Sanubari Teduh – Enam Praktek – 10 Bhumi Bagian 9/11 (182)
Video Youtube : https://youtu.be/AIZyrYKVl3M
Sepuluh Bhumi :
- Bhumi Sukacita
- Bhumi Bebas Kotoran
- Bhumi Cahaya Cemerlang
- Bhumi Kebijaksanaan Membara
- Bhumi Tak Terkalahkan
- Bhumi Manifestasi
- Bhumi Jangkauan Jauh
- Bhumi Tak Tergoyahkan
- Bhumi Kebijaksanaan Bajik
- Bhumi Awan Dharma
Saudara se-Dharma sekalian, beberapa lama ini saya terus membahas tentang Bhumi, saya telah mengulas kecemerlangan batin atau Bhumi Kebijaksanaan Membara. Kecemerlangan Batin dapat menerangi jalan kita. Jadi, jalan ini menjadi nyata dan terang sehingga kita dapat terus melangkah maju. Kita juga telah membahas Bhumi kedelapan yakni Bhumi Tak Tergoyahkan. Kita membuktikan bahwa kondisi sekitar kita begitu indah. Bukan hanya itu kita harus juga melakukan praktik nyata. Saat memahami kedemikian sejati. Kita harus memegangnya dengan teguh. “Sejati” berarti tidak palsu. “Demikian: berarti yang sebenarnya. Jadi kebenaran sejati ini tidak palsu. Ini adalah kebenaran tertinggi. Kondisi batin seperti ini harus dipertahankan. Ketika batin dapat dipertahankan, maka batin Bodhi tak akan tergoyahkan. Kita telah membahas batin Bodhi ini sebelumnya. Dalam proses melatih diri. Kita harus menggunak 37 Faktor Pencerahan untuk meneguhkan batin kita. Jadi, dikatakan “ Dengan batin Bodhi yang tak tergoyahkan. Dan kedemikian yang tunggal, potensi bajik dikembangkan tanpa gagal. Setiap orang memiliki hakikat sejati yang sama. Hakikat kedemikian dan kebenaran sejati ini sangat murni tanpa noda. Berhubung tanpa noda, maka kita tak lagi terbelenggu oleh masalah antarmanusia. Tiada lagi masalah antarmanusia yang dapat mengganggu batin kita. Berhubung telah berpegang teguh pada kebenaran batin Bodhi kita tak tergoyahkan. Jadi, kita harus paham dengan jelas dan harus bersemangat. Kita harus mempertahankan semangat awal kita. Karena itu saya sering berkata kepada kalian, bahwa kita harus mempertahankan niat yang muncul seketika. Berhubung telah menemukan jalan benar, maka penemuan sesaat itu hendaknya sungguh-sungguh kita pertahankan. Janganlah menyimpang sedikitpun.
Jalan kebenaran harus ditapaki. Menyimpang sedikit saja, dapat membuat kita jauh tersesat. JIka ada penyimpangan sedikit saja, kita tak akan dapat melangkah lurus di jalan benar. Dengan jalan tanpa menyimpang kita baru dapat membimbing orang lain.
Jadi setelah menemukan jalan benar, kita harus berjalan lurus. Dengan begitu batin Bodhi kita tak akan tergoyahkan dan tak akan menyimpang sedikitpun. Kita akan dapat berjalan sesuai jalan ini tanpa menyimpang. Selain tidak menyimpang, kita juga harus melangkah maju dan penuh semangat sejak awal. Batin Bodhi kita tidak menyimpang dan tetap seperti di awal. Jadi, setelah berjalan di jalan seperti ini dengan Bodhicitta, apa yang harus kita lakukan ? Kita harus menyebarkannya kepada orang banyak. Setiap orang memiliki kemampuan potensi dan kekuatan yang tak terhingga. Jadi kita harus mengembangkan Potensi Bajik ini. Jadi, dalam mempelajari ajaran Buddha, kita harus dapat mencapai tingkatan ini. Jika kita dapat mencapai kondisi batin kita yang tak tergoyahkan dan terus melangkah maju, maka kita akan mencapai yang kesembilan, yakni Bhumi Kebijaksanaan Bajik.
Bhumi Kebijaksanaan Bajik, yakni mencapai tubuh kedemikian dan mengembangkan kapasitas terampil. Dengan begitu, segala yang terefleksi adalah kedemikian. Pada tingkatan ini kita telah merealisasi kedemikian, apa yang dimaksud dengan kedemikian. Setelah menapaki jalan dari Bhumi Sukacita dan melangkah tahap demi tahap kita sampai pada Bhumi Tak Tergoyahkan. Ini berarti kita telah merealisasi kebenaran. Degan begitu , berarti kita telah menyatu dengan kedemikianan. Jadi kita harus mengembangkan kapasitas terampil kita. Kita harus mulai mengembangkan kapasitas ini. Inilah Kebijaksanaan murni.
Dalam kehidupan sehari-hari, bagaimana kita membedakan benar dan salah ? Salah berarti sesuatu yang tidak benar. Kita harus menjaga diri sendiri, jangan sampai berbuat salah. Jika ada sedikit saja niat. Yang membuat kita terjerumus dalam kesalahan. Maka satu langkah saja yang salah, langkah-langkah berikutnya juga akan salah. Karena itu kita harus dapat membedakan mana yang salah dan benar. Jangan sampai hal itu menggoyahkan batin kita.
Jika dapat mengembangkan kapasitas terampil, mempertahankan semangat awal. Serta membedakan benar dan salah, barulah kita bisa mempelajari kebijaksanaan tanpa rintangan seperti Buddha.
Dengan kebijaksanaan tanpa batas, Bodhisattva mengamati kondisi semua makhluk dan mengetahui semua sebagaimana adanya. Setelah memperoleh tanpa rintangan Bodhisattva dapat membabarkan seluruh Dharma dan membuat semua makhluk mendapat manfaat.
Saudara sekalian, mempelajari ajaran Buddha, sesungguhnya dilakukan dalam keseharian. Terhadap orang lain, baik yang berada di sekita kita, maupun yang jauh dari kita. Kita harus merasa saling terkait. Kita harus bersumbangsih dengan cinta kasih. Jadi cinta kasih yang langgeng dan luas merupakan bagian dari praktik Bodhisattva. Jadi, harap semua selalu bersungguh hati.
Demikianlah diintisarikan dari Video Sanubari Teduh – Enam Praktek – 10 Bhumi Bagian 9/11 (182) https://youtu.be/AIZyrYKVl3M
Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA : Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB
Channel Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/#/live/daaitv
GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva