Sanubari Teduh – Empat Ketidakgentaran Bodhisattva ( Bagian 3/3 ) (286)
Segala sesuatu di dunia memiliki prinsipnya masing-masing. Jika mampu memahami segala prinsip kebenaran ini, maka kita dapat menjelajah dunia tanpa rintangan. Jika sebaliknya, setiap langkah akan penuh kesulitan. Jadi kita harus tahu bahwa Buddha membimbing kita dengan harapan kita dapat memahami berbagai hal setelah mendengar satu ajaran. Karena itu, bukankah dalam Sutra Makna Tanpa Batas dikatakan bahwa dari satu dapat tumbuh menjadi tak terhingga ? Dari satu tumbuh menjadi miliaran. Artinya jika kita memahami satu kebenaran, dari sana kita akan dapat menggali dan mengetahui lebih banyak lagi, bahkan sampai tak terhingga. Dengan demikian, setiap langkah kita akan mantap. Artinya jika kita memahami satu kebenaran, dari sana kita akan dapat mengali dan mengetahui lebih banyak lagi, bahkan sampai tak terhingga. Dengan demikian setiap langkah kita akan mantap tanpa rasa takut.
Bagaimana kita menapaki jalan ini ? kita tidak akan takut tersesat. Jadi, untuk mencapai empat ketidakgentaran, kita harus menjunjung dan mengingat Dharma, Jangan setelah belajar, kita lalu melupakannya. Jika demikian, kita hanya berjalan di tempat. Kita harus tekun dan bersemangat. Dalam hal apapun, kita tidak boleh malu bertanya. Janganlah berpikir, “Mengapa saya harus bertanya padanya ? “ Jangan begitu. Kita harus mencari tahu, mencari pemahaman dan terus bersemangat. Jika kita ingin mempelajari sesuatu, kita harus memahaminya secara menyeluruh. Inilah tiga kebijaksanaan dan tiga penembusan. Kita telah membahas ini sebelumnya. Kita harus mencapai semua ini. Dengan demikian, kita akan memahami kebenaran. Orang yang tidak memahami kebenaran berarti diliputi kebodohan dan kegelapan batin. Ini karena batin kita tidak terbuka. Saat kita melakukan tindakan kecil, memiliki kerisauan kecil, tabiat buruk kecil, atau sedikit temperamen buruk, kadang kita merasa itu hanyalah hal kecil dan bukanlah masalah. Namun hal-hal kecil ini terus di pupuk, maka noda batin ini dapat menutupi tiga kebijaksanaan. Cahaya kebijaksanaan kita akan tertutup selapis demi selapis. Jadi kita harus terus belajar Dharma bagaikan air. Kita harus terus memahami Dharma, barulah kita dapat menyelami kebenarannya. Jadi, kita harus terus menyelami Dharma, seperti terus menyirami kegelapan batin kita dengan air.
Dengan kebenaran, barulah noda batin dapat dibersihkan. Jadi kita harus senantiasa bertobat. Kita harus bertobat atas segala tabiat buruk kecil atau tindakan kecil yang sering kali kita anggap sepele. Kita mungkin melakukan satu dua kali, lalu berpikir tidak apa-apa jika sekali lagi. Jika terus begini, maka akan terus ada lain kali. Meski kita hanya melakukannya sekali, noda batin dan tindakan tercela itu tetap ada. Jadi, meski tindakan hanya dilakukan sekali, kerugian yang didapat sangat besar. Karena itu kita harus selalu berpegang pada kebenaran. Kita harus berusaha mencapai tiga penembusan. Batin kita harus memahami dan menembus segala hal dengan jelas. Untuk itu kita harus bertobat. Dengan bertobat setiap hari barulah kita tidak akan melakukan kesalahan. Setelah bertobat janganlah mengulangi kesalahan.
Jika kita benar-benar memahami kebenaran, maka setiap hari adalah hari baik, setiap waktu adalah waktu baik, dan setiap arah adalah arah keberuntungan. Jika dapat memahami kebenaran, tidak ada yang kita takutkan, setiap hari sama saja. Kita tidak akan terbelenggu oleh takhayul.
Jadi, batin kita harus selalu tenang tanpa kegelisahan. Jika batin dipenuhi kegelisahan, dengan sendirinya timbul keraguan. Jika di dalam pelatihan diri ada keraguan, kita tak akan dapat bisa mengenggam saat ini dan mempertahankan tekad. Waktu kita sangat terbatas. Jika pikiran terpecah, bagaimana kita berlatih ? Jadi, pertama, kita harus melenyapkan lima penutup (Ketamakan, kebencian, rasa kantuk, kegelisahan, keraguan) Kita harus melenyapkan penutup batin kita agar cahaya kebijaksanaan tampak. Dengan demikian, coba bayangkan, hal apalagi yang tidak kita pahami ? Singkat kata, mempelajari ajaran Buddha berarti harus melenyapkan noda batin. Dengan demikian, barulah bisa memperoleh segala Dharma tanpa rasa gentar. Jadi kita harus selalu bersungguh hati.
Demikianlah diintisarikan dari Sanubari Teduh – Empat Ketidakgentaran Bodhisattva ( Bagian 3/3 ) (286) https://youtu.be/k2daYfuGBPA
GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva