Sanubari Teduh – Empat Jenis Pengamatan – Bagian 1 (335)
Tanpa sanjungan kosong dan rintangan. Kebenaran ini adalah saat yang tepat untuk menumbuhkan kebajikan dan memadamkan keburukan. Lebih lanjut, membangkitkan empat jenis pengamatan sebagai metode terampil untuk memadamkan kesalahan.
Saudara se-Dharma sekalian, semua makhluk memiliki rahim Tathagata. Kita semua tahu bahwa semua maklhuk memiliki hakikat kebuddhaan. Setiap orang memiliki benih kebuddhaan yang tanpa noda dan sama dengan Buddha. Hanya saja, akibat sebersit kegelapan batin, maka timbullah berbagai rintangan. Ini akhirnya menutupi hakikat sejati kita yang murni. Jadi, jika kita dapat melenyapkan noda batin, maka kebodhian akan bangkit. Setiap orang pada hakikatnya memiliki pikiran benar. Jika setiap orang memiliki pengetahuan, pandangan dan pikiran benar serta niat yng baik yang dapat senantiasa dibangkitkan di dalam hati, maka tindakan kita akan baik. Dengan demikian, kita tidak akan menciptakan karma buruk. Tanpa kesalahan dan keburukan, itulah pahala kebajikan.
Jika pikiran benar, ucapan dan tindakan bebas dari sanjungan kosong dan rintangan, maka barulah kita dapat benar-benar menumbuhkan niat baik. Saat kebajikan tumbuh. Itulah saat untuk memadamkan keburukan.
Kita juga harus mengembangkan empat jenis pengamatan. Sebelumnya kita sudah membahas banyak hal, tetapi yang dikhawatirkan adalah kita makhluk awam hanya mendengar sambil lalu dan melupakannya. Karena itu, kini kita kembali diingatkan untuk selalu memiliki empat jenis pengamatan. Apakah empat jenis pengamatan itu ? Lebih lanjut, membangkitkan empat jenis pengamatan sebagai metode terampil untuk memadamkan kesalahan.
Empat Jenis Pengamatan :
1. Mengamati sebab dan kondisi
2. Mengamati buah dan akibat
3. Mengamati tubuh diri sendiri
4. Mengamati tubuh Tathagata
Ini adalah pengamatan yang senantiasa dilakukan untuk dapat melenyapkan kesalahan. Empat jenis pengamatan ini juga merupakan metode untuk membimbing kita. 37 Faktor Pencerahan bertujuan membantu kita, sedangkan yang kita bahas kali ini adalah kembali mengingatkan agar kita paham lebih jelas. Jadi, empat jenis cara ini juga merupakan metode terampil agar kita dapat memadamkan kesalahan.
Menumbuhkan kebajikan dan memadamkan keburukan merupakan pahala dari pertobatan. Berhubung tahu bahwa pertobatan dapat memadamkan kesalahan dan menumbuhkan berkah, maka kita hendaknya merenung dengan seksama dan sungguh-sungguh berlatih.
Pertama, mengamati sebab dan kondisi. Sebab dan kondisi sangat penting. Kita harus menyadari bahwa segala sesuatu tidaklah memiliki sifat sejati. Sesungguhnya apa yang dapat perlu kita perhitungkan di dunia ini ? Segala sesuatu adalah tanpa inti atau sifat sejati.
Tanpa perpaduan sebab dan kondisi, semuanya adalah kosong. Setelah berbagai sebab dan kondisi berpadu, barulah sesuatu dapat terwujud. Karena itu, dikatakan segalanya bersifat kosong. Dibutuhkan adanya perpaduan sebab dan kondisi. Jika sebab dan kondisi ini terpisah, maka semua kembali pada kekosongan. Inilah yang di sebut kekosongan sejati. Disisi lain, dengan adanya perpaduan berbagai hal, eksistensi bisa terwujud secara ajaib. Jadi pembahasaan mengenai sebab dan kondisi sungguh sangat menarik. Jika kita sering menanam sayur diladang, kita bisa mengamati bahwa jelas jelas yang kita tabur adalah benih. Tetapi beberapa hari kemudian benih-benih ini sudah berubah menjadi tunas. Butir-butir benih tadi, jika kita kupas dengan seksama atau kita lihat dibawah mikroskop, sesungguhnya di dalamnya tidak ada apa-apa. Jadi tanpa berbagai kondisi yang berpadu sesungguhnya semuanya tetaplah kosong. Jadi, dalam mempelajari ajaran Buddha, kita harus memahami dengan menyeluruh bagaimana segala sesuatu terwujud dan bagaimana semua kembali kepada kekosongan saat berbagai faktornya dipisahkan. Sungguh segala sesuatu tidak memiliki sifat sejati. Segala sesuatu bersifat kosong. Harap semua selalu bersungguh hati.
Demikianlah diintisarikan dari Sanubari Teduh – Empat Jenis Pengamatan – Bagian 1 (335) https://youtu.be/PhO05zP9eQc
Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA :
Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB
Channel Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/#/live/daaitv
GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva