Sanubari Teduh – Enam Kekuatan Batin ( Bagian 1/2 ) (290)
Video Youtube : https://youtu.be/uVlb7ZBUUVk
Semoga berkat pahala yang tumbuh dari pertobatan atas segala noda batin akibat enam sensasi dan lainnya ini, dari kehidupan ke kehidupan, enam kekuatan batin menjadi sempurna.
Enam Kekuatan Batin :
1. Mata Dewa
2. Telinga Dewa
3. Kemampuan membaca pikiran orang lain
4. Kemampuan melihat kehidupan lampau
5. Kemampuan keleluasaan fisik
6. Kemampuan mengakhiri noda batin
Mengenai enam kekuatan batin. Mengapa disebut kekuatan batin ? Batin disini merujuk pada “pikiran langit”. Artinya adalah kondisi dimana batin kita dapat menembus segalanya. Orang zaman dahulu menyebutnya sebagai pikiran langit. Kekuatan yang dimaksud adalah hakikat kebijaksanaan. Artinya batin kita tidak terbelenggu oleh berbagai ketidaktahuan yang sejatinya dimiliki makhluk awam. Dengan demikian batin ini dapat memahami kebenaran dibalik segala sesuatu di dunia. Inilah yang disebut kekuatan batin. Ini merujuk pada kebijaksanaan. Dengan memiliki kebijaksanaan, tiada yang tidak kita ketahui. Dengan demikian setiap hal akan dapat kita pahami dengan jelas.
Ajaran Buddha sesungguhnya ada dalam kehidupan sehari-hari. Ia membuka pintu bagi kita. Asalkan kita masuk dari pintu itu, jalan akan terbentang dihadapan kita. Demikian pula, makna dari enam kekuatan batin adalah memfokuskan pikiran dan membangkitkan kebijaksanaan. Inilah kekuatan batin.
Kekuatan batin pertama disebut mata dewa. Ini adalah kemampuan mengamati enam alam, mengetahui perjalanan makhluk-makhluk di dalam lingkaran kelahiran dan kematian, serta mampu melihat berbagai hal di dunia tanpa rintangan sedikitpun. Inilah yang disebut kemampuan mata dewa. Mata dewa ini mampu melihat semua kondisi alam kehidupan. Orang dengan kemampuan ini dapat memahami penderitaan di neraka, alam binatang, setan kelaparan, juga asura. Dia juga dapat melihat suka duka yang silih berganti di alam manusia dan bagaimana makhluk surgawi terlahir di alam lain setelah berkahnya habis.
Ajaran Buddha membimbing setiap praktisi untuk memfokuskan pikiran dan memahami kehidupan di enam alam. Bukan hanya dewa yang memiliki mata dewa. Makna sesungguhnya adalah Buddha mengajarkan agar kita memahami kondisi kehidupan di enam alam. Inilah yang dimaksud mata dewa. Untuk itu, kita harus membuka pintu hati agar dapat memahami segala kebenaran.
Yang kedua adalah telinga dewa. Artinya adalah mampu mendengar penderitaan dan kebahagiaan semua makhluk. Baik ucapan maupun suara, semuanya dapat terdengar. Ada orang yang sangat pandai. Saat mendengar orang lain berbicara, dia bisa memahami jika orang tersebut menyimpan duka di hati meski yang diucapkan penuh dengan sukacita. Ucapannya tidak dari lubuk hati. Ada orang yang bisa mendengar suara hati orang. Jadi, kita harus tahu bahwa telinga dewa berarti sungguh-sungguh mendengar suara semua makhluk. Bukan hanya mendengar suara manusia, tetapi juga mendengar suara makhluk lain.
Yang ketiga adalah kemampuan membaca pikiran orang lain. Selain pikiran sendiri yang terbuka, kita juga harus memahami apa yang sedang orang pikirkan dalam batin. Orang dengan kecerdasan tinggi saat melihat seseorang akan langsung tahu apa yang ada dalam pikirannya, bagaimana tabiatnya, dan apa kebiasaannya. Saat orang itu mengucapkan satu hal, dia sudah tahu apa yang selanjutnya akan dia ucapkan. Inilah kemampuan membaca pikiran oang lain.
Berikutnya adalah kemampuan melihat kehidupan lampau. Ada orang yang mampu mengetahui bukan hanya kehidupan saat ini, bahkan juga masa depannya. Inilah kemampuan melihat kehidupan lampau. Dia bisa mengetahui kehidupan lampau, kehidupan saat ini, dan masa depan diri sendiri, bahkan juga orang lain. Untuk mengetahui masa lalu, masa kini, dan masa depan, apakah ini hal yang sulit ? Ini sesungguhnya tidak sulit asalkan kita bisa menganalisis dengan kebijaksanaan benih apa yang ditanam dalam kehidupan lampau, buah apa yang di terima dalam kehidupan sekarang, benih apa yang harus ditanam saat ini, dan apa buahnya kelak. Asalkan kita membangkitkan keyakinan, maka tiada yang tak dipahami dengan pikiran terfokus. Ini juga di sebut kemampuan melihat kehidupan lampau. Kita bisa mengetahui masa lalu, masa kini dan masa depan. Disini kita membahas bahwa kita dapat mengetahui kondisi masa lalu, masa kini dan masa depan. Akan tetapi jangan jangan berpikiran mistik. Ajaran Buddha bertujuan agar kita sungguh-sungguh belajar dari masa lalu, mengetahui saat ini dan waspada terhadap masa depan. Inilah kemampuan yang harus kita miliki dimasa lalu, masa kini dan masa depan.
Berikutnya adalah keleluasaan fisik. Kemampuan ini berarti kemana kita ingin pergi, tidak akan ada rintangan. Tidak sulit bagi kita untuk pergi kemana pun. Kini tidak sulit bagi kita untuk pergi kemanapun. Namun yang dibahas disini adalah kekuatan batin, yaitu kemampuan untuk pergi kemanapun tanpa rintangan dan mampu mewujudkan diri dimanapun. Ini disebut keleluasaan fisik. Apakah ini mungkin ? sesungguhnya kadang kita berpikir bagaimana agar tubuh fisik kita tidak mengalami rintangan. Ini membutuhkan latihan. Darimana kekuatan batin ini berasal ? dari latihan yang sungguh-sungguh. Kekuatan ini sudah ada dalam diri setiap orang, hanya saja tidak diasah dalam jangka waktu lama. Berhubung kita adalah makhluk awam, maka kekuatan batin keleluasan fisik ini sudah kehilangan fungsinya. Kemampuan ini bukannya tidak ada, hanya saja tumpul.
Berikutnya adalah kemampuan mengakiri kebocoran. Kebocoran sama dengan noda batin. Noda batin memenuhi tiga alam. Karena itu, kita harus segera mempraktikkan ajaran Buddha untuk membangkitkan hakikat sejati. Dengan batin yang cemerlang dan bebas dari rintangan, barulah kita tidak akan terpengaruh kondisi luar. Jika terpengaruh oleh semua ini, kita bukan hanya jatuh ke enam alam, melainkan juga akan terjebak dalam noda batin. Kita harus berlatih agar di alam nafsu, alam rupa dan alam tanpa rupa, kita dapat melenyapkan seluruh noda batin. Dengan demikian, barulah kita tidak akan terbelenggu lingkaran kelahiran dan kematian. Berhubung sudah bertekad mempelajari ajaran Buddha, maka kita harus bertekad untuk mencapai kebuddhaan dan tidak terjerumus di tiga alam. Bukan hanya tidak terjatuh ke dalam enam alam kehidupan, tetapi tidak juga terjerumus ke tiga alam. Meski di alam rupa terdapat banyak materi, di alam nafsu terdapat banyak keinginan, dan dialam rupa tubuh terlihat agung, tetapi masih ada noda batin. Meski alam tanpa rupa bebas dari berbagai bentuk, tetapi noda batin dalam pikiran masih ada. Noda batin ini adalah rintangan bagi kita. Inilah yang membuat kita tidak bisa bebas dari tiga alam. Selama ada noda batin, kita akan terbelenggu dalam enam alam kelahiran. Oleh karena itu, kita harus mengakhiri noda batin ini. Noda batin harus dilenyapkan. Jadi kita harus membersihkan batin setiap hari, jangan sampai tertutup oleh noda batin. Melatih diri berarti harus memurnikan batin. Jadi, harap semua lebih bersungguh hati.
Demikianlah diintisarikan dari Sanubari Teduh – Enam Kekuatan Batin ( Bagian 1/2 ) (290) https://youtu.be/uVlb7ZBUUVk
Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA :
Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB
Channel Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/live/daaitv
GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva