Sanubari Teduh – Enam Indra – Bagian 2 (133 )

 

Video Youtube : https://youtu.be/Adru-vp6V1s

 

Saudara se-Dharma sekalian,  akibat adanya enam indra, batin kita dapat membedakan kondisi dan objek luar. Mata, telinga, hidung, lidah dan tubuh. Lima indra ini adalah perpaduan empat unsur. Kita sering mengatakan bahwa tubuh adalah perpaduan semu empat unsur. Empat unsur adalah tanah, air, api dan angin. Karena memiliki tubuh ini , kita dapat bersentuhan dengan objek luar, sedangkan indra pikiran menggerakan fungsi mental. Saat tubuh kita sehat. Telinga dapat mendengar dengan jelas, mata dapat melihat dengan jelas, hidung dapat membedakan aroma dengan jelas, lidah dapat merasakan tekstur makanan, tubuh dapat merasakan kondisi cuaca. Ini karena adanya objek luar, juga karena tubuh berada dalam kondisi sehat dan empat unsur selaras, maka indra kita berfungsi ddengan baik sehingga segala kondisi luar bisa kita cerna.

 

Dengan adanya kontak ini, indra pikiran kita mulai menggerakkan fungsi-fungsi mental. Fungsi mental ini akan membedakan baik ketamakan, kebencian maupun kebodohan, semua berawal dari pikiran. Jadi, begitu indra pikiran bekerja dan fungsi-fungsi mental berjalan, keadaan batin kita akan menjadi lebih kompleks.

 

Saat indra pikiran bersentuhan dengan kondisi luar, perasaan akan timbul. Kesan positif atau negatif akan muncul. Kemudian akan timbul pemikiran untuk bertindak lebih jauh. Melatih diri berarti mengendalikan pikiran, memerhatikan kontak antara indra dan objek. Jika pikiran tidak terpengaruh objek, karma pun tak akan tercipta.

 

Mengamati kehidupan manusia ini, tidak banyak waktu yang tersisa; segala sesuatu tidak kekal dan sulit diprediksi; jalinan karma yang semakin dalam akan menambah penderitaan. Menimbun harta setinggi gunung pun, tiada manfaat bagi diri sendiri; menuruti ketamakan dan nafsu hanya membawa derita bagi diri sendiri. Lebih baik hentikan keinginan, dan carilah jalan menuju kebenaran absolute ( Dharmapada bab 21 –  Keduniawian )

 

Keinginan ini sesungguhnya amat besar. Karena itu ada ungkapan berbunyi, “ Pikiran bagai pelukis yang dapat melukis segala sesuatu.” Ia dapat melukis banyak hal. Semua ini bermula dari pikiran. Biat dalam pikiran ini adalah benih karma kita. Pikiran adalah awal dari terciptanya benih karma. Lihatlah sebutir benih padi ia harus di semai terlebih dahulu agar bertunas, baru dapat ditanam. Dengan dukungan berbagai kondisi, ia baru dapat tumbuh dan menghasilkan gabah. Demikian pula dengan pikiran kita. Jadi kesadaran ke-8 setiap orang bagaikan sebuah gudang yang besar. Kita telah banyak menimbun banyak benih di dalamnya sejak kehidupan lampau. Seluruh benih ini terklarifikasi dengan jelas. Bergantung pada kondisi yang kita temui, benih-benih itu mulai bertumbuh. Terus membuat batin kita bergejolak sehingga kerisauan timbul tanpa henti. Di masa lampau mungkin kita hanya menanam sebutir benih saja. Akan tetapi pada kehidupan ini, pemikiran kembali timbul . Selain itu kontak pikiran dengan kondisi luar kembali menimbulkan persepsi. Kondisi luar yang bersentuhan dengan pikiran kita membuat kita membedakan antara yang disuka dan tidak. Yang disuka terus dikirikan siang dan malam. Pikiran ini berjalan begitu saja. Ingatan ini tidak lepas dari pikiran. Inilah nafsu keinginan, bagaimanapun tidak pernah lepas dari pikiran kita. Ia akan terus berlanjut secara alami.

 

Saudara sekalian, dalam mempelajari ajaran Buddha, kita harus mendalami proses sejak kondisi luar bersentuhan dengan indra kita hingga timbul pemikiran dalam batin kita. Batin setiap orang sesungguhnya bagai sebuah cermin yang dapat merefleksikan  segala hal dengan sangat jelas. Jika cermin ini tercemar, maka kondisi luar tak akan terefleksi dengan jelas. Jadi, kita harus sungguh-sungguh melatih indra kita agar dapat memilah segala kondisi luar yang dihadapi. Indra pikiran harus dijaga dengan baik agar tidak menyimpang akibat kondisi luar. Jadi harap, kita semua harus senantiasa lebih bersungguh hati dan memerhatikan pikiran dengan baik.

 

Demikianlah diintisarikan Sanubari Teduh – Enam Indra – Bagian 2 (133 )

https://youtu.be/Adru-vp6V1s

 

Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA : Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB

Channel  Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/#/live/daaitv

GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva