Sanubari Teduh – Empat Kondisi (103)

 

Video Youtube : https://youtu.be/0XWy-H6EQtE

 

Saudara se-Dharma sekalian,  dalam suasana di pagi hari ini, saat kita menenangkan hati, entah kondisi apa yang mempengaruhi kita, apakah berasal dari suara burung di luar, suara kipas angin di ruangan, ataukah dari pikiran masa lalu. Kita mungkin memikirkan orang dan massalah yang kita temui kemarin atau memikirkan apa yang harus kita kerjakan dan diselesaikan hari ini atau nanti. Semua pikiran ini dipengaruhi oleh kondisi luar, baik masa kini, masa lampau dan masa depan. Beginilah kondisi pikiran awam kita yang tidak merasa tenang dan leluasa, kebanyakan dipengaruhi oleh kondisi luar. Karena itu, kondisi penyebabnya terletak pada pikiran kita. Jika kita menerima kondisi yang baik, pikiran kita akan terus melekat padanya. Begitulah kita sebagai makhluk awam.

 

Sebelumnya kita telah membahas Empat Keterikatan, kita semua memiliki keterikatan dan kemelekatan. Apa penyebab dari kemelekatan ini ? Karena ada sebab yang mengkondisikannya. Maka membuat kita melekat padanya. Ada empat jenis Kondisi. Adakalanya menciptakan segala karma buruk akibat dari Empat Kondisi.

Empat Kondisi:

  1. Kondisi Sebab
  2. Kondisi Tanpa Jeda
  3. Kondisi kondisi Objektif
  4. Kondisi Pendukung

 

Pertama adalah Kondisi Sebab. Perpaduan antara sebab dan kondisi adalah hal yang sudah kita ketahui dan bicarakan setiap hari. Bicara tentang sebab dan kondisi, enam indra adalah faktor sebab, dan objek luar adalah faktor pengkondisi. Ketika indra mata kita melihat objek di luar, objek diluar inilah hanyalah faktor pengkondisi. Akan tetapi, karena faktor pengkondisi itu, memyebabkan timbulnya kesadaran kita. Maka faktor-faktor mental mulai bereaksi. Dengan demikian, kondisi luar tersebut terekam didalam batin kita. Karena itu, dengan  indra sebagai penyebab, dan objek luar sebagai pengkondisi, maka muncullah kesadaran. Saat mata kita melihat objek luar tertentu, maka di hati kita akan muncul suatu kesan. Saat objek itu berlalu, sesungguhnya kesan tersebut telah tercatat dalam batin kita. Ada yang mengatakan  bahwa meski mata mengikuti objek luar, namun jangkauan penglihatannya terbatas. Sebaliknya, mengenai pendengaran, pada saat ini, meski kita tidak melihat dari mana asal kicauannya terdengar          namun berdasarakan pengalaman kita biasanya, maka kita dapat membayangkan bagaimana bentuk burung yang berkicau itu. Dengan mengandalkan suara burung saat ini, memungkin kita membayangkan wujudnya. Oleh karena itu, indra telinga sangat tajam. Ia bisa mengetahui sesuatu tanpa melihat.

Enam indra adalah sebab, enam objek adalah kondisi. Dengan bertemunya indra dan objek fungsi kesadaran pun muncul.

 

Tabiat buruk yang terpupuk akibat noda dan kegelapan batin dapat mempengaruhi pikiran saat indra dan objek mengalami kontak. Karena itu kita harus selalu menjaga pikiran dengan baik dan mengubah tabiat yang buruk. Jika pikiran dapat dijaga dengan baik dan tabiat dapat diubah menjadi baik, maka segala pertemuan antara sebab dan kondisi akan di rasa sebagai berkah.

 

Kondisi kedua adalah kondisi tanpa jeda. Tanpa jeda berarti ketika suatu kondisi telah berlalu, pikiran kita masih melekat padanya secara terus menerus, ini dinamakan Kondisi tanpa Jeda. Mengapa hati kita tidak bisa tenang ?. Karena  pikiran kita terus bergerak tanpa jeda dari satu titik ke titik lain. Ini dinamakan kondisi Tanpa Jeda. Pikiran yang terus berlanjut tanpa henti dan tanpa terputus, inilah yang di sebut Kondisi Tanpa Jeda.

 

Kondisi ketiga adalah Kondisi Kondisi Objektif. Kondisi Objektif disini menunjukkan adanya objek yang memengaruhi kita. Kondisi kondisi objektif merujuk pada fungsi pikiran sebagai objek, dan kondisi luar sebagai objek yang di lekati pikiran.

 

Waktu berlalu seiring perubahan kondisi, tetapi kesadaran kita akan selamanya terpaku pada kondisi. Jika kita dapat melenyapkan pikiran yang terpaku pada berbagai kondisi kompleks dan menggantinya dengan pikiran jernih, maka kondisi batin kita akan menjadi sangat indah. Untuk itu harus selalu lebih bersungguh-sungguh.

 

Demikianlah diintisarikan dari Sanubari Teduh – Empat Kondisi (103)

https://youtu.be/0XWy-H6EQtE

 

 

Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA : Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB

Channel  Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/#/live/daaitv

GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva