Sanubari Teduh – Enam Indra – Bagian 1 (132)
Video Youtube : https://youtu.be/KwQV53em1I4
Saudara se-Dharma sekalian, hari demi hari, ajaran yang kita dengar selalu sama. Setiap hari kita berada dalam kondisi yang tenang. Seorang praktisi harua hidup sesuai jalan yang benar, memegang teguh tekad awal, baru dapat mencapai kemurnian lahir batin.
Terlebih lagi, kami sejak masa tanpa awal hingga hari ini adakalanya menciptakan segala karma buruk akibat Lima Kediaman Mental, adakalanya menciptakan segala karma buruk akibat Lima Penutup, adakalanya menciptakan segala karma buruk akibat Lima Kekikiran, adakalanya menciptakan segala karma buruk akibat Lima Pandangan, adakalanya menciptakan segala karma buruk akibat Lima Kondisi Pikiran. Demikianlah berbagai noda batin yang tak terhingga dan tak terbatas merisaukan semua makhluk di enam alam kelahiran kembali. Hari ini secara terbuka, kami bertobat atas semuanya.
Mendengar pembahasan kita di awal tadi, entah apakah kalian ada bertanya di dalam hati. Di dalam melatih diri sangat penting bagi kita untuk bertanya ke dalam hati sesungguhnya seperti apa tekad awal kita saat memutuskan untuk melatih diri. Dimana cita-cita kita saat itu ? Kini, dimana cita-cita kita ? Apakah tekad kita sudah berubah ? Sepertinya setiap topik yang kita bahas terus mengingatkan kita bahwa kita telah banyak melakukan kesalahan dan telah banyak melanggar aturan. Setelah bertanya ke dalam hati, kita harus berusaha membuang yang buruk. Beginilah menggunakan air Dharma untuk membersihkan batin.
Saya hanya bisa mencari metode yang Buddha ajarkan di tengah sibuknya kehidupan kita. Saya membersihkan batin sendiri. Selain itu, saya juga harus membagikan metode ini kepada kalian semua agar kalian dapat menggunakannya juga untuk menyucikan batin. Jadi, Dharma bagaikan air. Setiap orang hendaknya menyucikan batin sendiri. Saya hanya dapat memberitahu kalian letak sumber air yang bersih untuk kalian membersihkan batin. Selebihnya kembali pada diri kalian masing-masing. Jadi, untuk dapat membersihkan batin, sungguh bergantung pada diri sendiri. Jadi, semua orang harus bersungguh hati. Dapat membersihkan batin sendiri berarti telah bertobat secara terbuka, tidak mengulangi kesalahan, barulah dapat memulai lembaran hidup baru.
Jadi, untuk memiliki kejernihan batin, kita harus meninggalkan kesalahan-kesalahan masa lalu kita. Jadi, kini kita memulai lembaran hidup baru. Akan tetapi apakah membuang faktor-faktor bercabang lima itu sudah cukup ? Buddha sangat penuh cinta kasih dan welas asih. Di masa lalu batin kita memiliki banyak penyakit. Saat indra, objek luar dan kesadaran bereaksi, kita mungkin banyak melakukan kesalahan. Karena itu, kehidupan menjadi sangat rumit.
Adakalanya menciptakan karma akibat enam Indra.
Enam Indra:
- Mata
- Telinga
- Hidung
- Lidah
- Tubuh
- Pikiran
Lima pertama dari enam indra, yakni mata, telinga, hidung, lidah dan tubuh adalah indra yang berwujud. Satui indra yang terakhir adalah tidak berwujud, yakni pikiran dan perasaan, disebut indra pikiran.
Praktisi Buddhis sekalian, kita harus mengingat tekad awal terlebih lagi tekad awal ini sudah kita miliki sebelumnya. Kita harus berinstrospeksi atas kehidupan kita. Jika ada kesalahan kita harus segera memperbaikinya. Berhubung telah bertekad melatih diri, kita harus menaati norma dalam pelatihan ini. Tak peduli hari apa dan kapan, kita harus berada di jalan pelatihan ini. Jika kita dapat terus berada di jalan ini, di jalan yang kita tekadkan ini. Hidup sesuai dengan jalan ini, dqan terus melangkah maju , maka barulah kita dapat mencapai tujuan yang kita harapkan. Jika pikiran kita menyimpang, maka kita aka tersesat jauh
Akan tetapi pikiran baik saja tidak cukup. Orang lain tidak bisa membaca pikiran kita dan tidak bisa melihat dimana kebaikan kita. “ Kamu marah?” “Saya tidak marah” “ Tidak marah’ kenapa tidak tersenyum?” “ Mengapa nada bicaramu tidak enak?”. Demikianlah enam indra kita berfungsi. Saat pikiran kita menyimpang dan tertampil dalam prilaku kita, maka orang lain akan merasakan, dan ini akan menentukan bagaimana kesan orang tentang sifat kita. Mungkin orang merasa kita baik,
Jadi, pelatihan dan pembinaan diri, bertujuan mengobati batin kita. Mulai saat ini, kita harus sungguh-sungguh mempersiapkan mental kita terhadap fungsi enam indra. Mulai hari berusahalah untuk memerhatikan reaksi mata terhadap rupa. Telinga terhadap suara, hidung terhadap aroma, lidah terhadap rasa, tubuh terhadap kondisi. Dll. Pikiran kita juga harus dijaga dengan sungguh-sungguh. Waktu tidak dapat kita hentikan. Harap kita semua memanfaatkan waktu dan ruang diladang pelatihan dan hubungan antarmanusia yang melatih diri ini untuk sungguh-sungguh mengingatkan diri. Baiklah, harap, kita semua harus senantiasa lebih bersungguh hati.
Demikianlah diintisarikan Sanubari Teduh – Enam Indra – Bagian 1 (132)
Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA : Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB
Channel Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/#/live/daaitv
GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva