Sanubari Teduh – Enam Praktek – 10 Bhumi – Bagian 6-2/11 (179)
Video Youtube : https://youtu.be/Q0MkTECawSQ
Saudara se-Dharma sekalian, kondisi hati kita sangat tenang. Saat kondisi luar dan batin menyatu, inilah kondisi yang paling indah. Karena itu kits hsrus berusaha agar batin kita senantiasa hening dalam setiap kondisi tanpa terusik noda batin. Jika kita dapat melenyapkan noda batin, jika batin kita berada dalam keheningan, maka seperti apapun kondisi diluar tak akan membawa kekacauan bagi batin kita. Jika kita harus bergantung pada kondisi luar untuk membuat batin kita tenang, ini berartiketrampilan kita belum cukup. Dalam kondisi tenang kita juga harus selalu menjaga ketenangan batin kita, bahkan kita harus maju selangkah lagi. Yakni saat kondisi luar tidak tenang, batin kita harus tidak tergoyahkan. Inilah keterampilan yang sesungguhnya.
Sepuluh Bhumi :
- Bhumi Sukacita
- Bhumi Bebas Kotoran
- Bhumi Cahaya Cemerlang
- Bhumi Kebijaksanaan Membara
- Bhumi Tak Terkalahkan
- Bhumi Manifestasi
- Bhumi Jangkauan Jauh
- Bhumi Tak Tergoyahkan
- Bhumi Kebijaksanaan Bajik
- Bhumi Awan Dharma
Yang keenam dari Sepuluh Bhumi adalah Bhumi Manifestasi. Berhubung pandangan tentang wujud kemanunggalan dan perbedaan tak lagi ada, hakekat kedemikian yang murni pun tampak. Mengenai Bhumi Manifestasi, juga dibahas mengenai hakikat murni diri kita. Seperti yang tadi kita bahas, saat kondisi luar berubah. Kemurnianpun berubah menjadi ternoda. Karena itu, di dalam pembahasan Sepuluh Bhumi, hanya ada satu hal yang ingin disampaikan kepada kita yakni batin harus dijaga kemurniannya.
Sebelumnya telah dibahas tentang Bhumi Kebijaksanaan Membara, artinya kebijaksanaan telah memancar. Dengan demikian, hakikat sejati kita seharusnya juga tampak pada saat itu, bagaikan matahari yang terbit setelah malam berlalu keadaan pun menjadi terang benderang. Demikianpula, sesungguhnya batin kita menyimpan potensi tidak terhingga. Kita memiliki cahaya hakikat sejati yang lapang dan setara. Akan tetapi kondisi luar membuat hakikat ini tertutup. Akibatnya kita hanya melihat kondisi luar dan tidak melihat ke dalam batin.
Setelah kebijaksanaan membara terealisasi, maka kebijaksanaan ini akan menyinari batin kita. Dengan begitu hakikat sejati kita pun tampak. Bagaimana sebenarnya sifat hakiki kita ? Mampu merangkul semuanya. Merangkul artinya tidak membeda-bedakan. Kita tidak membedakan orang yang dikasihi atau yang dibenci. Kita telah memahami bahwa pertemuan antar manusia adalah berkat jalinan jodoh. Orang yang sangat kita kasihi sekalipun suatu hari pasti akan berpisah dengan kita saat jalinan jodoh berakhir. Ini adalah hukum alam. Adapula orang yang menjalin jodoh tidak baik. Mulanya hubungan mereka baik-baik saja hingga suatu saat timbul masalah dan timbullah kebencian yang tidak ada habisnya. Di dalam keluarga ada kondisi seperti ini. Suami dan istri sering bertengkar. Jika dikatakan tidak mencintai pasangan mereka, tidak juga. Ini semua akibat noda batin. Inilah pembedaan yang dibuat makhluk awam. Dengan orang yang di suka, mereka berharap dapat selalu bersama. Suka dan tidak suka di bedakan denghan jelas. Jadi inilah deskriminasi. Saat hati merasa nyaman dengan seseorang kita sangat mengasihinya. Saat tidak merasa nyaman, kita menolaknya. Inilah perbedaan cinta dan benci. Perasaan cinta bisa sangat dalam. Kebencian pun dapat berubah menjadi dendam. Hal duniawi ini tidak jelas dan tidak akan habis dibahas.
Segala di dunia ini akan berlalu seiring waktu. Jika dapat tidak melekat pada cinta dan benci tidak perhitungan dan membanding-bandingkan barulah kita dapat terbebas dari sikap deskriminatif.
Banyak hal yang sesungguhnya tidak dapat dilihat, tetapi malah membawa noda batin. Jika noda batin dapat dilenyapkan hakikat sejati akan kembali murni, kebijaksanaan cemerlang pun tampak.
Semoga setiap orang dapat melenyapkan pandangan emosional, menampakkan kembali hakikat sejati yang cemerlang. Mengembangkan makna dan potensi kehidupan, serta tidak menyia-yiakan ajaran Buddha.
Jadi mengenai Bhumi Manifestasi, kita diajarkan untuk sungguh-sungguh membangun kemurnian batin sehingga dapat melihat kebenaran dengan jelas. Jangan biarkan terjadi tanah longsor dan gunung meletus dalam batin kita. Terlebih lagi jangan sampai terjadi banjir atau badai dalam batin kita. Untuk itu kita harus sungguh-sungguh menjaga batin kita. Dengan demikian, kemurnian hati kita yang pada dasarnya tampak indah akan tampak. Kita semua pada dasarnya memiliki kecemerlangan cinta kasih yang sama dengan Buddha. Jadi harap semua senantiasa selalu bersungguh hati.
Demikianlah diintisarikan dari Video Sanubari Teduh – Enam Praktek – 10 Bhumi – Bagian 6-2/11 (179) https://youtu.be/Q0MkTECawSQ
Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA : Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB
Channel Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/#/live/daaitv
GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva