Sanubari Teduh – Enam Kesadaran dan Enam Persepsi (134)
Video Youtube : https://youtu.be/sSJs3aOdVMw
Saudara se-Dharma sekalian, kondisi luar kita lihat dengan indra mata. Langit diluar masih gelap. Dari sana kita merasakan ketenangan. Saat mendengar dengan telinga, saat ini diluar sepertinya tidak turun hujan. Akan tetapi, di dalam kesadaran pikiran kita, kita ingat bahwa kemaren turun hujan lebat. Kesadaran pikiran dapat merekam kejadian beberapa jam lalu. Contohnya kita masih ingat suara hujan tadi. Suara tadi adalah objek luar, sedangkan telinga adalah indra. Saat indra dan objek bertemu, kesan yang kita peroleh akan masuk ke pikiran sehingga kita bisa merasakan suara hujan. Meski kondisi telah berlalu, hujan telah berhenti, langit tetap belum terang. Kini yang di rasakan oleh indra kita tidak ada lagi suara hujan., sedangkan langit masih belum terang. Akan tetapi kondisi batin kita saat ini dengan tadi malam adalah berbeda. Waktu telah berlalu dan kondisi sudah berubah. Akan tetapi, di dalam kesadaran pikiran kita, ingatan tentang itu dapat muncul kembali. Fenomena ini telah masuk ke dalam pikian kita. Inilah fungsi kesadaran.
Adakalanya menciptakan segala karma buruk akibat enam indra, Adakalanya menciptakan segala karma buruk akibat enam kesadaran. Enam indra yang bersentuhan dengan enam objek membangkitkan fungsi enam kesadaran.
Kita akan membahas enam kesadaran yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecap, perabaan dan pikiran. Semuanya memiliki fungsi kesadaan, memiliki saraf untuk merasakan. Sesungguhnya syaraf ini berkaitan dengan perasaan dan pikiran. Pikiran ini berada di urutan ke enam. Setelah kesadaran penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecap, perabaan. Kesadaran adalah hasil kontak dari enam indra dengan objek rupa, suara, aroma, rasa, sentuhan, dan objek mental. Pikiran berkaitan dengan objek-objek mental, artinya banyak yang ingin kita ketahui. Inilah objek yang keenam. Begitu banyak hal yang masuk ke dalam pikiran kita demgam bentuk yang berbeda-beda. Inilah objek-objek mental , yakni berbagai hal yang kita pilah dalam pikiran, inilah kesadaran keenam. Jadi, fungsi dari keenamnya berawal dari enam indra yang bersentuhan dengan enam objek yang kemudian merangsang enam kesadaran. Akibat bertemunya indra dan objek, barulah kita dapat mengecap rasa, melihat rupa, dan merasakan kondisi luar, akan tetapi tanpa indra pikiran dan tanpa kesadaran ke-6, kita bisa melakukan semua itu.
Saat enam indra bertemu dengan enam objek, perasaan akan timbul dalam batin. Setelah kondisi itu berlalu, rasa itu juga akan berlalu.
Kondisi sekitar kita berkaitan erat dengan kehidupan masa kini dan masa depan kita. Melatih diri berarti mmbuang benih karma yang tidak baikdan mengembangkan yang baik.
Lebih jau lagi, berikutnya adalah enam persepsi. Enam persepsi juga berkaitan dengan enam objek yakni rupa, rasa, suara, aroma, sentuhan, dll. Objek-objek ini, baik rupa, suara maupun yang lainnya saat mengalami kontak dengan enam indra, akan menggerakkan fungsi kesadaran yang kemudian menimbulkan persepsi. Setelah timbul persepsi kondisi tersebut sudah masuk ke dalam batin kita. Jadi, kita mulai membedakan mana yang tinggi, mana yang rendah, mana pohon mana rumput. Setelah kondisi itu berlalu gambaran tentang objek ini tetap terukir dalam batin kita. Inilah Enam Persepsi.
Jika pemikiran menyimpang maka akan merusak akar kebajikan. Ucapan yang sama jika disikapi secara negatif akan membawa masalah, namun jika disikapi secara positif akan membangkitkan rasa syukur.
Jadi sebagai praktisi Buddhis, kita harus menjaga pikiran dengan baik. Kita harus memahami jelas kondisi luar. Jika tidak kita kana terbuai halusinasi. Jika pikiran ilusif ini terus muncul, maka kita akan diliputi pikiran salah. Dengan begitu fungsi indra kita dan fungsi kesadaran kita juga akan terganggu. Akibatnya kesadaran pikiran kita juga akan mengalami gangguan. Saat berpikr untuk melakukan sesuatu kita akan semakin keluar jalur. Saudara sekalian, pelatihan diri sungguh sangat sulit. Akan tetapi jika pikiran kita murni dan sederhana, seharusnya kita dapat menjalaninya dengan baik. Untuk itu, kita semua harus senantiasa lebih bersungguh hati.
Demikianlah diintisarikan Sanubari Teduh – Enam Kesadaran dan Enam Persepsi (134) https://youtu.be/sSJs3aOdVMw
Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA : Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB
Channel Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/#/live/daaitv
GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva