Sanubari Teduh – Enam Praktek – 10 Dedikasi – Bagian 5/10  (166)

 

Video Youtube : https://youtu.be/_uYCE1Ld6TA

 

Praktik Sepuluh Dedikasi :

  1. Dedikasi menolong semua makhluk hidup tanpa melekat pada ciri makhluk hidup.
  2. Dedikasi tidak terusak
  3. Dedikasi setara semua Buddha
  4. Dedikasi ke segala tempat
  5. Dedikasi pahala tanpa batas
  6. Dedikasi akar kebajikan adaptasi setara
  7. Dedikasi adaptasi setara terhadap semua makhluk
  8. Dedikasi ciri kedemikian
  9. Dedikasi pembebasan tanpa belenggu dan kemelekatan
  10. Dedikasi alam Dharma tanpa batas

 

 

Saudara se-Dharma sekalian, setiap hari kita selalu berdiskusi dan berbagi. Saat orang berbagi tentang ajaran yang tertulis  dalam Sutra, hatinya merasa sukacita. Mereka berbagi kebahagiaan ini dengan kita. Orang yang mendengarpun harus menumbuhkan rasa sukacita di dalam hati. Setelah menerima cerita inspiratif dalam kehidupan sehari-hari kita harus membangkitkan rasa sukacita dalam setiap hal yang kita lakukan. Dengan demikian hati kita baru menyatu dengan Buddha.

 

Belakangan ini kita selalu membahas dedikasi, memperluas dedikasi. Kita harus mengubah noda batin awam kita ke arah kemurnian hati Buddha. Saya harap setiap hari kita dapat bersemangat untuk terus melangkah maju dengan mantap. Setiap langkah kita harus sesuai Dharma. Setiap Dharma harus terukir dalam Lubuk hati kita. Dari dalam lubuk hati, kita harus membangkitkan semangat untuk terus maju dengan langkah yang benar. Jika dapat melakukan ini maka kita tidak berada jauh dari kebuddhaan. Jadi hari ini kita akan membahas yang kelima dari 10 dedikasi. Saya berbagi dengan kalian dengan sukacita, kalianpun harus menerima dengan sukacita. Ingatlah makna dedikasi, mengubah kecil menjadi besar. Kecil berarti egois dan mementingkan kepentingan pribadi. Pikiran yang penuh ego harus kita ubah. Inilah yang dimaksud “mengubah”.

 

Kita harus memperluas dedikasi menjadi besar. Besar berarti  bebas dari ego dan keakuan. Sehingga dapat mencapai kesucian dan merangkul dunia dengan cinta kasih. Inilah kondi hati para Buddha yang juga merupakan kondisi batin yang murni. Inilah tujuan dedikasi kita.

 

Yang kelima dari sepuuluh dedikasi adalah pahala hakiki yang tidak terbatas dari Para Buddha di semua dunia yang jumlahnya melebihi pasir sungai gangga. Inilah dedikasi tanpa batas. Dedikasi kelima merujuk pada seluruh dunia. Hati kita harus mengarah pada seluruh dunia. Dunia seperti apa ? Dunia para Buddha. Dikatakan bahwah jasa kebajikan Para Buddha yang jumlah melebihi pasir gangga adalah tidak terbatas  inilah pahala tanpa batas. Artinya dunia ini sangat luas. Bukan hanya luas, bahkan berjumlah tak terhingga.

 

Beberapa hari saya berkata kepada kalian bahwa kita harus berada di tengah masyarakat. Hati kita harus kosong dari kemelekatan, tanpa keakuan, tanpa konsep individu, tanpa konsep pribadi, tanpa konsep makhluk hidup, tiada pemikiran tentang bentuk diri. Kita harus mengosongkan hati dari segala kemelekatan baru dapat merangkul semua makhluk di dunia. Semua ini harus dimulai dari pelatihan ke dalam batin kita. Jadi dapat bersifat rendah hati adalah “gong”, dapat bersikap sopan santun adalah ”de”. Jika kita dapat menghormati semua orang dan hidup harmonis dengan mereka, maka kebajikan kita menjadi tak terhingga. Kebajikan ini dapat menaungi hati semua makhluk yang tak terhingga banyaknya. Inilah yang disebut tidak terbatas. Jasa kebajikan kita dapat lebih banyak menginspirasi lebih banyak orang dan menyadarkan lebih banyak orang. Batin kita dapat merespon batin semua makhluk. Tubuh kita dapat menyelamatkan tubuh mereka. Jadi tubuh dan pikiran kita dapat merespon banyak makhluk yang tak terhingga. Inilah yang disebut pahala (Gong de) tanpa batas. Demikianlah kita harus menyalurkan dedikasi.  Pikiran kita harus mengarah  pada Buddha, sedangkan tubuh kita harus membimbing semua makhluk.

 

Dengan berlatih ke dalam batin dan mempraktikkan sopan santun, kebajikan kita dapat menaungi semua makhluk. Kita hendaknya senantiasa membangkitkan tekad agar batin kita dapat merespon batin semua makhluk dan tubuh dapat menyelamatkan tubuh semua makhluk.

 

Berikutnya saya akan menjelaskan tenang dedikasi pahala tanpa batas. Dikatakan yang dimaksud semua tempat adalah dunia yang dimaksud setara semua Buddha adalah Tathagata. Tadi kita membahas bahwa dunia meliputi semua tempat  termasuk tanah para Buddha yang tak terhingga. Tathagata adalah sebutan bagi semua Buddha. Para Buddha bagai butir pasir. Duniapun demikian. Jadi pikiran kita hendaknya berada di dunia para Buddha dan hati para Buddha.

 

Jika dapat memfokuskan pikiran ke suatu tempat maka kita akan dapat membangkitkan hati Buddha dan menjalankan praktik Buddha di tengah masyarakat  sehingga mampu melihat kondisi dunia dengan jelas.

 

Dengarkan suara hati sendiri. Jika dapat mengendalikan diri dan membuat sel tubuh mengeluarkan irama yang gembira. Maka kita akan dapat mencapai ketenangan dan kedamaian.

 

Melatih diri adalah membina pikiran. Jika pikiran lengah, maka akan sulit diluruskan. Untuk membuat sel seluruh tubuh kita dipenuhi rasa syukur dan dapat menyanyikan irama kegembiraan setiap hari, dibutuhkan pembinaan yang tidak sebentar.

 

Saudara sekalian, saya harap kalian dapat menggunakan hati yang paling murni dan paling penuh sukacita untuk menerima ajaran Buddha. Apakah hari esok atau ketidakkekalan yang datang terlebih dahulu ? Tiada yang tahu. Kehidupan tidaklah kekal. Setelah mendengar ajaran ini, hendaknya segera diterapkan hari ini juga. Selain itu, dalam setiap detik, setiap menit, setiap hari, setiap bulan dan setiap tahun kita tidak boleh lepas dari irama sel tubuh yang penuh sukacita. Baiklah saudara sekalian, kita tentu harus selalu bersungguh hati.

 

Demikianlah diintisarikan dari Video Sanubari Teduh – Enam Praktek – 10 Dedikasi – Bagian 5/10  (166) https://youtu.be/_uYCE1Ld6TA

Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA : Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB

Channel  Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/#/live/daaitv

 

GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva