasti ada akibat. Ini adalah sesuatu yang pasti. Jadi yang terpenting adalah bagaimana menghadapi masa depan.
Sebagaimana benih yang ditanam, demikianlah kondisi dan buah yang akan dituai. Dalam mempelajari ajaran Buddha, kita harus berlatih bagi masa depan. Dengan melenyapkan keburukan dan mengarah pada kebajikan, maka akan terhindar dari penderitaan akibat karma buruk. Saudara sekalian, kita harus sungguh-sungguh sadar dengan apa yang telah kita perbuat dalam kehidupan ini. Kemana hendak kita pergi kelak? Bagaimana caranya? Ini semua sangatlah penting. Jadi, kita harus senantiasa lebih bersungguh-sungguh.
Demikianlah diintisarikan dari Sanubari Teduh – Empat Jenis Kelahiran – Bagian 1 (115) https://youtu.be/bPEMRHNSGPk
Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA : Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB
Channel Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/#/live/daaitv
GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva