Sanubari Teduh – Enam Praktek – 10 Praktek – Bagian 6/10 (156)
Video Youtube : https://youtu.be/Sw2C2iM7bhk
Praktik sepuluh praktik:
- Praktik Sukacita
- Praktik Pemberian Manfaat
- Praktik Tanpa Kebencian
- Praktik Tak Terkalahkan
- Praktik Tanpa Kebodohan
- Praktik Manifestasi Terampil
- Praktik Tanpa Kemelekatan
- Praktik Penghormatan
- Praktik Ajaran Baik
- Praktik Kebenaran
Saudara se-Dharma sekalian, kondisi yang tenang memudahkan kita untuk melatih diri. Apakah kita hanya bisa melatih diri dengan baik saat berada di kondisi hening ? Sesungguhnya kondisi luar bergantung pada pikiran kita. Jika bisa senantiasa mempertahankan tekad melatih diri dan bersikap penuh pengertian, maka tak peduli di luar dingin atau panas, cuaca cerah atau turun hujan. Asalkan bisa bersikap penuh pengertian, adakah kondisi yang dianggap tidak baik?. Segala kondisi di luar baik hening maupun gaduh tak akan mempengaruhi hati kita. Meski berada di tengah keramaian, kita tetap harus bersikap penuh pengertian dan menggenggam kesempatan untuk menjalin jodoh baik. Ini semua bergantung pada pikiran kita.
Praktik yang kelima adalah praktik tanpa kebodohan. Apakah kalian masih ingat bagaimana cara menghilangkan kebodohan ? Harus dimulai dari sikap penuh pengertian. Dengan sikap penuh pengertian, kita bisa berinteraksi dengan orang lain dan menangani masalah dengan baik.
Praktik sepuluh praktik yang keenam adalah praktik manifestasi terampil. Jika hati kita bisa terlepas dari kebodohan, maka pikiran tidak akan kacau. Dengan begitu kita dapat lanjut ke praktik selanjutnya yaitu praktik manifestasi terampil. Seperti saat berjalan saat kaki depan melangkah kaki belakang harus mengikuti. Dengan begitu kita baru bisa maju. Jadi, selain menjalankan paktik tanpa kebodohan, kita harus menjalankan manifestasi terampil. Kita harus selalu bersikap penuh pengertian agar dapat berinteraksi dengan baik, saat berada di kerumunan orang. Dikatakan, “Ditengah keseragaman, dapat menampilkan ciri yang berbeda; di tengah perbedaan, tidak menonjolkan perbedaan, sehingga semuanya melebur dan kedamaian tercapai.”
Artinya, jika bisa bersikap penuh pengertian, hati kita tidak akan diliputi kebodohan. Dengan demikian, kita akan mencapai kondisi yang dikatakan Buddha, yaitu tanpa aku, tanpa individu, tanpa pribadi, dan tanpa ciri makhluk hidup. Ada keakuan apalagi ? Karena adanya keakuan, manusia terbelenggu oleh kemelekatan dan kebodohan.
Jika selalu bersikap penuh pengertian, pikiran akan bebas dari kebodohan dan kekacauan. Dengan demikian, kemelekatan dan keakuan akan dapat di lenyapkan.
Kita hendaknya membimbing orang berada untuk turut bersumbangsih dan membimbing orang kurang mampu untuk keluar dari penderitaan. Demi mencapai tujuan bersama ini, hanya ada satu kunci yaitu cinta kasih. Karena itu disebut, membangkitkan kesetaraan. Di tengah perbedaan kita tidak menonjolkan perbedaan. Pandangan mereka memang berbeda dengan kita, tetapi kita bisa mengarahkannya menujuh kesamaan.
Merangkul semua makhluk dengan hati yang lapang sehingga semuanya dapat melebur dalam keharmonisan, inilah yang disebut Manifestasi Terampil.
Manusia yang penuh nafsu keinginan, bagaikan berjalan melawan arah angin dengan membawa obor. Akibat kebodohan, tidak rela melepaskan obor itu, sehingga membakar tangan sendiri. (Sutra 42 bagian)
Saudara sekalian, sebagai praktisi Buddhis, setiap hari kita harus bersungguh hati. Dalam kondisi apapun, hati kita jangan sampai terpengaruh, tekad kita juga jangan sampai terpengaruh. Hati yang dimaksud adalah hati yang penuh cinta kasih. Tekad yang dimaksud adalah ikrar kita. Kita harus memiliki cinta kasih bagai Bodhisattva Avalokitesvara dan ikrar bagai Bodhisattva Ksitigarbha. Jika bisa demikian, maka dimanapun kita berada, kita akan bisa menampilkan manifestasi terampil.Untuk itu harap semua senantiasa selalu bersungguh hati.
Demikianlah diintisarikan Sanubari Teduh – Enam Praktek – 10 Praktek – Bagian 6/10 (156) https://youtu.be/Sw2C2iM7bhk
Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA : Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB
Channel Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/#/live/daaitv
GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva