Sanubari Teduh – Enam Praktek – 10 Kediaman – Bagian 6 (150)
Video Youtube : https://youtu.be/0kSTC0J8MJM
Saudara se-Dharma sekalian, kondisi hening sangat baik. Sungguh, kondisi yang hening terasa sangat baik untuk melatih diri. Selain menjaga keheningan di pagi hari sebelum mulai beraktifitas, saat berada di tengah orang banyak dan sangat sibuk hati kita juga harus tetap tenang dan hening. Inilah kondisi batin untuk melatih diri. Ini juga merupakan bagian tersulit bagi praktisi Buddhis. Jadi, di dalam melatih diri, sesungguhnya tak lain kita tengah melatih hati.
Dalam enam Praktik, kita telah membahas tentang Sepuluh Tubuh Buddha dan sepuluh kediaman. Dalam “Kediaman Kemurniaan anak kecil”, kita membahas tentang aspek sepuluh Tubuh Buddha. Kita terus membahas tentang praktik dan kediaman. Di dalam enam Praktik terdapat 10 Kediaman. Berdiam, berarti tinggal di dunia ini dengan wujud tertentu. Tujuannya tak lain adalah membangkitkan kesadaran setiap orang. Segala kondisi yang kita temui bisa membangkitkan kesadaran kita.
Praktik 10 Kediaman :
- Pembangkitan Tekad
- Pembenahan
- Praktik Latihan
- Pembangkitan Kemuliaan
- Kesempurnaan Metode Terampil
- Pikiran Benar
- Ketidakmunduran
- Kemurnian anak kecil
- Kediaman Pangeran Dharma
- Kesucian
Dalam aspek kediaman Kemurnian anak kecil, diuraikan lagi tentang Sepuluh Tubuh Buddha, bagian demi bagian telah kita ulas. Tetapi apakah sudah selesai ? Masih belum. Karena dari sepuluh kediaman, kita baru membahas hingga yang ke 8, yaitu kediaman Kemurnian anak kecil. Jadi, sekarang kita akan membahas tentang Kediaman ke-9, yaitu, kediaman Pangeran Dharma. Melakukan kebajikan dengan segera bagaikan menumbuhkan embrio suci. Menggalang Bodhisattva dunia bagaikan mewariskan Benih Buddha. Jika keduanya terpenuhi manusia dapat menjadi Pangeran Dharma.
Berikutnya adalah Kediaman Penyucian atau inisiasi. Dalam ajaran Buddha, ini mirip dengan pernyataan berlindung yang menandakan seseorang resmi memasuki pintu ajaran. Untuk menjadi murid Tiga Permata anda harus menyatakan perlindungan dan bertekad menjalankan lima sila. Ini adalah yang minimal. Umat Buddh harus mempraktikkan ini. Dengan menjalankan lima sila, kita baru bisa menyucikan pikiran. Ini aalah tahap pertama. Akan tetapi, inisiasi yang kita bahas di sini bagai pewarisan tahta dari raja ke putranya. Buddha berharap setiap orang dapat menjadi putra-Nya yang dapat meneruskan misi. Kita harus terjun bersumbangsih. Inilah kediaman Penyucian atau inisiasi.
Bodhisattva adalah putra Buddha. Buddha menginisiasi mereka dengan tetesan air kebijaksanaan dan memastikan mereka sudah dewasa. Inilah kediaman Penyucian atau inisiasi.
Melatih diri haruslah ditengah masyarakat. Berlatih dengan menutup diri bagaikan memutus benih Buddha. Hendaklah memanfaatkan waktu yang ada untuk membawa manfaat bagi dunia.
Benih Buddha harus sunguh-sungguh kita hargai. Mungkin kita pernah bersama dengan Buddha berada di persamuan Sutra Bunga Teratai. Buddha membabarkan Dharma dan kita mendengarkan. Mungkin dalam persamuan Dharma itu saat Buddha meramalkan kebuddhaan para murid-Nya, kita juga ikut diramalkan, ini mungkin saja. Mungkin karena kita telah bertekad, maka kita banyak bertemu dengan orang yang menderita, ini juga mungkin. Jadi kita hendaknya memiliki sikap menghargai untuk terjun ketengah masyarakat dan bersumbangsih dengan sungguh-sungguh. Meski kehidupan penuh dengan penderitaan dan kerisauan, kita harus tetap sadar. Kita berada pada tingkatan makhluk awam. Berhubung masih makhluk awam, maka yang kita hadapi setiap hari adalah penderitaan dan kerisauan. Kerisauan itu timbul dari pikiran sendiri. Meski telah mendengar banyak Dharma. Masih banyak orang memiliki ego sangat kuat. Masih merasa hebat dari orang lain. Mereka tak mampu menaklukkan sifat-sifat ini. Ini yang disebut makhluk hidup berwatak keras. Watak keras ini harus kita taklukkan. Untuk itu di butuhkan usaha keras.
Saudara sekalian, penjelasan saya mengenai Sepuluh kediaman selesai sampai disini. Kebetulan dalam Sepuluh Kediaman ini terdapat aspek kemurnian anak kecil yang kemudian kita perinci lagi hingga pada pembahasan Sepuluh Tubuh Buddha. Sepuluh kediaman termasuk dalam Enam Praktik. Dalam praktik pelatihan menujuh kebuddhaan, terdapat aspek sepuluh Kediaman yang harus dilalui setahap demi setahap. Harap semua senantiasa selalu bersungguh hati.
Demikianlah diintisarikan Sanubari Teduh – Enam Praktek – 10 Kediaman – Bagian 6 (150) https://youtu.be/0kSTC0J8MJM
Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA : Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB
Channel Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/#/live/daaitv
GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva