Sanubari Teduh – Enam Praktek – 10 Bhumi – Bagian 4-1/11 (175)

 

Video Youtube : https://youtu.be/5myzcBrKRkw

 

Sepuluh Bhumi :

  1. Bhumi Sukacita
  2. Bhumi Bebas Kotoran
  3. Bhumi Cahaya Cemerlang
  4. Bhumi Kebijaksanaan Membara
  5. Bhumi Tak Terkalahkan
  6. Bhumi Manifestasi
  7. Bhumi Jangkauan Jauh
  8. Bhumi Tak Tergoyahkan
  9. Bhumi Kebijaksanaan Bajik
  10. Bhumi Awan Dharma

 

Saudara se-Dharma sekalian,  sebelumnya kita membahas  Bhumi Cahay Cemerlang. Sebelum mencapai Bhumi Cahaya Cemerlang. Kita harus bebas dari kotoran melenyapkan segala tabiat buruk yang mungkin telah kita pupuk selama puluhan tahun. Dengan begitu batin kita baru bisa murni. Saat batin murni,  baru bisa memancarkan cahaya cemerlang. Cahaa dibedakan menjadi cahaya halus, cahaya redup dan cahaya terang. Jika batin semakin dibersihkan, maka cahayanya semakin terang.

 

Yang keempat adalah Bhumi Kebijaksanaan Membara. Bukan hanya memancarkan cahaya, melainkan juga membara, karena itu disebut Bhumi Kebijaksanaan Membara. Dikatakan Ketika kecemerlangan kebijaksanaan telah mencapai sampai pada puncaknya, kesadaran Buddha pun sempurna. Dengan kesadaran sempurna, cahaya kebijaksanaanpun membara bagai nyala api yang menghancurkan semua pandangan emosional.  Penggalan ini cukup jelas, ini bertujuan untuk memberitahu kita bahwa jika kebijaksanaan kita sudah mencapai puncaknya, maka berarti kita telah mencapai kesadaran Buddha . Kita sering membahas bahwa makhluk awam batin nya diliputi kegelapan, maka tidak dapat memahami kondisi luar. Jadi setiap saat mereka banyak melakukan kekeliruan. Ini akibat kegelapan batin makhluk awam.  Kini kita telah mempelajari ajaran Buddha. Dalam mempelajari ajaran Buddha, kita harus berpaling dari kegelapna batin dan menuju pada kebijaksanaan cemerlang. Untuk berpaling dari kegelapan menujuh kebijaksanaan, kita harus berjalan selangkah demi selangkah menuju ke arah kebijaksanan itu.

 

Apa yang di sebut kebijaksanaan ? yaitu melampaui perbedaan antara diri sendiri dan orang lain. Artinya kita memahami bahwa segala sesuatu di dunia  adalah satu kesatuan. Dari satu hakikat yang sama menjadi berbagai wujud yang beraneka ragam. Sesungguhnya begitu banyak kondisi yang beraneka ragam, jika kita telaah dengan kebijaksanaan bukankah segala kondisi ini memiliki satu sumber yang sama ? Segala sesuatu bersumber dari pikiran. Jika pikiran kita dapat kembali pada kebenaran sejati yang murni dan cemerlang maka itulah kebijaksanaan. Inilah kebijaksanaan yang murni dan tidak membedakan. Jadi mengenai kebijaksanaan cemerlang saat kebijaksanaan berada pada puncaknya inilah yang disebut kesempurnaan kesadaran Buddha.

 

Segala sesuatu di dunia memiliki kondisi yang beragam. Ketahuilah dengan kebijaksanaan cemerlang bahwa semuanya bersumber pada yang satu, yaitu pikiran. Saat kebijaksanaan mencapai puncaknya, kesadaran Buddha pun akan sempurna.

 

Setelah mendengar ajaran Buddha, haruslah direnungkan dan dipraktekkan untuk menyempurnakan kesadaran. Dengan begitu, cahaya kebijaksanaan dengan sendiri akan membara dan melenyapkan segala noda batin.

 

Jadi dalam mempelajari ajaran Buddha, kita harus selalu bersungguh-sungguh hati terlebih lagi ketidakkekalan hanya sebatas tarikan nafas. Ketidakkekalan selalu ada di sekitar kita. Bolehkah kita tidak mawas diri ? Jadi, kita harus senantiasa selalu bersungguh hati.

 

Demikianlah diintisarikan dari Video Sanubari Teduh – Enam Praktek – 10 Bhumi – Bagian 4-1/11 (175) https://youtu.be/5myzcBrKRkw

 

Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA : Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB

Channel  Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/#/live/daaitv

GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva