Sanubari Teduh Enam Belas Pandangan – Bagian 07/13 (251)

 Video Youtube :    https://youtu.be/-zHso3e3heM

Saudara se-Dharma sekalian, kehidupan terus berjalan tanpa henti. Hari demi hari juga terus berlalu. Manusia hidup melewati hari demi hari. Hari demi hari ini juga terus berlalu dalam kehidupan. Jadi, kita dapat menghitung kehidupan manusia ataupun menghitung hari-hari.

Enam Belas Pandangan :
1. Pandangan tentang aku
2. Pandangan tentang makhluk hidup
3. Pandangan tentang jiwa atau usia
4. Pandangan tentang yang bernyawa
5. Pandangan tentang yang dilahirkan
6. Pandangan tentang yang dikembangkan
7. Pandangan tentang ras manusia
8. Pandangan tentang manusia
9. Pandangan tentang pelaku
10. Pandangan tentang yang membuat melakukan
11. Pandangan tentang pemulai
12. Pandangan tentang yang membuat memulai
13. Pandangan tentang penerima
14. Pandangan tentang yang membuat menerima
15. Pandangan tentang yang tahu
16. Pandangan tentang yang melihat

Di dalam Enam Belas Pandangan  yang ketujuh adalah Pandangan tentang ras manusia. Ras merujuk pada suatu kumpulan yang terakumulasi dan terukur oleh bilangan. Sesungguhnya dalam kehidupan sehari-hari, bilangan yang kita gunakan sangat sederhana. Namun bilangan yang sesederhana ini dapat menunjukkan akumulasi  kehidupan demi kehidupan. Bahkan seluruh kondisi di seluruh dunia. Sesungguhnya adalah berbagai kumpulan hal, yang diakumulasi oleh manusia. Apa yang dimaksud oleh kumpulan ? yaitu lima agregat, dua belas pintu masuk, delapan belas elemen dan lain-lain. Berbagai kumpulan ini terus terakumulasi. Didalam enam belas pandangan saja selalu terdapat kaitan dengan lima agregat. Kumpulan berfaktor lima ini telah ada dalam kehidupan kita sehari-hari  kita.

Saat menghadapi orang dan masalah, baik yang buruk maupun yang baik. kita tak lepas dari lima agregat. Selain lima Agregat adapula dua belas pintu masuk yang terdiri dari mata, telinga, hidung, lidah, tubuh dan pikiran, rupa, suara, aroma,  rasa, sentuhan, dan objek pikiran. Ditambah enam belas kesadaran terhimpunlah dua belas elemen. Saat kita mengumpulkan semua hal ini, sesungguhnya semua itu adalah satu kesatuan. Namun karena adanya berbagai pandangan kita mengelompokkannya menjadi banyak.

Di dalam keseharian kita perhitungan terhadap yang kita ketemui. Kita perhitungan terhadap jumlah yang banyak atau sedikit, terhadap yang kita suka atau yang tidak kita suka. Kita perhitungan terhadap banyak hal. Akibatnya banyak hal yang terakumulasi. Bukan hanya banyak dari segi angka, noda batinpun semakin banyak, kita menciptakan karma buruk yang tak terhingga. Jadi, semua ini berkaitan dengan bilangan, yakni hal-hal yang kita semua perhitungkan. Adakalanya manusia banyak melekat pada angka, manusia selalu menuntut lebih banyak. Hanya saja kita tidak memahami dampak akumulasi bilang-bilangan tersebut.

 

Manusia selalu perhitungan atas hal kecil, membuat pikiran bergejolak, membangkitkan kebencian, menyebabkan batin dipenuhi noda. Lebih baik jika waktu di gunakan baik untuk bersumbangsih. Dengan begitu kita tidak menyia-yiakan waktu.

 

Kita kerap mengabaikan  makna kehidupan yang sesungguhnya. Berapa lama kita dapat melewati hari-hari ? Hari-hari ini terus berlalu dalam kehidupan kita. Semua ini juga bisa di hitung dengan bilangan. Bilangan ini dapat mengakumulasi segala hal, dapat mengakumulasi kebajikan atau pahala, juga dapat mengakumluasi kejahatan atau karma buruk.

 

Waktu bisa mengakumulasi segala sesuatu, semuanya bergantung terhadap pola pikir. Pelaku kebajikan akan mengakumulasi pahala. Sedangkan pelaku kejahatan akan mengakumulasi karma buruk.

Manusia selalu perhitungan terhadap angka, baik panjang maupun pendek, apa yang patut diperhitungkan ? Kita hendaknya sungguh sungguh memupuk kebaikan setiap hari. Kita hendaknya menjalani hidup ditengah kebaikan dan tidak perhitungan. Jika manusia hanya terpaku pada angka, maka akan sangat menderita. Karena itu Buddha memberitahu kepada kita mengenai pandangan tentang ras  manusia yang dapat membawa penderitaan hidup. Setiap orang hendaknya mengerti tentang bilangan atau angka yang kita bahas tadi.

Didalam kehidupan sehari-hari kita, kita hendaknya ingat bahwa lima agregat terdiri atas rupa, perasaan, persepsi, dorongan pikiran dan kesadaran, sedangkan dua belas pintu masuk adalah enam indra dan enam objek yang membangkitkan enam kesadaran. Selain itu masih ada delapan belas elemen. Semua ini tidak lepas dari kehidupan kita. Kita hendaknya tidak perhitungan terhadap bilangan yang mendorong terciptanya noda batin. Harap semua orang selalu bersungguh hati.

Demikianlah diintisarikan dari Sanubari Teduh – Enam Belas Pandangan – Bagian 07/13 (251)  https://youtu.be/-zHso3e3heM

Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA : Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB

Channel  Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/#/live/daaitv

GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva