Sanubari Teduh – Enam Praktek – 10 Dedikasi – Bagian 7/10 (168)
Video Youtube : https://youtu.be/BaoAixY5rlQ
Praktik Sepuluh Dedikasi :
- Dedikasi menolong semua makhluk hidup tanpa melekat pada ciri makhluk hidup.
- Dedikasi tidak terusak
- Dedikasi setara semua Buddha
- Dedikasi ke segala tempat
- Dedikasi pahala tanpa batas
- Dedikasi akar kebajikan adaptasi setara
- Dedikasi adaptasi setara terhadap semua makhluk
- Dedikasi ciri kedemikian
- Dedikasi pembebasan tanpa belenggu dan kemelekatan
- Dedikasi alam Dharma tanpa batas
Saudara se-Dharma sekalian, hari demi hari terus berganti. Akan tetapi kita yang melatih diri apakah tetap akan mempertahankan arah dan semangat tekad kita? Kita sering membahas bahwa hati, Buddha dan semua makhluk pada hakikatnya tiada perbedaan. Lalu, hati Buddha dan semua makhluk dimana letak perbedaannya? Perbedaannya terletak pada kegelapan batin kita. Begitu kegelapan batin muncul, pikiran kita akan menyimpang dan banyak melakukan perbuatan keliru. Jika pikiran kita menyimpang keluargapun menjadi kacau. Jika setiap keluarga kacau, dunia tak akan tenteram dan damai. Semua ini berawal dari niat dan pikiran manusia. Karena itu kita harus mendengar Dharma setiap hari. Setiap hari kita harus melatih ke dalam diri dan melakukan praktik keluar. Setelah mendengar Dharma, dibutuhkan perenungan dan pelatihan. Kita harus bersemangat melatih ke dalam diri. Dalam melakukan praktek keluar, kita harus penuh rasa hormat, inilah sikap kita dalam melatih diri.
Kita juga sudah membahas tentang yang keenam dari sepuluh dedikasi , yakni dedikasi akar kebajikan setara. Dunia para Buddha sama dengan dunia semua makhluk. Yang kita sebut dunia sama dengan Tanah Buddha. Para Buddha bersifat murni. Batin yang murni adalah Tanah Buddha. Kita percaya semua makhluk memiliki akar kebajikan yang sama dengan kita. Kita pun sama dengan Buddha. Inilah yang sudah kita dengar.
Hari ini kita akan membahas yang ketujuh. Dedikasi yang ketujuh adalah adaptasi setara terhadap semua makhluk. Semua makhluk di sepuluh penjuru memiliki hakikat yang sama dengan kita pada dasarnya setara, tiada tinggi atau rendah. Inilah yang disebut deikasi adaptasi setara terhadap semua makhluk. Kita harus tahu yang dimaksud adaptasi adalah beradaptasi dengan semua makhluk. Akan tetapi semua makhluk memiliki tabiat yang berbeda-beda. Setiap orang memiliki noda batin masing-masing. Setiap orang memiliki kekeliruan prilaku masing-masing. Bagaimana kita bisa beradaptasi dengan semua makhluk ini ? Beberapa hari lalu bukankah kita membahas bahwa kita harus menjaga kesadaran hati kita ? Kita harus membangkitkan kesadaran awal dan kesadaran akar kita. Meski hati kita sudah meninggalkan keduniawian, tetapi kita harus terjun ke tengah masyarakat. Yang di takutkan adalah begitu kegelapan batin bangkit, kita mudah terpengaruh kondisi sekitar. Berhubung dapat membangkitkan kesadaran awal dan meneguhkan kesadaran akar, maka di tenggah semu makhluk kita akan mampu beradaptasi tanpa terpengaruh efek negatif.
Berada di tengah masyarakat, jika dapat menjaga hati, membangkitkan kesadaran awal dan meneguhkan kesadaran akar, kita tidak akan terpengaruh oleh kegelapan semua makhluk.
Kita harus menghormati semua makhluk karena pada dasarnya setara dengan Buddha. Dengan pemikiran ini, maka dikatakan “Semua makhluk di sepuluh penjuru memiliki hakikat yang sama denganku, pada dasarnya semua setara, tiada tinggi atau rendah. Semua makhluk di sepuluh penjuru pada hakikatnya sama dengan kita. Hakekat semua makhluk adalah setara.
Mendekatkan hati kita dengan hati Buddha, kemudian mendekatkan diri dengan semua makhluk dan membimbing hati mereka agar semakin dekat dengan hati kita, inilah yang di sebut belajar sekaligus membimbing. Kita harus selalu memiliki pemikiran seperti ini. Inilah yang di sebut memperluas dedikasi. Berharap hati kita semakin dekat dengan hati Buddha. Berkat mengembangkan benih yang sebenarnya akar kebajikan tumbuh, maka mengetahui bahwa semua makhluk di sepuluh penjuru memiliki hakikat yang sama dengan kita.
Tanpa melewati masalah, kebijaksanaan akan tumbuh. Kita harus merasakan dan mengalami langsung baru dapat menumbuhkan kebijaksanaan. Sama halnya jika kita mendengar Dharma tanpa mempraktikkannya maka sebanyak apapun yang di dengar, akar kebajikan tak akan bertumbuh.
Dengan hati yang tulus merasakan penderitaan semua makhluk dengan rasa empati menghibur batin semua makhluk; menghormati semua makhluk, Buddha dan diri sendiri dengan setara , inilah dedikasi adaptasi setara terhadap semua makhluk.
Saudara sekalian setelah mendengar Dharma, kita harus merenungkannya. Setelah itu kita harus mempraktikkannya. Inilah yang disebut mendengar merenungkan dan mempraktikkan. Jadi harap semua senantiasa selalu bersungguh hati. Jangan biarkan akar kebajikan semua makhluk menjadi rusak. Harap semua selalu bersungguh hati.
Demikianlah diintisarikan dari Video Sanubari Teduh – Enam Praktek – 10 Dedikasi – Bagian 7/10 (168) https://youtu.be/BaoAixY5rlQ
Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA : Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB
Channel Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/#/live/daaitv
GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva