Sanubari Teduh – Enam Praktek – 10 Keyakinan – Bagian 4 (139)

 

Video Youtube : https://youtu.be/dznQtZtQtgo

 

Saudara se-Dharma sekalian, keheningan membuat batin kita terbuka. Kita harus selalu menjaga kondisi batin kita agar senantiasa berada dikeheningan.

 

Praktik Sepuluh keyakinan:

  1. Keyakinan
  2. Pikiran
  3. Semangat
  4. Kebijaksanaan
  5. Konsentrasi
  6. Ketidakmunduran
  7. Usaha melindungi Dharma
  8. Dedikasi
  9. Sila
  10. Tekad

 

Kita sudah membahas sebagian dari Enam Praktik, yakni tentang 10 keyakinan. Selama pembahasan ini, dari sepuluh aspek ini, kita telah membahas kebijaksanan dan keteguhan pikiran. Kini kita akan membahas ketidakmunduran. Jika kita dapat mulai memiliki keyakinan yang berkesinambungan dalam pikiran, lalu tekun bersemangat melatih diri, kita tentu tidak akan mundur. Berikutmya adalah kebijaksanaan. Kebijaksanaan ini harus teguh. Jadi dibutuhkan juga keteguhan atau konsentrasi pikiran.  Jika berkonsentrasi, pikiran kita akan cemerlang, dan kita tidak akan mundur.

 

Jika kita memiliki hati yang pantang mundur,  senantiasa teguh dan selalu bersemangat, maka kondisi apapun yang muncul kita tetap tak akan terpengaruh. Berikutnya adalah usaha melindungdi Dharma. Kita harus senantiasa menjaga pikiran kita. Pikiran ini jangan sampai terpengaruh oleh hal-hal negatif di luar yang menggoyahkan keteguhan kita. Kita harus pantang mundur. Kita harus memiliki keteguhan pikiran.

 

Dengan demikian, kita akan dapat sampai kepada yang kedelapan, yakni dedikasi atau pelimpahan jasa. Pelimpahan jasa atau dedikasi yang sesungguhnya adalah menjaga kesadaran  murni kita. Kita harus selalu memiliki kesadaran yang cemerlang. Kita tahu bahwa setiap orang pada hakikatnya memiliki kebijaksanaan yang cemerlang. Dengan adanya kebijaksanaan yang cemerlang. Kita bisa melihat kondisi dengan jelas dan dapat senantiasa memilahnya.  Baik orang, hal, materi, maupun kondisi, kita dapat memahami semuanya dengan jelas tanpa ragu sedikitpun. Jadi, kita harus menjaga pikiran kita. Dengan demikian, setelah menghadapi kondisi luar, saat kembali melihat ke dalam batin, batin kita tetap murni dan cemerlang. Jadi dedikasi atau pelimpahan jasa berarti menghadapi segala sesuatu di luar dengan hati yang murni sehingga bebas dari kesalahan. Kemurnian ini akan terpantul kembali. Segala yang kita lakukan di luar selalu kita sadari dengan baik, bagaikan pantulan bayangan pada cermin . Cermin ini merefleksikan semua kondisi di luar. Tetapi bayangan dari kondisi luar ini juga terefleksi pada cermin itu sendiri, inilah yang disebut pantulan. Pantulan kondisi luar dapat di tangkap cermin ini. Inilah cermin kebijaksanaan dalam batin kita.

 

Senantiasa menjaga kesadaran yang cemerlang, tidak terpengaruh kondisi luar, selalu ingat untuk kembali pada batin yang murni tanpa noda bagaikan cahaya Buddha yang melimpah, inilah yang disebut pelimpahan jasa atau dedikasi.

 

Kesembilan adalah Sila. Mengenai sila, ia mutlak di perlukan dalam pelatihan diri. Saudara sekalian, dalam mempelajari ajaran Buddha, sila adalah sistem pedoman bagi kita. Tanpa adanya pedoman ini, kita akan mudah keluar jalur. Jika kita ingin tetap berdiam dalam cahaya kebijaksanaan Buddha  dan kondisi batin Buddha, kita tentu harus menjaga sila, karena dengan adanya sila, barulah cahaya batin kita ini dapat memancar secara berkesinambungan dan memantul kembali ke dalam batin kita. “Cahaya batin memancar, berdiam dalam keadaan tanpa kondisi”. Keadaan tanpa kondisi adalah kebuddhaan, artinya keadaan tanpa noda. Jika dapat senantiasa berada dalam keadaan itu, maka cahaya batin kita ini tak akan pudar. Yang terpenting, kita harus menjaga pikiran kita.

 

Sila mutlak diperlukan dalam melatih diri. Sila adalah pedoman yang dapat membuat batin kita berdiam dalam cahaya kebijaksanaan Buddha.

 

Orang pikirannya lenggah, melihat rupa sebagai sesuatu yang murni dan menyenangkan, maka nafsu keinginanya terus bertambah dan terus memperkuatnya belengunya sendiri. ( Dharmapada )

 

Kesepuluh adalah tekad. Memiliki tekad berarti kita harus berpegang pada sila sehingga dapat hidup damai dan terhindar dari banyak gangguan. Dengan memiliki batin yang murni, barulah kita dapat merasakan kedamaian dimanapun berada. Kondisi apapun yang kita hadapi, kita dapat tetap merasa damai. Dengan kedamaian batin seperti ini. Kita akan dapat mewujudkan tekad kita.

 

Saudara sekalian, jika kita dapat berlatih sesuai harapan sepuluh keykinan ini, saya percaya pelatihan diri dan praktik kita di jalan ini tidak akan menyimpang. Jadi harap, kita semua harus senantiasa lebih bersungguh hati.

 

Demikianlah diintisarikan Sanubari Teduh – Enam Praktek – 10 Keyakinan – Bagian 4 (139) https://youtu.be/dznQtZtQtgo

 

Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA : Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB

Channel  Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/#/live/daaitv

GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva