Sanubari Teduh – Empat Ketidakgentaran Bodhisattva ( Bagian 1/3 ) (284)

 

Dunia ini adalah tempat terbaik untuk berlatih. Asalkan kita yakin, dengan sendirinya pahala dan akar kebajikan akan bertumbuh. Akar kebajikan kita akan tumbuh dalam jangka panjang. Inilah keyakinan. Keyakinan ini sangat luas dalam. Jika kita memiliki keyakinan yang bijaksana, memiliki keyakinan terhadap Tiga Permata, dan yakin setiap orang memiliki hakekat yang sama dengan Buddha, maka kita akan terbebas dari kebodohan dan ketamakan. Kelahiran di empat alam rendah berawal dari kebodohan dan ketamakan yang menciptakan banyak karma buruk. Jadi, kita harus membangun empat keyakinan, barulah dapat memadamkan empat alam rendah. Dengan demikian, barulah kita dapat memperoleh empat ketidakgentaran.

Empat Ketidakgentaran sangat penting bagi praktisi pembina diri yang telah bertekad dan berikrar. Kita semua harus sungguh-sungguh menerima empat Dharma ini. Kita semua harus bersungguh hati. Empat Ketidakgentaran harus dimiliki Bodhisattva dalam membimbing semua makhluk. Tidak gentar berarti tidak takut. Bagaimana agar kita  tidak takut saat terjun ke masyarakat untuk menginspirasi dan menolong semua orang ? Bagaimana agar kita tetap damai saat berada di tengah masyarakat ? Ada orang berkata, “Awalnya ingin membimbing semua makhluk, tetapi malah terpengaruh oleh semua makhluk “Ini akibat keyakinan kita tidak cukup kuat. Akibatnya, kita tidak cukup berani dan teguh. Jika keyakinan kita cukup, kita pasti akan teguh. Setelah dengan teguh menyelami Dharma,  kita akan menyerap banyak ajaran Buddha. Dunia ini penuh dengan berbagai hal. Kita sudah mengetahuinya dan sudah merasakannya. Karena itu, keyakinan kita harus dalam dan teguh. Kita harus yakin terhadap diri sendiri, barulah tidak gentar menghadapi masyarakat.

Empat Ketidakgentaran Bodhisattva :

1.    Menjunjung dan mengingat segala Dharma

2.    Bersuka cita dalam pengetahuan Dharma dan memahami watak semua makhluk

3.    Mampu menjawab semua pertanyaan dengan sempurna

4.    Mampu menghilangkan keraguan

 Misalnya pertama, kita harus menjunjung dan mengingat segala Dharma. Untuk membimbing semua makhluk, kita harus menggunakan banyak cara. Bayangkan, Buddha membabarkan Dharma selama 49 tahun. Dari 49 tahun ini, 42 tahun pertama sebelum periode Sutra Teratai. Buddha membabarkan metode terampil. Untuk apa Buddha menggunakan metode terampil ? Mengapa tidak langsung mengatakan bahwa semua makhluk bisa menjadi Buddha ? Buddha melihat kemampuan dan daya tangkap semua makhluk belum mampu menerimanya. Karena itu, dengan kesabaran dan cinta kasih, Buddha tetap tidak meninggalkan semua makhluk dan memberi ajaran sesuai kondisi. Beliau menggunakan berbagai metode sesuai daya tangkap semua makhluk untuk membimbing mereka. Setelah mereka semua membangun keyakinan,  barulah Buddha membabarkan kebenaran tertinggi. Jadi Buddha telah menghabiskan 42 tahun sebelum benar-benar meninggalkan metode terampil dan membabarkan kebenaran tertinggi, yaitu Sutra Bunga Teratai. Sutra Bunga Teratai mengajarkan agar kita berjalan di jalan Bodhisattva.

 Dapat kita lihat bahwa selama 40-an tahun, dengan kebijaksanaan dan kekuatan Buddha, untuk membimbing semua makhluk juga tidak semudah itu, apalagi kita yang masih makhluk awam. Kita masih berada dalam tataran awam. Namun, tak apa meski kita masih jauh dari kebuddhaan. Buddha adalah yang Maha  Sadar di Alam Semesta, sedangkan kita makhluk awam yang baru bertekad. Namun pelatihan diri memang diawali dari tekad. Buddha telah membuka jalan bagi kita. Selama  40-an tahun membabarkan Dharma, Buddha telah memberikan satu persatu metode terampil. Jadi, kita dapat mempersingkat waktu. Kita sudah mengetahui Dharma. Setelah mengetahui, kita harus bertekad dan berikrar. Setelah bertekad dan berikrar, kita juga harus melakukan praktik nyata. Jadi semuanya harus dijalankan bersamaan. Jadi, setelah mengetahui Dharma, kita harus membabarkan Dharma.  Kita harus terjun ke masyarakat untuk membimbing semua makhluk.

Pertama kita harus menjunjung penuh Dharma. Dahulu kita pernah membahas tentang menjunjung semua Dharma dan memegang segala kebajikan. Inilah yang disebut menjunjung penuh. Kita harus tahu segala kebenaran di dunia. Setiap hari kita juga harus berbuat kebajikan. Inilah yang disebut menjunjung Dharma. Di dunia ini banyak Dharma yang tak terhingga. Kita harus berusaha memahami semuanya. Memahami segala kebenaran di dunia, bertekad dan berikrar untuk terjun ke masyarakat, setiap hari berbuat kebajikan. Inilah yang disebut menjunjung semua Dharma dan memegang segala kebajikan.

Singkat kata untuk melakukan kebajikan dibutuhkan ketidakgentaran, kita harus memiliki kepercayaan diri. Dengan begitu, kita tidak mudah goyah dan tekad kita tetap teguh. Demikianlah, saat memahami satu hal, Kita dapat  memahami banyak kebenaran. Jadi kita semua harus berusaha meningkatkan pemahaman keyakinan dapat memadamkan  keburukan dan dapat membangun empat ketidakgentaran, Jadi, Saudara sekalian hari ini hendaknya kita terlebih dahulu merenungkan apa yang dimaksud menjunjung segala Dharma, bagaimana cara mempertahankan segala kebajikan, bagaimana membangkitkan keyakinan dan ketidakgentaran, bagaimana kita dapat terjun ke tengah masyarakt tanpa rasa gentar dan bagaimana kita dapat membabarkan  Dharma tanpa rasa gentar pula. Untuk itu, kita harus selalu bersungguh hati.

 Demikianlah diintisarikan dari Sanubari Teduh – Empat Ketidakgentaran Bodhisattva ( Bagian 1/3 ) (284) https://youtu.be/ucf4s6TOYNI

 *GATHA PELIMPAHAN JASA*
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva