Sanubari Teduh – Empat Ketamakan – Bagian 3 (112)
Video Youtube : https://youtu.be/iJELw6hyf1Q
Adakalanya menciptakan segala karma buruk akibat Empat Ketamakan.
Empat Ketamakan :
- Ketamakan akan Makanan
- Ketamakan akan Pakaian
- Ketamakan akan Tempat Tidur
- Ketamakan akan Obat-obatan
Saudara se-Dharma sekalian, mengendalikan tubuh lebih mudah daaripada mengendalikan pikiran. Meski tubuh kita sedang duduk disini, namun pikiran bisa saja berada di tempat lain atau melekat pada berbagai masalah. Ini bergantung apakah setiap orang dapat selalu menjaga pikirannya dengan baik.
Buddha memiliki gelar “Guru Penakluk”. Akan tetapi, dengan hakikat Buddha yang dimiliki, apakah setiap orang dapat menjinakkan diri sendiriyang liar bagaika kera atau kuda ? Inilah tujuan kita melatih diri. Inilah yang harus kita capai. Meski berada di lingkungan yang tenang, jika pikiran liar tidak dapat dijinakkan, maka kita tidak akan tenang, meski duduk diam. Saya sering berkata “ Hindari Kejahatan, perbanyak kebajikan. “ Kita memang tidak berbuat jahat, sebaliknya kita berbuat kebajikan. Hal ini sangat mudah dilakukan karena kita hidup dilingkungan yang baik dan banyak berinteraksi dengan orang baik. Tentu kita bisa saling menyemangati. Kita, sekelompok orang yang melangkah bersama di Jalan Bodhisattva. Kelihatannya begitu baik, namun bagaimana dengan pikiran kita ? Kita mungkin berkata “ Saya sudah berbuat baik, namun saya juga punya sedikit kesenangan sendiri.” Jadi, setelah melakukan perbuatan baik, banyak orang bersenang-senang sesuka hati.
Praktisi Buddhis harus mempraktekkan Dharma yang diajarkan Buddha. Kita harus menghindari kejahatan, dan menyayangi kehidupan semua makhluk. Kita harus membebaskan semua makhluk dari kesedian dan penderitaan. Jangan biarkan makhluk lain menderita. Ini baru di sebut menghindari kejahatan. Jadi pada saat mengembangkan kebajikan, kita juga harus hati-hati agar terhindar dari kejahatan. Sebuah ketamakan saja dapat membuat kita melakukan segala kejahatan.
Dengan selalu memegangb teguh ajaran Buddha, mengasihi kehidupan semua makhluk, dan melenyapkan penderitaan mereka, barulah dapat merelisasikan ajaran tentang memperbanyak kebajikan dan menghindari kejahatan.
Selanjutnya kita akan membahas ketamakan akan pakaian, sesungguhnya berapa jumlah pakaian yang dapat dikenakan pada tubuh kita ? Pakaian memiliki 2 fungsi. Pertama melindungi tubuh dari rasa dingin. Agara terhindar dari cuaca dingin dan sakit flu. Demi kesehatan kita harus menggunakan pakaian. Di musim dingin, pakaian menjaga kehangatan tubuh. Di musim panas, manusia menggunakan pakaian agar lebih manusiawi. Semua hewan tidak perlu menggunakan pakaian, hanya manusia yang menggenakan pakaian, karena manusia adalah makhluk paling cerdas. Manusia memiliki budaya dan peradaban. Pakaian berfungsi menutupi tubuh kita. Jadi, dalam masyarakt yang berbudaya, kita harus memilliki rasa malu. Dengan memiliki rasa malu, kita harus menutupi tubuh kita. Tentu dalam masyarakat yang berbudaya, cara berpakaian juga bagian dari tata krama. Identitas orang dapat di lihat dari pakaiannya. Apapun pekerjaan kita, kita harus berpakaian yang sesuai. Inilah kondisi di jaman modern dan masyarakat yang beradab.
Tubuh adalah ladang pelatihan diri. Dalam perpakaian hendaknya menjaga kerapian dan kebersihan, sesuai dengan peradaban, tata krama dan norma. Inilah Pelatihan diri. Sebagai praktisi Buddhis kita harus belajar menjadi manusia seutuhnya. Jika tidak bagaimana bisa mencapai Kebuddhaan ? Mari kita belajar menjadi manusia yang baik. Denga begitu baru dapat mencapai kebuddhaan. Jadi dari segi pakaian, meski berbahan kasar, namun jika pakaian kita rapi dan bersih, itu sudah cukup baik. Janganlah menghabiskan begitu banyak energi untuk mencari pakaian indah demi pamer. Ini bukanlah sikap yang anggun. Gaya hidup yang sangatr sembrono ini, tidak akan membuat kita di hargai orang lain. Jadi kita harus senantiasa lebih bersungguh-sungguh.
Demikianlah diintisarikan dari Sanubari Teduh – Empat Ketamakan – Bagian 3 (112) https://youtu.be/iJELw6hyf1Q
Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA : Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB
Channel Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/#/live/daaitv
GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva