Sanubari Teduh – Enam Praktek – 10 Praktek – Bagian 4/10 (154)

 

Video Youtube : https://youtu.be/ufQmCP9aY-c

 

Saudara se-Dharma sekalian, saat berada di kondisi yang tenang dan hening, apakah kalian melihat ke dalam batin sendiri? Apakah kita memperhatikan setiap tarikan dan embusan nafas kita? Di dalam pelatihan diri, ini termasuk wujud kasar. Jika nafas yang berwujud kasar saja tidak kita perhatikan, bagaimana kita bisa memperhatikan bentuk pikiran yang halus ? Karena itu dalam melatih diri. Semuanya tak lepas dari bentuk-bentuk pikiran.

 

Enam Praktik :

  1. Praktik 10 Keyakinan
  2. Praktik 10 Kediaman
  3. Praktik 10 Praktik
  4. Praktik 10 Dedikasi
  5. Praktik 10 Bhumi
  6. Praktik Pencerahan Setara

 

 

Praktik Sepuluh Praktik :

  1. Praktik Sukacita
  2. Praktik Pemberian Manfaat
  3. Praktik Tanpa Kebencian
  4. Praktik Tak Terkalahkan
  5. Praktik Tanpa Kebodohan
  6. Praktik Manifestasi Terampil
  7. Praktik Tanpa Kemelekatan
  8. Praktik Penghormatan
  9. Praktik Ajaran Baik
  10. Praktik Kebenaran

 

Kita sering membahas tentang bentuk pikiran dan kondisi yang selalu berubah. Tanpa disadari, kita melewati setiap hari. Waktu terus berlalu tanpa kita sadari. Karena itu kita harus senantiasa meningkatkan kewaspadaan. Tindakan kita yang berwujud dan bentuk-bentuk pikiran kita yang halus, semuanya adalah objek pelatihan diri.

 

Di dalam praktik sepuluh praktik, yang keempat adalah praktik tanpa batas. Apakah yang dimaksud dengan praktik tanpa batas ? Marilah kita lebih bersungguh hati.  Membimbing semua makhluk sesuai kondisi dan kemampuan mereka, memandang setara tiga masa, menembus sepuluh penjuru, dan memberi manfaat tanpa batas.

 

Orang bijaksana harus dibimbing dengan kebijaksanaan. Orang yang menderita harus dibimbing dengan welas asih. Inilah yang disebut membimbing  sesuai kondisi dan kemampuan.

 

Aspek waktu ruang, dan hubungan antar manusia mengingatkan kita untuk membimbing semua makhluk dengan berbagai metode di semua penjuru pada masa lalu, masa kini dan masa depan. Jadi kita harus membimbing semua makhluk sesuai kemampuan mereka, sifat mereka, dan jenis mereka. Berbagai makhluk yang berbeda jenis harus kita bimbing dengan teladan nyata. Jadi kita harus membimbing semua makhluk dimanapun berada dan sampai kapanpun sejak masa lalu yang tak terukur. Masa kini hingga masa depan hingga waktu yang tak terukur. Kita harus membangkitkan tekad ini. Dengan tekad yang penuh kesabaran ini barulah kita dapat benar-benar melatih diri. Kita juga harus mengatasi batasan dan ruang. Kita harus membawa manfaat dimanapun berada. Inilah yang disebut tanpa batas. Kedengarannya memang sederhana, tetapi sesungguhnya mengundang banyak aspek halus. Karena itu, kita harus senantiasa bersungguh hati.

 

Nyalakan pelita hati, sebarkan dan wariskan Dharma. Kata-kata yang baik dan benar bagaikan musim semi yang mendatangkan sukacita yang panjang bagi orang lain.

 

Ingatlah bahwa kita harus mengembangkan praktik tanpa batas. Praktik ini harus di mulai dari dalam hati. Kita harus selalu berintrospeksi. Jangan sampai kita tak mampu berintrospeksi atau bahkan tidak sadar saat diri sedang bernafas. Apakah kita kini sedang bernafas ? Kadang kita tak menyadari hal ini, terlebih lagi terhadap pergerakan batin yang halus. Jadi, Harap semua senantiasa selalu bersungguh hati.

 

Demikianlah diintisarikan Sanubari Teduh – Enam Praktek – 10 Praktek – Bagian 4/10 (154) https://youtu.be/ufQmCP9aY-c

 

Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA : Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB

Channel  Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/#/live/daaitv

GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva