Sanubari Teduh – Enam Praktek – 10 Bhumi – Bagian 10/11 (183)
Video Youtube : https://youtu.be/7brVgTlOvjw
Saudara se-Dharma sekalian, hati Buddha tak tergoyahkan dan luas tak terbatas hati Bodhisattva bagai awan cinta kasih yang bergerak menyelimuti semua makhluk. Kedua kalimat ini merupakan penyemangat bagi semua orang,
Mengenai sepuluh Bhumi kini kita membahas yang kesepuluh. Sebelumnya adalah Bhumi Kebijaksanaan Bajik, sebelum Bhumi Kebijaksanaan Bajik, kita membahas Bhumi Tak Tergoyahkan yang mengambarkan bahwa dalam mempelajari ajaran Buddha, kondisi batin kita harus terus ditingkatkan. Dari kondisi batin yang tak tergoyahkan, kita mengembangkan kebijaksanaan agar dapat meneguhkan batin kita. Bukankah saya sering mengatakan bahwa mempelajarin ajaran Buddha berarti meneladani hati Buddha? Melafalkan nama Buddha juga tak lepas dari hati Buddha. Melafalkan nama Buddha berarti mengingat bahwa hati kita sama dengan hati Buddha. Dalam mempelajari ajaran Buddha kita harus membina batin kita agar bisa sama dengan hati Buddha. Setelah mencapai kondisi hati Buddha kita harus mempertahankan tekad melatih diri tanpa tergoyahkan, sekaligus mengembangkan potensi bajik untuk terus berusah. Kita benar-benar berusaha untuk berusaha mengembangkan potensi bajik. Untuk apa mengembangkan potensi bajik ? Agar kita dapat menyesuaikan diri dengan penderitaan semua makhluk dan terjun ke tengah masyarakat.
Manusia terbelenggu oleh 84.000 dan 84.000 penderitaan. Kebijaksanaan Buddha menjawab kebutuhan semua makhluk untuk menghapus penderitaan dan mengikis noda batin mereka. Inilah kebijaksanaan Buddha. Jadi, setelah mencapai kondisi tak tergoyahkan, kita pun harus mengembangkan potensi kebijaksaan bajik. Lalu apalagi setelah kebijaksanaan bajik ? Sekarang kita akan membahas tentang tingkatan “Bhumi Awan Dharma”, Ketika mencapai tingkatan kesepuluh ini. Pelatihan diri Bodhisattva telah sempurna. Misi mereka satu-satunya adalah membimbing dan memberi manfaat bagi semua makhluk. Cinta kasih agung mereka bagai awam yang menyelimuti semesta. Meski memberi manfaat bagi makhluk lain. Batin hening tanpa tergoyahkan.
Melatih diri adalah melatih pikiran, membina karakter, dan meluruskan prilaku; ke dalam membina kerendahan hati; ke luar bertata krama terhadap orang lain. Jika keduanya dapat diwujudkan berarti pelatihan diri sudah sempurna. Berikutnya hanya ingin membimbing dan membawa manfaat bagi makhluk lain.
Dengan kebijaksanaan tanpa batas, Bodhisattva mengamati, mencapai pencerahan, merealisasi Samadhi dan memahami Dharma nan agung. Ini karena Bodhisattva telah mencapai kondisi hati yang tak tergoyahkan. Mereka merealisasi banyak manifestasi, seperti manifestasi kebijaksanaan. Ini telah kita bahas sebelumnya. Manifestasi kebijaksanaan ini tidak terbatas. Dengan kebijaksanaan tanpa batas ini, kita mengamatti semua makhluk dengan saksama. Dengan begitu samadhi pun termanifestasi. Samadhi berarti meditasi, konsentrasi benar, dan tindakan benar. Batin kita sudah tidak bergejolak. Meski di luar kacau balau, tetapi batin kita tetap berada dalam meditasi. Tidak terpengaruh kondisi luar sehingga memahami Dharma yang agung. Kita sudah memperoleh banyak Dharma. Pintu Dharma yang Buddha bukakan untuk kita sudah kita telusuri satu persatu. Karena itu, kini kita harus mempraktikkannya secara nyata.
Tubuh Dharma bagaikan Awan yang menyelimuti semua makhluk sempurna dan bebas. Mematahkan segala rintangan ke arah kebebasan dalam segala sesuatu dan merealisasi aspek kebebasan aktivitas dari kedemikian, inilah yang dinamakan. Bhumi Awan Dharma yang mematahkan rintangan dan merealisasi kebenaran.
Dengan Samadhi kita akan tenang dan damai. Daslam kondisi apapun kita harus tenang dan damai. Batin kita harus tenang. Hati kitapun harus damai, Karena itu dikatakan “ Mematahkan segala rintangan kearah kebebasan dalam segala sesuatu. “ Batin kita harus benar-benar damai dan bebas. Sungguh banyak rintangan yang secara alami menghalangi kita, ini karena adanya kejahatan. Saat menjalankan kebaikan ada berbagai kejahatan yang menghambat. Jadi, jika kita memiliki batin yang bebas, maka secara alami semua rintangan akan terpatahkan. Rintangan yang menghambat kebebasan adalah kejahatan, sedangkan yang harus kita dapatkan adalah ajaran baik yang membawa kebebasan. Dengan begitu kejahatan tak dapat menghalangi “Merealisasi aspek kebebasan aktivitas dari kedemikianan”, kita pun dapat merealisasi kebebasan dari kedemikianan.
Setiap orang memiliki hakikat yang cemerlang. Ini yang disebut. “Bhumi awan Dharma yang mematahkan rintangan dan merealisasi kebenaran” Saudara sekalian mempelajari ajaran Buddha sesungguhnya sangat sederhana. Semua tak lepas dari kehidupan kita. Asalkan di dalam masyarakat keteguhan hati kita tidak terpengaruh oleh noda batin yang ada di tengah masyarakat dan kita dapat meneguhkan hati kita untuk mengembangkan potensi bajik kita, berarti jalan kita sudah benar. Jadi, semoga semua orang bisa menggunakan hati Buddha yang lapang tak tergoyahkan. Kita harus menggunakan potensi bajik yang bagai aliran awan Dharma untuk menyelimuti semua makhluk. Jadi kita semua harus senantiasa selalu bersungguh hati.
Demikianlah diintisarikan dari Video Sanubari Teduh – Enam Praktek – 10 Bhumi – Bagian 10/11 (183) https://youtu.be/7brVgTlOvjw
Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA : Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB
Channel Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/#/live/daaitv
GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva