Sanubari Teduh – Enam Praktek – 10 Bhumi – Bagian 3/11 (174)
Video Youtube : https://youtu.be/966XPdwVDrw
Sepuluh Bhumi :
- Bhumi Sukacita
- Bhumi Bebas Kotoran
- Bhumi Cahaya Cemerlang
- Bhumi Kebijaksanaan Membara
- Bhumi Tak Terkalahkan
- Bhumi Manifestasi
- Bhumi Jangkauan Jauh
- Bhumi Tak Tergoyahkan
- Bhumi Kebijaksanaan Bajik
- Bhumi Awan Dharma
Saudara se-Dharma sekalian, saat ini adalah saat yang terbaik untuk melatih diri. Bukankah batin semua orang sangat tenang ? Batin yang hening akan membawa kecemerlangan. Kita setiap terus membahas bahwa dalam batin setiap orang ada hakekat murni. Jika kita dapat kembali pada hakikat murni ini, maka bukankah batin kita cemerlang ? Sebelumnya kita telah membahas tentang bebas kotoran. Kotoran berarti noda. Semua makhluk tidak merasa sukacita karena memiliki batin yang ternoda. Sebelum Bhumi bebas kotoran, ada Bhumi sukacita. Batin kita harus kembali pada hakikat murni, senantiasa penuh sukacita, dan tiada lagi noda batin. Akan tetapi saat kegelapan muncul dan batin di penui kerisauan, maka kecemerlangan hakikat sejati ini akan tertutup. Jadi, kini kita baru akan mulai melenyapkan kegelapan batin.
Untuk melenyapkan kegelapan batin sebelumnya kita sudah membahas bahwa kita harus melepaskan kemelekatan pada “perbedaan” dan “kemanunggalan”. Kita tidak boleh membedakan. Sesungguhnya kita mungkin merasa “ Ajaran Buddha mengatakan bahwa segalanya adalah murni. Anda pada dasarnya bersifat murni, saya juga pada dasarnya murni “ Ini Benar. Tetapi juga kemurnian ini tercemar, maka akan jadi berbeda. Ditengah perbedaan jika kita membedakan yang kita kasihi dan yang tidak kita kasihi maka kita akan terus melakukan kesalahan. Jika dikatakan semua adalah setara. Pelatihan diri apa lagi yang perlu dijalankan ? Ini juga tidak benar. Sesungguhnya justru karena kita semua memiliki kualitas dasar yang sama maka setelah mengetahui kesalahan, lalu apa yang harus kita lakukan ? Kita harus berubah. Jadi kita harus membedakan benar salah. Dengan demikian maka dengan sendirinya batin kita akan kembali cemerlang. Karena itu Bhumi selanjutnya disebut Bhumi Cahaya cemerlang.
Yang ketiga dari sepuluh Bhumi : Kekeruhan sentimen perbedaan dan kemanunggalan sudah dimurnikan, kecemerlangan kesadaran akar terbangkitkan, Sutra mengatakan, kemurnian membangkitkan kecemerlangan inilah yang disebut Bhumi cahaya cemerlang. Kita telah membahas hal ini, akan tetapi kita juga jangan berkata. “ Kalau begitu, kita tidak perlu lagi mengejar kemajuan. “ Ini tidak benar. Mengetahui bahwa pembedaan adalah salah, maka kita harus segera memperbaiki diri. Jika kita dapat membedakan benar dan salah dengan jelas, inilah yang disebut “Pandangan kemanunggalan dan perbedaan “. Yang benar adalah benar, yang tidak benar adalah tidak benar. Untuk terbebas dari kekotoran, yang salah harus diperbaiki. Dengan demikian kita akan mencapai kemurnian. Jadi sering dikatakan “Pertobatan adalah pemurnian” Jika yang salah diperbaiki, maka tiada lagi kesalahan. Artinya sama saja “ Kecemerlangan kesadaran akan terbangkitkan “ Jika kita dapat membedakan benar dan salah dengan jelas dan memperbaiki kesalahan maka kita akan kembali pada kebenaran sejati. Cahaya kebijaksanaan kita akan bangkit. Cahaya kebijaksanaan yang pada dasarnya kita miliki secara alami akan dapat kita bangkitkan.
Dapat membedakan benar dan salah dengan jelas, batin jernih, tidak terbelenggu oleh pandangan emosional, maka akan dapat memancarkan kebijaksanaan yang cemerlang bagai permata yang berkilau.
Makhluk hidup mudah tersesat akibat pandangan emosional. Jika ditengah keduniawian kita mampu melihat jelas yang benar dan salah serta dapat mengubah pola pikir, maka kecemerlangan akan bangkit. Inilah kebijaksanaan.
Saudara sekalian, dalam kehidupan rumah tangga, kita harus mengembangkan kebijaksanaan. Untuk mengasah kecemerlangan batin kita, sesungguhnya sangatlah mudah. Asalkan pola pikir berubah, maka tiada lagi kesulitan. Yang sulit adalah mengubah pola pikir diri sendiri. Jika tak mampu mengubah pola pikir dan terus terbelenggu pandangan emosional kita akan sangat menderita. Bukan hanya membuat diri sendiri menderita, kita juga bahkan menyusahkan orang lain. Intinya, tujuan mempelajari ajaran Buddha hanya satu yakni meninggalkan noda, kotoran dan kegelapan batin agar dapat kembali pada batin yang cemerlang. Untuk itu harap semua senantiasa selalu bersungguh hati.
Demikianlah diintisarikan dari Video Sanubari Teduh – Enam Praktek – 10 Bhumi – Bagian 3/11 (174) https://youtu.be/966XPdwVDrw
Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA : Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB
Channel Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/#/live/daaitv
GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva