Sanubari Teduh – Enam Praktek – 10 Dedikasi – Bagian 1/10  (162 )

Video Youtube : https://youtu.be/vgCCpo10nnw

 

Saudara se-Dharma sekalian,  saat batin menyatu dengan kondisi saat ini, apakah kalian dapat merasakan ketenangan ? Baik saat sendirian maupun berada di tengah banyak orang. Batin kita harus senantiasa jernih. Apakah kita sudah berada di tahap ini ? kita harus sering mengevaluasi diri. Dalam mempelajari ajaran Buddha, kita harus sering bertanya pada diri sendiri apakah batin kita senatiasa menyatu dengan kebenaran. Benar berarti tidak palsu. Melatih diri haruslah dengan niat yang benar, bukan yang palsu. Apakah sejak awal niat kita dilandasi oleh hati Buddha?  Jadi, dalam mempelajari ajaran Buddha, terlebih dahulu kita harus meneladani hati Buddha. Jika setiap orang pada dasarnya memiliki  hakikat yang sama dengan Buddha, lalu mengapa kita terombang ambing dalam kelahiran kembali ? Entah sudah berapa kehidupan dan berapa lama kita terombang ambing. Kita sekarang tidak dapat mengetahuinya. Kini kita hanya tahu bahwa kegelapan batinlah yang menyebabkan kelahiran kembali. Kita mungkin tahu bahwa mulanya batin kita bersifat murni, lalu karena berbagai sebab, batin kita mulai dipenuhi noda, noda ini terus bertambah dan berlipat ganda. Kini, kita harus mengikis noda dan kegelapan batin ini selapis demi selapis. Kini kita harus mengerahkan usaha keras untuk kembali kepada hakikat kita yang murni. Kita harus menjalankan praktik bertahap mulai dari sepuluh keyakinan, sepuluh kediaman, sepuluh praktik hingga sepuluh dedikasi.

 

  1. Praktik 10 Keyakinan
  2. Praktik 10 Kediaman
  3. Praktik 10 Praktik
  4. Praktik 10 Dedikasi
  5. Praktik 10 Bhumi
  6. Praktik Pencerahan Setara

 

Praktik Sepuluh Dedikasi :

  1. Dedikasi menolong semua makhluk hidup tanpa melekat pada ciri makhluk hidup.
  2. Dedikasi tidak terusak
  3. Dedikasi setara semua Buddha
  4. Dedikasi ke segala tempat
  5. Dedikasi pahala tanpa batas
  6. Dedikasi akar kebajikan adaptasi setara
  7. Dedikasi adaptasi setara terhadap semua makhluk
  8. Dedikasi ciri kedemikian
  9. Dedikasi pembebasan tanpa belenggu dan kemelekatan
  10. Dedikasi alam Dharma tanpa batas

 

Metode-metode yang kita bahas sebelumnya lebih banyak memberi manfaat bagi diri sendiri dan hanya sedikit manfaat bagi orang lain. Tentu, jika tidak pernah menjadi murid, bagaimana kita mau menjadi guru ? Setiap orang harus belajar secara bertahap. Jadi, jangan kita mengeluh terhadap jalan yang panjang ini. Kita harus tetap bersungguh hati dan giat. Kita harus senantiasa membersihkan cermin batin kita agar selalu jernih. Sebelumnya saya sudah mengatakan bahwa kini tujuan pembahasan kita adalah memperkuat tekad welas asih. Selain berlatih demi manfaat bagi diri sendiri kita juga harus membawa manfaat bagi semua makhluk.

 

Saya ingin berbagi kepada kalian tentang yang pertama dari sepuluh dedikasi, yakni membimbing semua makhluk. Arti dari sepuluh dedikasi adalah memperluas dedikasi kita dari kecil menjadi besar. Untuk itu, pertama kita harus membimbing semua makhluk. Untuk membimbing semua makhluk kita harus terjun ke tengah masyarakat. Masyarakat sangat kompleks, memiliki banyak masalah dan kerisauan. Kita harus bagaimana ? Pertama, kita harus meninggalkan ciri makhluk hidup, kembali pada pikiran tak terkondisi menujuh ke jalan Nirvana, inilah yang disebut menolong semua makhluk.

 

Terhadap orang yang tidak berjodoh dengan kita, janganlah timbul penolakan atau rasa benci. Terhadap orang yang berjodoh dengan kita, juga jangan tamak dan melekat. Hati Buddha yang murni dan tidak melekat pada ciri makhluk hidup inilah yang disebut pikiran tak terkondisi.  Inilah tujuan kita mempelajari ajaran Buddha. Kita harus selalu menjaga pikiran kita agar tidak terpengaruh kondisi.

 

Batin yang sangat hening disebut “Tanah Cahaya Hening” Keheningan tanpa gejolak ini disebut jalan menujuh Nirvana. Jika dapat mencapai kondisi ini, barulah kita disebut menolong semua makhluk Untuk dapat menolong semua makhluk batin kita harus sangat jernih. Kita tidak boleh melekat atau terpengaruh kondisi. Kita harus meninggalkan ciri makhluk hidup agar tidak ikut terjerumus ke dalam berbagai gejolak emosi makhluk awam. Jika terjerumus kita akan sangat menderita. Jika terjerumus ke dalam berbagai emosi, maka kita akan sangat menderita.

 

Pencapaian tertuju pada Kebenaran Sejati

Pencarian tertuju pada Bodhi  atau pencerahan tertinggi

Penyelamatan tertuju pada semua makhluk

 

Kita harus mempertahankan kemurnian hati yang tanpa noda ini. Kita semua hendaknya mengikuti langkah Bodhisattva. Kita semua harus bertekad dan berikrar untuk berada di tengah-tengah semua makhluk. Buddha Sakyamuni adalah guru pembimbing Dunia Saha ini. Selamanya beliau tidak akan meninggalkan semua makhluk berwatak keras di sini, Jadi, saudara sekalian kita semua harus  senantiasa selalu bersungguh hati.

 

Demikianlah diintisarikan dari Video Sanubari Teduh – Enam Praktek – 10 Dedikasi – Bagian 1/10  (162 ) https://youtu.be/vgCCpo10nnw

 

Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA : Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB

Channel  Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/#/live/daaitv

 

 

GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva