Sanubari Teduh – Enam Praktek – 10 Praktek – Bagian 3 (153)

 

Video Youtube : https://youtu.be/2–u6dkZpA8

 

Saudara se-Dharma sekalian, saat hati kita tenang dan damai, maka kondisi di sekitar kita pastilah terasa sangat harmonis. Dalam melatih diri, hati kita harus tenang dan damai.

 

Enam Praktik :

  1. Praktik 10 Keyakinan
  2. Praktik 10 Kediaman
  3. Praktik 10 Praktik
  4. Praktik 10 Dedikasi
  5. Praktik 10 Bhumi
  6. Praktik Pencerahan Setara

 

 

Praktik Sepuluh Praktik :

  1. Praktik Sukacita
  2. Praktik Pemberian Manfaat
  3. Praktik Tanpa Kebencian
  4. Praktik Tak Terkalahkan
  5. Praktik Tanpa Kebodohan
  6. Praktik Manifestasi Terampil
  7. Praktik Tanpa Kemelekatan
  8. Praktik Penghormatan
  9. Praktik Ajaran Baik
  10. Praktik Kebenaran

 

Kita sudah membahas Praktik pemberian manfaat. Ini sangat penting, selain membangkitkan hati penuh sukacita. Kita juga harus memberi manfaat buat orang lain karena itu berarti kita juga memberi manfaat buat diri sendiri. Dalam melatih diri, kita harus melatih pikiran dan melakukan praktik nyata. Harap semua orang selalu bersungguh hati. Hari ini kita akan melanjutkan ulasan tentang  Praktik Sepuluh Praktik. Yang ketiga dari sepuluh praktik adalah praktik tanpa kebencian.

 

Kia harus memiliki hati penuh sukacita dan selalu memberi manfaat bagi semua makhluk. Jika di dalam hati kita ada kebencian, maka rasa sukacita akan lenyap. Ini adalah sesuatu yang sudah pasti. Jika kita membangkitkan rasa benci, maka sukacita akan hilang karena pikiran kita hanya satu. Jika kalian membangkitkan kebencian, secara alami rasa  sukacita akan hilang, artinya saat membangkitkan kebencian, manusia cenderung memiliki sikap membangkang. Membangkang artinya melanggar prinsip dan menolak bimbingan. Ini semua akibat hati dipenuhi kebencian.  Jadi praktik ini mengajarkan kepada kita agar jangan membangkitkan hati penuh dengan kebencian. Saat kebencian terbangkitkan secara alami kita melanggar prinsip. Bahkan Saat  ada orang berbagi dengan kita tentang ajaran Buddha yang begitu baik, kita juga tak bisa menerimanya. Kita menolak untuk menerima ajaran. Inilah sikap membangkang. Ini bersumber dari hati yang penuh kebencian.

 

Begitu kemarahan dan kebencian timbul kebenaran sebaik apapun akan ditolak untuk diterima. Jika tak dapat menerima ajaran  dengan sukacita, maka prilaku mudah menyimpang.

 

Manusia pada dasarnya setara dengan Buddha. Hanya saja sedikit kekeliruan, kegelapan batinpun muncul sehingga membawa pada terciptanya karma. Akibatnya, manusia terjerumus dalam tataran makhluk awam. Jika dapat membangkitkan kesadaran, manusia akan dapat berpaling dari kesesatan.

 

Setiap orang memiliki pandangan yang berbeda-beda. Jika berkomunikasi dengan perasaan marah dan benci, maka masalah akan mudah muncul. Jika komunikasi dilakukan dengan hati yang tenang, maka dengan sendirinya masalah alkan dapat teratasi.

 

Jadi saudara sekalian, apa yang tidak dapat dilakukan ?  Dengan praktik tanpa kebencian, kesulitan apa yang bisa merintangi. ? Semua dapat diatasi  dengan mudah. Saudara sekalian, kita telah bertekad melatih diri. Jika kemarahan dan kebencian  belum dilenyapkan dari hati kita, maka pelatihan diri kita akan menjadi sia-sia. Jadi kita harus berusaha melenyapkan kemarahan dan kebencian dalam hati. Kita harus melatih Praktik Tanpa kebencian. Dengan demikian barulah kehidupan kita bagaikan di Tanah Suci. Jadi, harap setiap orang melatih ketrampilan ini. Untuk itu kita harus senantiasa lebih bersungguh hati.

 

Demikianlah diintisarikan Sanubari Teduh – Enam Praktek – 10 Praktek – Bagian 3 (153) https://youtu.be/2–u6dkZpA8

 

Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA : Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB

Channel  Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/#/live/daaitv

 

 

GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva