Sanubari Teduh – Empat Ketamakan – Bagian 1 (110)

 

Video Youtube : https://youtu.be/hIBzf9ohgNM

 

Saudara se-Dharma sekalian,  kita selalu membicarakan tentang noda dan kegelapan batin. Batin kita terbelenggu oleh ketamakan, kebencian, dll. Kita sendirilah yang membelenggu diri kita. Apa yang telah membelenggu kita ? Kita akan membahas Empat Ketamakan.

 

Adakalanya menciptakan segala karma buruk akibat Empat Ketamakan.

Empat Ketamakan :

  1. Ketamakan akan Makanan
  2. Ketamakan akan Pakaian
  3. Ketamakan akan Tempat Tidur
  4. Ketamakan akan Obat-obatan

 

Ketamakan sungguh banyak. Sepertinya npembahasan kita selama ini tidak pernah lepas dari topik ketamakan. Membuat kegelapan dan noda batin kita semakin berkembang hingga menciptakan banyak karma buruk yang tak terhingga. Semua ini juga disebabkan  oleh ketamakan. Ketamakan sungguh sangat banyak. Dari 84.000 noda batin, tiada yang tak berhubung dengan ketamakan. Karena itu, Buddha berkata bahwa untuk mengatasi 84.000 noda batin. Ada 84.000 pintu Dharma dan dari semuanya tiada yang tak berhubungan dengan ketamakan. Jadi, Dharma berguna untuk mengatasi ketamakan. Ketamakan ada macam jenis. Empat ketamakan ada dalam keseharian kita. Setiap Orang menganggapnya sebagai hal yang wajar. Semua orang tidak menyadari bahwa dalam kesehariannya ternyata juga memiliki ketamakan. Ketamakan pertama adalah Ketamakan terhadap empat jenis persembahan. Orang yang sedang melatih diri harus mewaspadai ketamakan terhadap 4 jenis persembahan. Kaum monastik tentu hidup di vihara. Dan menjalin hidup yang sederhana dengan pakaian, makanan, dan tempat tinggal yang sederhana. Ini merupakan kewajiban seorang praktisi. Akan tetapi jika melanggar kewajiban, dia akan menjadi tamak akan 4 jenis persembahan, yaitu pakaian, makanan, tempat tidur dan obat-obatan. Inilah 4 jenis kebutuhan Sangha.

 

Seorang praktisi juga membutuhkan makanan dan minuman, namun mereka mengkonsumsi makanan dan minuman yang sederhana. Asalkan dapat menopang kondisi tubuh, itu sudah sangat cukup. Akan tetapi ada orang suka memili-milih jenis makanan yang baik dan cita rasa yang di sukai. Kaum monastik tidak pantas melakukan hal itu. Lalu pantaskah perumahtangga melakukannya ? Juga tidak pantas. Kita harus menyadaari bahwa saat akan menyantap  semangkuk nasi, baik perumah tangga  maupun kaum monastik harus merenungkan asal makanan tersebut. Saat mengambil nasi, kita harus berpikir bahwa setisp butir eras atau semangkuk nasi tidak dihasilkan dengan mudah.

 

Semua makhluk yang tinggal di bumi tunduk pada hukum alam. Jika semua dapat hidup selaras dengan prinsip kebenaran, maka semua makhluk akan dapat hidup berdampingan dan harmonis.

 

Membina kebiasaan bervegetarian tidk hanya membuat tubuh sehat dan menumbuhkan welas asih, namun juga dapat melindungi bumi dan membangun lingkungan hidup yang harmonis.

Intinya, jelas bermanfaat bagi kesehatan dan tidak ada kerugiannya. Selain itu juga dapat  membantu meredam pemanasan global, mengurangi pencemaran tanah, mencegah pencemaran air, serta membuat iklim kembali normal. Karena kondisi iklim berhubungan dengan pencemaran bumi dan pemanasan global. Jadi, semua ini merupakan akibat ulah manusia. Harap semua  senantiasa bersungguh-sungguh.

 

Demikianlah diintisarikan dari  Sanubari Teduh – Empat Ketamakan – Bagian 1 (110) https://youtu.be/hIBzf9ohgNM

 

Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA : Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB

Channel  Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/#/live/daaitv

GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva